Perasaan Cinta, Tidak Bisa Ditahan Walau Hanya Sebutir Pasir (1)

Mo Liancheng duduk selama beberapa waktu. Ketika Yuhao mengatakan sesuatu padanya, dia pergi ke ruang belajar. Sedangkan Qu Tan'er kembali ke kamar sendirian. Sebelum kursi di meja makan itu dibersihkan, Pengurus Zhou datang menemuinya.

"Ibu Anda datang ingin menemui Anda, Istri Pangeran," lapor Pengurus Zhou.

"Benarkah? Minta ibuku untuk datang ke Rumah Xue."

"Baik," jawab Pengurus Zhou, lalu beranjak pergi. Tak lama setelah kepergiannya, dia pun kembali, diikuti dengan Nyonya Kesembilan. Tetapi di belakangnya juga ada wanita yang seharusnya tidak muncul. Sudah lebih dari setengah tahun wanita itu menghilang dari ibu kota, entah sejak kapan dia kembali.

"Ada apa, Ibu? Kenapa kamu ada di sini?" Qu Tan'er yang awalnya merasa sangat senang, tiba-tiba bangkit dari duduknya.

"Tan'er…" Nyonya Kesembilan menundukkan kepalanya, seolah takut Qu Tan'er akan menyalahkannya. Dia tidak berani mengatakan apa-apa.