webnovel

Wisuda

"Sayang Uda siap belum si? Si Bumil uda ngga sabaran tuh di bawah", ujar Pras saat membuka pintu kamar dan masih melihat Xena mematut dirinya di depan cermin.

"Iya, ini Uda selesai. Sip thanks ya mba Atun. Aku selalu puas sama riasanmu", ujar Xena senang sambil mencium pipi periasnya.

"Suiit suuuittt", siul Pras genit sambil bersandar di pintu kamar.

"Sayang mending ngga Uda wisuda ya. Kamu cantik banget. Ntar banyak yang nyantol lagi", puji Pras.

"Apaan si kak. Ini perjuangan aku kak biar jadi Sarjana. Enak aja ngga diwisuda", ujar Xena galak langsung menggandeng tangan Pras.

"Tunggu sayang, bentar pakai anting ini ya", ujar Pras mengeluarkan sepasang anting berhias berlian dari kantung jasnya dan memakaikan di telinga Xena yang tampak polos.

"Makasih ya sayang", ujar Xena sambil menyentuh antingnya dan mencium pipi Pras lembut.

"Uda jalan sana, mesra-mesraan mulu, bikin orang iri", ujar Atun sambil membereskan perlengkapannya.

"Makanya mba cepet nikah. Ngerias pengantin mulu, kapan jadi pengantin nya", ledek Pras.

"Cariin dong. Kalau bisa yang ganteng dan kayanya seperti mas Pras", ujar Atun.

"Wah gw limited edition mba", ujar Pras cuek lalu menggandeng Xena membantu nya menuruni tangga rumah Nathan Utomo.

"Maaamaaa cantik", ujar Raffa dan Mika bersamaan.

"Kakak Xena cantik banget", puji Ryhan polos.

"Maamaaa", teriak Kirana sambil memeluk kaki Xena diikuti Raffa dan Mika.

"Heeii Mama gimana jalannya ni kalau dipegangin kalian bertiga", ujar Xena tersenyum.

"Pegangin terus biar Mama ngga diambil orang", ujar Pras jahil. Xena memukul pelan lengan suaminya.

"Hayoo Mamanya dilepaskan. Nanti bisa telat ke acara wisudanya", seru Nathan yang datang menghampiri Xena.

Setelah ketiga anak kecil itu melepaskan kaki Xena, Nathan langsung mencium kening putrinya.

"Anak Daddy Uda jadi tukang sarjana kata babe nya si Dul", ujar Nathan nyegir.

"Dasar korban sinetron", ujar Xena meledek.

"Itu Sinetron satu-satunya yang paling berkesan buat Daddy. Uda sana jalan, tuh Adriana Uda ngga sabaran di depan tunggu kamu", ujar Nathan.

"Iya, ini juga mau jalan. Raffa, Mika, Kirana ngga boleh nakal. Ryhan, kamu harus jagain ini anak tiga ya", ujar Xena.

"Iya Mama", teriak Raffa, Mika dan Kirana bersamaan.

"Iya kak. Tenang aja", ujar Ryhan yang kini sedang dirangkul Nathan.

"Ngerangkul Ryhan seperti ngerangkul duplikat nya Pras dalam bentuk mini. Lama-lama Ryhan mirip kamu Pras", ujar Nathan.

"Eh iya ya Dad. Mirip kak Pras", ujar Xena.

"Adiknya, terang aja mirip. Ayo nanti telat", ujar Pras lalu membimbing Xena keluar dari rumah.

"Xena cantik banget si. Uda gitu, badannya uda langsing aja. Aku masih bawa beduk nih", keluh Adriana sambil mengusap perut nya yang masih membuncit.

"Sabar ya sayang", ujar Xavier sambil merangkul dan mencium pelipis Adriana.

"Hmmm ini langsing lagi juga karena cape ngurus 3 anak, Adriana. Hadeh", ujar Xena sewot.

"Yang ikhlas ya sayang urus anak-anak aku", ujar Pras membukakan pintu mobil untuk Xena dan untuk Adriana.

Setelah Xena masuk ke mobil, Pras langsung masuk mobil di bagian pengemudi.

"Sayang, kita dapat komisi ni sopirin CEO WD Group", ujar Pras sambil melirik ke kaca tengah mobil melihat ekspresi wajah Xavier.

"Tenang, gaji loe di WD Group naik, maksudnya loe naik ke lantai 11 ke bagian keuangan", ujar Xavier dengan cueknya.

"Uda akh jalan, kesiangan ni", ujar Adriana judes.

"Iya Bumil. Sabar aja Napa. Belanda masih jauh", ujar Xena sambil berswafoto dengan HP nya.

Akhirnya mereka berempat berangkat menuju ke tempat acara wisuda dengan mengendarai mobil. Beruntungnya Pras mendapatkan tempat parkir tidak jauh dari pintu masuk sehingga baik Xena maupun Adriana dapat segera tiba di depan pintu masuk.

"Xena, cantik banget si. Ntar setelah acara foto ya sama aku", kata seorang kawan sekelas Xena.

"Iya, tenang aja", ujar Xena tersenyum.

"Sayang, aku ke atas ya. Masuk ke bagian undangan", ujar Pras.

"Ya Uda sana", ujar Xena sambil berbaris dengan teman-teman nya yang lain memasuki tempat acara wisuda.

Xena menuntun Adriana karena ia terlihat masih kerepotan karena perut besarnya.

Setelah menemukan tempat duduk Adriana, Xena langsung menuju ke tempat duduknya di barisan terdepan karena ia merupakan lulusan terbaik untuk Fakultas nya tahun ini.

Banyak kawan-kawan nya memberikan selamat bahkan mereka berswafoto bersama Xena sebelum acara dimulai.

Acara Wisuda dimulai, untuk para lulusan terbaik diberikan penghargaan tersendiri. Lalu acara demi acara berlangsung dengan khidmat sampai akhirnya penobatan gelar untuk masing-masing lulusan.

Saat nama para Wisudawan dipanggil satu persatu, tiba nama Xena dipanggil, langsung hebohlah seluruh ruangan acara wisuda bertepuk tangan.

"Wah ternyata ini yang bikin heboh seruangan. Selamat ya sekarang sudah menyandang gelar Sarjana Ekonomi", ujar Rektor saat memberikan ijazah secara simbolis dan menggeser tali di topi toga Xena.

"Terima kasih ya pak Rektor", ujar Xena.

"Pak, ini istrinya Prasetya Bismarck, Dosen undangan yang pernah bapak pilih", bisik Dekan yang berdiri disamping Rektor.

"Benarkah? Wah bisa cinta bersemi di kampus ya. Salam untuk Prasetya ya", ujar Rektor ramah dan Xena mengangguk.

Lalu segera Rektor beralih ke orang di belakang Xena karena antrian semakin panjang.

Saat Xena turun dari panggung, tampak diujung lain panggung, Adriana perlahan menaiki tangga panggung kemudian diapun menerima hal yang sama seperti Xena.

Acara Wisuda akhirnya usai setelah ditutup dengan doa dan para Wisudawan mulai kembali bergerombol dan saling berfoto bersama. Xavier dan Prasetya juga tak luput dari permintaan foto bersama saat mereka sudah berada di dekat istri-istri mereka.