Sejak lahir banyak hal yang aneh tentang tuan muda.
Saat itu malam dimana bulan purnama berada di puncaknya, teriakan menyayat hati Nyoya terdengar di seluruh koridor mansion. Aku bahkan tidak bisa menghentikan tanganku gemetar saat aku berusaha keras agar kaki dan tangan ku terus bergerak.
Aku pikir bukan hanya aku yang seperti itu, tapi seluruh mansion dipenuhi kekhawatiran dan kesedihan terhadap Nyoya.
Tanpa kehadiran Lord saat itu, seluruh mansion berada dalam kekacauan. Hanya karena kasih sayang kami pada Nyoya membuat seluruh mansion bergerak untuk keselamatan nya.
Namun pada akhirnya kami gagal melakukannya, aku, kami tidak pernah bisa melihat senyum lembutnya lagi. Tangisan dan air mata tidak bisa menggambarkan kesedihan seluruh mansion.
Saat itu lah suara tangisan lembut bayi dalam pelukannya membawa kami kembali dari kesedihan kami, seperti cahaya di dalam kegelapan memberi kami harapan.
Pada saat itu aku bersumpah untuk melindungi cahaya harapan ini dengan segenap kekuatanku.
Namun tekad itu terguncang kembali saat berita kematian Lord sampai di mansion. Berita itu membasuh seluruh mansion dengan keputusasaan, kekhawatiran dan kesedihan.
Saat aku dipenuhi kebingungan dan kesedihan, aku melihat itu, mata biru polos tanpa kotoran sedikitpun. Saat itu lah aku mengerti. Hanya aku lah yang bisa memberikan sesuatu yang hilang pada tuan muda.
Dengan bantuan Tuan Rory aku menjadi pelayan pribadi tuan muda, dengan begitu mencurahkan seluruh cintaku untuk merawatnya dan berpikir untuk terus melindunginya, sampai aku menyadari aku hanyalah seorang pelayan kecil.
Satu bulan setelah kematian Lord, Mahkota memerintahkan seorang bangsawan ibukota kerajaan untuk menggantikan posisi Lord untuk sementara sampai tuan muda sampai dewasa.
Aku tidak mengerti mengapa orang luar bisa menggantikan Lord padahal keluarga Brayln tidak kekurangan bawahan yang setia dan siap untuk menjadi pengganti sementara lord.
Pada akhirnya aku masih tidak mengetahui penyebabnya dan hanya bisa melihat rubah tua itu merusak segalanya. Padahal aku tidak berpikir itu akan mengganggu ku, sampai aku melihat pelayan mulai dipecat dan digantikan.
Saat itulah aku ketakutan. Aku mungkin saja dipisahkan dengan tuan muda, memikirkan itu membuatku tidak dapat tidur dengan tenang. Setelah mengerti ini, aku berusaha mengasah ketrampilan ku sebagai pelayan dan berusaha agar tidak di perhatikan oleh rubah tua itu.
Seperti itu waktu terus berlalu dan aku pun mulai melihat sesuatu yang berbeda dengan tuan muda. Dia terlalu tenang dan penurut, aku bahkan belum pernah mendengar tangisan-nya lagi semenjak dia lahir.
Aku merasa pada matanya ada kecerdasan dan ketenangan yang aneh untuk bayi, aku merasa tuan muda benar - benar mengerti dan memperhatikan ku. Jika ini aku yang dulu, aku mungkin sudah ketakutan, tapi sekarang aku hanya bisa merasakan kebahagiaan dan kebanggaan membengkak di dadaku.
Tidak ada yang lebih membahagiakan selain berpikir bahwa tuan muda adalah anak yang spesial. Dia masa depan tidak ada yang akan menandinginya dan dia akan mencapai hal - hal besar.
Tekad ku tidak bisa lebih besar untuk merawatnya. Hampir satu tahun telah berlalu, tuan muda terus tumbuh dan keunikannya semakin terlihat.
Sampai aku tiba - tiba menemukan tuan muda tidak sadar sendirian di lantai kamarnya. Tidak pernah dalam hidupku ketakutan seperti saat itu, aku merasa seluruh jiwa telah meninggalkan tubuhku.
Terus melihat tuan muda terbaring di tempat tidurnya terasa seperti umurku terus berkurang setiap waktunya. Walaupun seorang tabib dan pendeta memeriksanya tuan muda tidak kunjung pun sadar. Saat aku akan kehilangan harapan, aku kembali melihat kedua mata biru itu, kali ini aku bisa merasakan kekhawatiran di dalamnya. Aku hampir tidak bisa menahan air mataku.
Terima kasih, terima kasih. Kata - kata syukur tidak pernah berhenti dalam hatiku. Saat itu lah aku sadar kembali aku masih belum cukup, aku harus menjadi lebih baik. Meskipun pelayan baru itu di tambahkan oleh rubah tua itu, aku tidak akan membiarkannya menghalangi ku.
Namun semenjak itu tuan muda sering kehilangan kesadarannya sampai akhirnya tuan muda hanya menghabiskan hari dengan sering tidur. Jika tabib dan pendeta berkata tuan muda masih sehat dan melihatnya sesekali bangun untuk melakukan aktivitas, aku tidak berhenti khawatir, tapi tetap saja melihat tuan muda seperti itu membuatku tidak bisa tenang.
Untungnya tuan muda secara bertahap kembali normal dan sebaliknya dia menjadi lebih aktif, dengan itu aku bisa menghembuskan napas lega. Hanya saja tuan muda akhir - akhir ini menjadi semakin misterius karena kadang - kadang dia membuat wajah termenung dan jika aku tidak memperhatikannya, dia akan tiba - tiba menghilang dari tempat sebelumnya.
Bahkan pelayan baru itu semakin takut terhadap tuan muda, jika aku dan Malia tidak ada, dia mungkin tidak akan pernah mau mendekati tuan muda.
Agar rumor aneh tidak menyebar aku melaporkan ini pada Viscont Rory. Dan dengan aku dan Malia terus mengawasinya itu bisa dihindari.
Begitulah aku terus menghabiskan hari demi hari merawat tuan muda agar dia meskipun hanya sedikit dapat mempersiapkan dirinya untuk menerima tanggung jawab besarnya. Yang aku tahu hanya ini lah yang aku bisa lakukan sebagai pelayan kecil.