Dengan raut wajah gembira, Zhuang Lijuan segera bangkit berdiri dari sofa dan merapikan pakaiannya.
Kali ini dia menggunakan pakaian dengan gaya Tiongkok, yakni baju cheongsam panjang gelap dengan selendang di luar, rambutnya di sanggul di belakang, terlebih dia adalah seorang penari, jadi penampilannya terlihat sangat anggun.
Hanya saja, orangnya agak menyebalkan.
"Xiao Heng, cepat suruh wanita itu berdiri bersama. Ayahmu datang, ingatlah untuk bersikap hormat, dan jangan membuat masalah."
Zhuang Heng mengabaikannya.
Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya berjalan masuk.
Pria itu berperawakan tinggi, dengan janggut yang sepanjang satu inci. Dia mengenakan mantel wol, rambutnya disisir rapih hingga berkilau. Pria itu memiliki aura yang kuat.
Yan Jinyi merasa aura pria itu tidak asing baginya. Dulu, musuh bebuyutannya yang merupakan pemimpin kelompok bandit lain juga memiliki aura yang sama seperti ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください