webnovel

gadis gila dan pria hati batu

Laura adalah seorang gadis gila karena cintanya itu ke Alex, karena tergila gilanya cinta Laura ke Alex dia pun rela melakukan segalanya itu buat mendapatkan Alex.

Alex adalah cowok yang dingin dan batu, sejak kehadiran Laura di kehidupannya, Alex merasakan kalo Laura adalah kutukan dan malapetaka buat dirinya itu, dan karena mungkin Laura juga bukan tipe gadisnya itu.

---

Triiing..

Bunyi lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke dalam cafe membuat beberapa pasang mata refleks menatap kearahnya. Penasaran atau tidak itu sudah menjadi jalanya impuls manusia yang dapat menghubungkan reseptor ke efektornya.

"Waahh!! dia Alex kan??" ucap seorang gadis berparas tirus dan kulit putih. Sebuah saja namanya Laura. Ya.. Laura Ramadani. Sang pemeran utama dalam cerita ini.

Kedua mata Laura pun tak lepas dari seorang pria berseragam dengan earphone terpasang di telinganya. Pria yang baru saja memasuki cafe tersebut. Pria itu sedang berdiri didepan kasir, sepertinya sedang memesan.

"Siapa sih?" tanya sosok gadis lain ikut tertarik dan membalikkan badannya untuk melihat jelas sosok pria bernamakan Alex.

"Ahh, si hati batu" sahutnya sembari berdecak dan senyum miring.

"Siska, lu kenal dia?" tanya Laura semakin antusias. Laura menatap temannya yang sedang duduk di hadapannya, Siska. "Ya Allah, lu teman sekolahnya kan?" lanjut Laura baru menyadari seragam yang dipakai gadis dihadapannya tersebut sama dengan seragam yang dipakai Alex.

"Gue baru sadar lu sekolah di SMA Arwana. Hehehe" cengir Laura.

"Kenal lah! satu sekolah siapa yang nggak kenal sama dia coba?" sahut Siska sembari menyeruput ice copucino ditangannya itu.

"lu sendiri kok bisa kenal Alex?" dia nggak se-famous itu sampai sekolah lain harus kenal dia" heran Siska.

Laura pun tersenyum licik.

"Dia itu cowok yang pernah gue ceritain 2 minggu lalu. Cowok satu camp olimpiade. Cowok berwajah dingin tapi berhati malaikat!"

"Hati malaikat, pantat lu" decak Siska tajam." Ngomong aja jarang! gue kirain dia bisu!"

"Siska aku nggak suka kata katanya!

Siska nggak boleh ngomong kayak gitu!

nggak baik ngomongin orang ganteng"

Siska hanya bisa mendesah berat sembari geleng geleng melihat tingkah sahabat dari masa kecilnya itu.

Jadi, maksud lu Alex yang ini? cowok yang lu bilang sangat dingin, irit ngomong, pintar, tapi suka bantu orang lain selama di camp olimpiade, dan lu masih baper sama dia?"

"That's Right, Baby! Yes, he is" jawab Laura penuh semangat.

ia pun berdiri dari kursinya, dan mengeluarkan ponselnya itu dari tasnya dengan buru buru. Siska menatap Laura semakin curiga. Keningnya pun berkerut.

"Mau apa lu?"

"Minta nomor hp nya dia! kemarin, waktu camp gue hanya bisa jadi pengagum dalam diam! sekarang gue akan main terang terangan!"

"Doa in gue"

Siska hanya bisa melongo, mulutnya terbuka sempurna. Selain tidak waras sahabatnya itu memang sudah gila. Bagaimana bisa ada perempuan macam Laura?. Siska pun jadi ragu, kalau Laura terbuat dari tanah liat seperti manusia lain.

"Bagaimana orang macam dia bisa juara 1 olimpiade kimia se nasional?

gue yakin pasti emaknya dulu suka hafalan tabel periodik, kalau nggak gitu suka lihat jimmy-neutron. Decak Siska geleng geleng.

Siska membalikkan badannya, ingin melihat aksi gila Laura. Siska berani bertaruh bahwa Laura akan ditolak oleh Alex! 100%

Siska sangat yakin demi kera sakti dan biksu tong yang masih berusaha mencari kitab suci.

