webnovel

Sabtu Sore

Tok Tok Tok

Suara ketukan di pintu kamar Xena terdengar. Dengan malas Xena bangun dari tempat tidur nya. Tampak Xavier di depan pintu nyengir dan di belakangnya berdiri Luna yang malu-malu.

"Hai kak Luna, ayo masuk", ujar Xena lalu membuka pintu kamarnya lebar-lebar.

"Kamu disini aja sama Xena ya. Aku balik lagi ke sebelah. Kalo ngga Mommy bisa ngomel. Tuh si Xena pintar pakai alasan datang bulan", ujar Xavier agak mendorong Luna masuk ke kamar Xena.

"Siapa juga si kak yang mau datang bulan saat kaya gini, aku kan jadi mesti rubah lagi rencana pakaian ku. Belum lagi perut dan pinggangku tersiksa banget makanya aku ngga bisa bantu Mommy. Aku jadi ngga bisa pakai baju warna terang ntar malam", keluh Xena sambil mengambil HP nya dari atas meja.

"Kak Pras nanti aku telepon lagi ya", ujar Xena yang ternyata sedang Vicall dengan Pras.

"Itu Pras ya? Sini aku mau ngomong", kata Xavier dan Xena lalu menyerahkan HPnya.

"Hei ke sini kamu, dipanggil Daddy tuh", ujar Xavier tegas yang membuat Pras di seberang sana kaget. Lalu Xavier mematikan HP Xena.

"Kakak, kamu jail aja. Kak Pras tuh orangnya panikan tau. Sebentar lagi juga dia bakalan sampai", ujar Xena terkikik geli.

"Biarin aja, biar suruh bantuin kerja di sini. Enak aja, mantu perempuan nya aja yang di suruh Mommy, mantu laki nya enak-enakan", gerutu Xavier lalu berjalan turun dan kemudian kembali ke rumah sebelah.

"Masuk sini kak. Mandilah kalau kamu mau mandi. Aku punya bra sama celana dalam baru kok, kayanya kamu cukup kak", ujar Xena menarik tangan Luna dan menyuruh Luna duduk di pinggir tempat tidur Xena.

Xena lalu menutup pintu kamarnya dan menyalakan AC dikamarnya. Lalu ia membuka lemarinya mengeluarkan sepasang pakaian dalam dan handuk bersih dari lemari nya.

"Kamu beli tas itu dimana Xena?", tanya Luna melihat 2 buah tas yang masih terbungkus plastik di atas meja belajar Xena.

"Oh itu aku beli di Langganan aku. Kakak suka yang ini?", ujar Xena setelah menaruh pakaian dalam dan handuk bersih di samping Luna lalu mengambil salah satu tas berwarna Hitam dan menyerahkan kepada Luna.

"Bagus banget, kayanya muatnya banyak ya. Mahal engga?", tanya Luna antusias.

"Itu buat kakak", ujar Xena ringan.

"Eh jangan. Aku cuma tanya doang kok", ujar Luna malu-malu.

"Iya, aku beli juga buat kakak kok. Tadinya mau aku kasih nanti malam, tapi sama aja kasih sekarang juga ngga apa ya, ngga perlu di bungkus. Tenang aja kak, itu yang bayar juga kak Pras kok", ujar Xena lagi.

"Apa lagi yang bayar pacar kamu, jangan Xena", ujar Luna lagi sambil menyodorkan tas itu lagi ke Xena.

"Ambil kak. Aku marah ni kalau kamu ngga mau ambil", ancam Xena.

"Astaga Xena, aku kan tanya doang", ujar Luna tak enak hati.

"Tenang aja kak, kamu sebentar lagi juga jadi kakak ipar aku, akan banyak waktu kita belanja bareng, apalagi sama Mommy, kamu harus siap kaki pegel loh kalo belanja sama Mommy", ujar Xena lagi menggoda.

Tak lama terdengar suara HP Xena berbunyi.

"Iya Sayang, kamu Uda di depan rumah? Astaga, kamu ngebut ya? Kamu bawa baju ganti? Oh kamu Uda tau mau dikerjain ya? Iya kamu ke rumah sebelah aja, ada kak Xavier, Daddy sama Mommy di sana. Iya, Uda mendingan sakitnya. Ya Uda, awas jangan lirik-lirik sama kak Madeline ya. Hahahaha ... ngga kok, aku percaya kamu kak Pras. Ya Uda bye", ujar Xena lalu menutup teleponnya.

