webnovel

Bintang Bersinar tapi Jauh

Dulu aku seseorang yang hanya tau dengan kesepian, kesedihan, rasanya tidak ada kebahagiaan yang mau menghampiri. sepi dan air mata mungkin sudah menjadi sahabat ku.

Suatu hari yang agak cerah ada seorang wanita yang mengirim pesan WhatsApp kepadaku, dia adalah teman dari teman satu SMP ku.

"Assalamu'alaikum, hai aku Rini. save nomor ku ya, nanti aku save back." 😉

Setelah ku baca pesan itu aku hanya menjawab iya, pada saat itu aku memang cuek orang nya jadi balas nya cuma satu kata aja.

Setelah dia meminta seperti biasa, tidak ada percakapan apa-apa lagi. sampai suatu ketika dia mulai mendekat dengan ku, kadang dia menanyakan keadaan ku. Kadang dia menanyakan hal-hal yang mungkin tidak penting buatku, tapi lama-kelamaan aku merasa nyaman berbicara dengan dia.

setelah lama berteman online, aku memutuskan untuk ingin bertemu dengan nya. Kami belum pernah bertemu, bahkan mendengar suara satu sama lain pun belum pernah.

"Rini, yuk kita ketemuan Minggu depan. Pas juga nanti aku ada pertandingan basket, jadi kamu bisa liat aku main", Tawarku padanya.

"Hmm... boleh itu, Insya Allah ya. aku nggak bisa janji, tapi nanti aku usahain." jawab nya.

setelah percakapan itu, aku agak senang akhirnya bisa bertemu dengannya. seseorang yang selalu menemani dan teman bicara walaupun itu online. setelah lama menunggu akhirnya waktu itu tiba,

"Rini, kamu datang nya pas jam 3 aja ya, biar kamu nggak kelamaan nunggu nya." aku memberikan isyarat kapan dia datang, agar dia tidak menunggu lama. "Eh iya, Insya Allah aku datang." jawab nya

pada saat itu aku datang duluan ke tempat pertandingan buat latihan sebelum mulai, setelah jam 3 tepat aku menunggu pertandingan mulai sembari menunggu Rini juga. Lama aku menunggu tapi dia tidak datang-datang juga.

"kok dia nggak datang ya, atau mungkin ada kerjaan lain?" karena sudah menunggu lama akhirnya aku chat saja,

"kok lama ya? kamu nggak bisa datang ya?" tanya ku padanya.

"Hmm... iya maaf ya aku nggak bisa datang, karena ada kesibukan yang mendadak. maaf ya, lain kali aja ya." mengetahui itu aku agak sedikit kecewa, tapi berusaha memaklumi juga.

"Nggak papa, aku memang nggak bisa memaksa orang harus datang. itu bukan hak aku." ucapku dalam hati.

dan akhirnya di hari itu aku bermain tanpa di lihat atau ditonton oleh dia, memang rasa kurang bersemangat tapi tak apalah. suatu hari nanti aku pasti bisa bertemu.....