***

Laura berjalan mendekati Alex yang sedang duduk di kursi tunggu pemesanan take away. Laura tersenyum merekah, menatap wajah Alex dari dekat membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Minta nomor hp lu" ucap Laura menyodorkan ponselnya ke Alex.

Laura menunggu, tak ada reaksi dari Alex. Pria itu sedang fokus dengan ponselnya sendiri:v

"MINTA NOMOR LU" teriak Laura lagi.

sekali lagi tak ada respon dari Alex, pria itu malah bersenandung mengikuti alunan lagu diearphone nya. Laura mendecak sebal. Ia tau ini akan terlihat lancang dan sangat gila! Laura tidak peduli dengan resiko ke depannya.

"Tuhan maafkan Laura! lindungi Laura!. Laura pun terpaksa menarik earphone yang terpasang di telinganya Alex dan berhasil membuat Alex terpelonjat kaget.

Alex mendongakkan kepalanya, menatap gadis di depannya dengan bingung.

"Minta nomor hp lu" minta Laura kembali sambil tersenyum.

Alex mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, raut wajahnya datar dan sedikit bingung. Siapa gadis aneh dan gila dihadapannya ini? apa yang dilakukannya? Alex mengernyitkan kening, ia seperti pernah bertemu dengan gadis didepannya itu? Tapi dimana? dia tidak ingat..

"Minta nomor hp lu, Alex!!" gemas Laura karena pria dihadapannya masih diam dan menatapnya dengan dingin.

"Lu..si...siapa?"

"Nama gue Laura Ramadani, panggil saja Laura, umur gue 16 tahun, jenis kelamin perempuan, gue sekolah di SMA Trisakti, dan gue masih jomblo.."

"Hahh?"

"Gue minta nomor hp lu! kita satu camp olimpiade kemarin. Lu fisika dan aku kimia. Lu pasti ingat gue kan?" tanya Laura dengan percaya diri di atas rata rata.

"Nggak"

"Isshh" desis Laura sebal, kakinya ia hentakkan beberapa kali. Ia mulai gregetan dengan Alex.

"Yaudah, cepatan kasih nomer lu" minta Laura setengah cemberut.

"Buat apa?" tanya Alex dingin, ia mulai risih dengan kehadiran gadis didepannya ini.

"Buat dekatin lu. Gue suka sama lu!" ucap Laura terang terangan.

Alex terdiam, tentu saja ia sangat terkejut mendengar pengakuan Laura yang sangat jelas tepat diwajahnya. Baru pertama kali ada gadis yang berani menyatakan perasaannya langsung tanpa berpikir panjang. Biasanya disekolah, cewek cewek yang menyukainya hanya berani memberikan coklat atau semacam surat yang diletakkan di kolong bangkunya.

Alex menghela berat, kemudian berdiri dari tempat duduknya.

"Lu mau kemana?" tanya Laura cemas.

Alex tak memperdulikan Laura, ia memasang kembali earphone nya dan berjalan melewati Laura begitu saja. Alex mengambil pesanannya yang telah jadi, kemudian berjalan keluar dari cafe tersebut.

"LU BELUM NGASIH NOMER HP LU!!"

"ALEX....!!!"

"GUE BAKALAN DAPAT NOMER LU!!"

"GUE AKAN DEKETIN LU DENGAN CARA APAPUN ITU!!!"

"LU PASTI JADI PACAR GUE!!"

"PASTI ITU...!!"

Siska memasukkan kepala nya kedalam tas, dia sangat malu melihat ulah sahabatnya itu yang kini menjadi tontonan semua orang di dalam cafe. Kan apa bila Siska bilang.. Alex akan menolak gadis itu! Siska menyebut dalam hati.

Bayangkan saja jika kalian punya teman macam kaya gitu..

"Siska rela tuhan! sangat rela! JIKA LAURA JADI GILAAA!!!!"

"BUKAN SISKA RELA MENYUMPAHIN SAHABAT SISKA SENDIRI TUHAN,, TAPI LAURA ITU BENAR BENAR BIKIN SISKA MALU JADI SAHABATNYA ITU"

次の章へ