"Seperti pacar kamu sayang banget ya. Kerja dimana?", tanya Luna.

"Oh Kak Xavier belum cerita ya kak? Kak Pras itu CEO Lexi Group. Rencananya kan WD sama Lexi mau buat Mall Showroom bareng loh kak. Nanti kakak juga bakalan di infoin kerjasamanya", ujar Xena ceria sambil meneruskan membungkus kado untuk Madeline.

Rapi sekali Xena membungkus kado nya dan ia hias dengan pita pembungkus yang sudah ia beli tadi.

"Oh gitu. Cantik sekali kado mu", ujar Luna.

"Mandilah dulu kak biar segar badanmu. Kamu bawa baju ganti ngga buat acara pesta ntar malam?Kalo ngga ada, kamu pakai bajuku aja, aku ada baju yang masih baru tapi kekecilan buat aku kak. Salah beli ukuran", ujar Xena.

"Aku pakai ini aja deh", ujar Luna malu-malu sambil mengambil handuk dan pakaian dalam yang tergeletak disebelahnya.

"Jangan kak. Nanti kak Xavier marah sama aku lagi. Bentar ya aku lihat dulu", ujar Xena lalu membuka lemarinya.

Terlihat sederet pakaian pesta yang terlihat mewah berbaris rapi di dalam lemari Xena. Xena lalu mengeluarkan beberapa gaun pesta sederhana lalu meletakkan nya di samping Luna. "Pilihlah kak. Pakai yang menurut mu nyaman aja", ujar Xena masih mengeluarkan pakaian dari lemarinnya.

"Sudah Xena. Aku pakai ini aja deh, ngga apa kok", ujar Luna sambil memegang pakaian yang sedang ia pakai.

"Pilih aja kak. Ini semua masih baru kok kak. Jangan pakai itu lagi, Kakak itu calon menantu nya Nathan Utomo ngga boleh sembarang pakaian nya apalagi di depan keluarga Mommy", ujar Xena lagi.

Ia lalu mengambil sebuah gaun panjang berwarna hitam yang sederhana namun terlihat kesan mewahnya dengan untaian mutiara dibeberapa bagian.

"Pakai ini aja ya kak. Ini ku rasa muat untukmu", ujar Xena menyodorkan gaun itu ke Luna yang tampak agak ragu menerimanya.

Terdengar suara ribut dari lantai bawah, sepertinya Xavier, Nathan dan Pras serta Adelia sudah kembali.

"Sudah kak, ngga usah dipikirin lagi. Kamu mandi aja dulu, itu Uda pada pulang", ujar Xena lalu mendorong tubuh Luna agar masuk ke kamar mandi lalu Xena menyodorkan pakaiannya kepada Luna yang masuk kamar mandi dan menutup nya.

Ketukan pintu terdengar dan Xena membuka pintu kamarnya.

"Kamu ada baju baru kan buat dipakai Luna? Nanti kakak ganti", kata Xavier di depan pintu.

"Engga usa dibilang aku juga tau kakak", ujar Xena mencibir.

"Makasih adikku yang cantik. Tuh priamu abis dikerjain Daddy suruh naik-turun tangga buat pasang hiasan di atas lantai dansa. Aku ngga berani ya bela, daripada di boikot Daddy", kata Xavier mengadu.

"Ngga apa kak. Kamu pakai kemeja hitam ya, kak Luna pakai gaun panjang hitam yang ada mutiaranya itu loh yang aku pernah bilang ke kakak kalau gaun itu ngga bisa aku pakai karena kekecilan", ujar Xena.

"Oh yang itu. Ya Uda aku Uda tau pakai apa. Si Pras pake baju putih kayanya", ujar Xavier memberi tahukan.

"Ngga dia pakai biru muda, ntar juga dia ganti. Ajak mandi kak di kamarmu dong. Tolong kak. Kasian kalau dia keringetan", kata Xena memohon.

" Iya ntar aku ajak ke kamar. Jagain ya Luna", ujar Xavier berusaha mengintip dari pintu kamar Xena.

" Iya akh, kakak bawel", ujar Xena lalu menutup pintu kamarnya.

Tak lama Luna keluar menggunakan gaun malamnya dengan indah.

"Kak itu kalau mau make up di situ aja di meja riasku. Kalau mau pakai lipstik dan alat make upnya buka aja tas makeup ya. Aku mandi dulu sekalian mau ganti pembalut", ujar Xena lalu masuk ke kamar mandi.