Plak!
"Kok nampar gue si?" Dewa mengaduh kesakitan saat tangan mulus Anna mendarat begitu saja di pipinya.
"Itu emang pantas buat kelancangan lo!" Kecam Anna dengan wajah merah jambu. Tampaknya itu memang pantas Dewa dapatkan, karena telah lnacang menciumnya di hadapan umum.
Anna mengambil sepedanya dan pergi begitu saja. Di hatinya masih ada kemarahan yang mendera.
"Sayang!" panggil Dewa.
"Saya kamu mau ke mana?" ulang Dewa. Namun tak kunjung mendapatkan respon dari sang empu.
Dewa mendecak kesal. Sejurus kemudian Gracia menarik Dewa untuk pulang bersama. Hal ini membuat Gracia senang bukan main.
***
Gracia memandang ke arah Dewa, pria itu tampak mentap lurus ke jalanan.
"Cewek itu bukan pacar kamu kan, Dew?" Gracia bergumam.
"Ini udah jelas kalau kalian cuma pura-pura. Secara, gak mungkin dong dia nolak dicium kalau seandainya kalian pacaran."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください