"Dasar kamu Mayang, wanita jalang! Awas kamu!" umpatnya dalam hati dengan buku jari yang erat Dewina kepalkan. Rasanya seperti kehilangan muka di depan orang-orangnya sendiri, saat ceo sehebat Biantara tidak mengenalnya, melainkan menjadi penggemar musuh bebuyutannya.
"Sekarang Ayah tahu maksud ucapan kamu tempo hari, Sayang! Dasar anak kurang ajar! Beraninya dia memakai cara kotor untuk bersaing dengan anakku!" Damar juga mengumpat hal buruk untuk Mayang, tapi bukan dalam hati, melainkan dikeluarkannya langsung di hadapan Dewina dan Alden.
Luka hati Dewina sedikit terbayarkan karena sang ayah telah tahu bagaimana Mayang memanfaatkan dukungan petinggi perusahaan untuk mengangkat kariernya, tanpa tahu semua itu benar atau tidak. Setidaknya, ia tidak perlu repot-repot membuat jebakan atau semacamnya untuk membuktikan kalau Mayang wanita yang buruk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください