Ketika Cikung hendak memetik kelapa yang ketiga, terdengarlah suara gemerusuk keras disertai daun bambu yang berterbangan dari arah seberang empang. Sesosok perempuan putih pucat berambut panjang dan berkain kafan, terbang melesat keluar dari atas dahan rerimbunan pohon bambu di atas areal komplek alkah perkuburan warga. “ Aaaaaaah, lariiiiiii.” Jerit si Jul dan Romli yang berada dibawah pohon kelapa itu dengan penuh histeris. Dengan wajah yang pucat disertai jantung yang mau copot, mereka berdua langsung berlari ketakutan tanpa memikirkan kembali nasib kawan mereka Cikung yang masih berada di atas pohon kelapa itu.