webnovel

"Azayakaaa banguuunnn!!!" seruan yang sangat terdengar jelas walau tak berada dekat dengan telinga, namun dapat membangunkan tubuh yang masih tersembunyi dibalik tebalnya selimut putih.

"Lima menit lagi Mom. . ." responnya dan semakin menarik selimut lebih rapat.

"Lima menit lagi dan waktu akan menunjukan pukul 8 tepat" ujar Bunda.

Seketika selimut yang menutupi tubuh gadis berusia 17 tahun itu langsung tersibak dengan tubuh yang melompat keluar.

"Whoaaaa kenapa alarmnya tidak menyalaaa?!" serunya dan meraih jam beker yang bertengger di atas meja.

"Pantas saja, baterainya habis" gumamnya.

Tanpa membuang waktu lagi, gadis itu segera mandi, berpakaian dan melewatkan sarapan.

"Moommm, aku berangkat" serunya sembari meraih kunci motornya.

"Heiii sarapan dulu" ujar Bunda.

"Nggak akan sempat" balas sang gadis.

Sebelum satu kata keluar lagi dari mulut ibunya, gadis itu sudah mengenakan helm dan menstater motor merahnya.

Butuh waktu 15 menit untuk sampai di SMA Arizona dan ketika sampai di sana jam sudah menunjukkan pukul 08:30.

"Yosh!" sang gadis menarik napas lalu menghembuskannya sembari menarik pintu kelas 12-1 secara perlahan, berharap guru belum memasuki ruang kelas dan berakhir dengan kenyataan bahwa itu hanyalah sebuah harapan semu.

Saat ini semua mata di kelas 12-1 tertuju pada satu arah, menghentikan gerak sang gadis untuk melangkah. Sedangkan mata gadis itu tertuju pada pemandangan di depannya.

"Azayakaaa!" seru guru yang sedang berdiri di depan dengan seorang cowo yang berdiri di sampingnya.

Gadis bernama Azayaka Hasha itu hanya memberikan cengirannya.

"Ehehehe, selamat pagi semuanyaaa" ucap Azayaka sambil mengangkat sebelah tangannya.

"Dan lagi-lagi kau berpakaian seperti itu?!" geram Chizuga-sensei melihat penampilan Azayaka, earphone menggantung dileher, seragam yang tidak dikancing seluruhnya serta dikeluarkan, lengan dilipat, gelang warna-warni yang melingkar di kedua tangannya dan anting yang hanya terpasang sebelahnya saja.

"Aah, yang penting saya masih pake baju kan Chi-zu-ga-sen-sei?" ujar Azayaka dengan penekanan di akhir kalimatnya.

Sang guru hanya menghela napas sesaat sebelum pada akhirnya menyuruh Azayaka untuk duduk di kursinya.

Ketika Azayaka melewati sosok cowo yang masih berdiri di depan tanpa menoleh sedikitpun ia dapat merasakan kalau cowo itu tengah menatapnya.

Lalu ia duduk di kursi paling pojok yang berada di belakang. Tempat yang baginya sangat strategis karena dapat merasakan hembusan angin dari jendela di sampingnya.

"Baiklah kita lanjutkan perkenalannya" ujar Chizuga-sensei.

"Rumahku berada di Perum Sealand Blok 89. Mohon kerjasamanya untuk satu semester kedepan" ucap cowo itu.

"Ini aneh, kenapa dia pindah di semester akhir?" batin Azayaka.

Setelahnya cowo itu duduk di ujung belakang namun berseberangan dengan tempat duduk Azayaka.

"Sekarang pelajaran akan dimulai, jadi perhatikan baik-baik" seru Chizuga-sensei.

Diam-diam cowo itu melirik ke arah Azayaka yang dengan santainya duduk dikursi dengan pandangan terlihat mengarah ke luar jendela.

***

Bel istirahat pertama berbunyi . . .

"Yosh saatnya mengisi perut karena tadi aku tidak sempat sarapan" ucap Azayaka lirih.

Kemudian Azayaka bangkit dari duduknya, belum berjalan satu langkahpun tiba-tiba berdiri dua orang gadis di depannya dengan kedua tangan dilipat di depan dada.

Untuk beberapa saat ketiganya hanya saling padang. Dan hal itu sedikit menarik perhatian murid pindahan. Hingga kemudian sebuah pukulan kecil mendarat di kepala Azayaka.

To be continue ->>>

次の章へ