Selesai makan siang, Xena, Lily, Adrian, Vivi, Luna dan Xavier berjalan beriringan menuju ke kantor WD Group.
"Loh Xena kamu mau kemana?", tanya Adrian yang berjalan berdampingan dengan Xena dan Lily.
"Aku mau ke kantor WD kak Adrian", ujar Xena polos.
"Ketemu sama siapa?", tanya Adrian menyelidik.
"Dia mau ketemu ayah kami yang kebetulan kerja di WD Group", ujar Xavier menjelaskan.
"Siapa ayah kalian? Apa saya kenal?", tanya Adrian lagi.
Xena berbalik melihat ke arah Xavier yang langsung menggeleng pelan yang berarti tidak boleh memberitahukan kalau Nathan adalah Daddy mereka berdua.
"Itu ... eh aku ada telp. Kalian pergi aja dulu ya. Lily temanin aku dulu ya", ujar Xena berpura-pura mengangkat HP nya dan menahan lengan Lily.
"Aku duluan ya", ujar Xavier lalu menarik Adrian yang masih penasaran namun segera mengatupkan mulutnya setelah Xavier mengetuk jam di tangannya yang menunjukkan waktu istirahat hampir selesai.
Kemudian mereka berempat bergegas berjalan ke arah kantor WD dengan cepat dan segera naik ke ruangan mereka masing-masing.
Sampai di ruangan, kebetulan ada yang mempunyai kesulitan dengan komputer di bagian Invoice, segera saja Xavier pergi ke ruangan Invoice menghindari pertanyaan Adrian yang belum terjawab.
Sementara Xena dan Lily yang sempat berhenti sebentar kemudian melangkah lagi menuju WD Group lalu ke bagian Recepsionis menghubungi Jason yang langsung turun menjemput mereka untuk naik keruangan kerja Nathan.
Sampai di ruangan kerja Nathan, Jason meminta Lily untuk menunggu Xena di ruangan tunggu dan meminta Xena masuk ke ruangan Nathan sendiri.
Walaupun sempat heran, Xena masuk ke ruangan kerja Nathan sendiri. Begitu melihat Daddynya sedang duduk di kursi kerajaannya, Xena langsung menghampiri dan menggelayut manja di tubuh Daddy-nya.
"Daddy ngapain si suruh Xena ke sini. Kasian tadi kak Xavier hampir ketahuan sama temannya kalau kami anak Daddy", ujar Xena mengadu.
"Loh kenapa, bilang aja kalian anak Daddy. Mulai besok kamu juga mulai melapor magang bekerja di sini. Kamu dan Xavier akan bekerjasama menggantikan posisi Daddy. Duduklah di sana jangan menggelayut seperti anak kecil", ujar Nathan sambil melepaskan pelukan anak perempuannya dan duduk di bangku sofa.
Xena merenggut lalu menjatuhkan dirinya di sofa depan Nathan.
"Daddy kan Xena masih kuliah. Masih banyak PR Dad", keluh Xena manja.
"Daddy uda check semua nilai kamu, semua memuaskan. Jadi Daddy harap kamu mulai belajar untuk bekerja meneruskan perusahaan WD Group bersama Xavier. Xavier besok akan ikut Daddy seminggu ke Singapura. Kamu masuk kerja seminggu 3 kali, sesuai jadwal libur kuliah kamu", ujar Nathan tegas.
"Aku ikut dong ke Singapura ya Dad sama Mommy, Mommy kasian tuh lagi BT gara-gara mobil yang Daddy belikan kemaren", ujar Xena merayu Daddynya.
"Ya Uda. Kamu keluar bilang sama om Jason sekalian pesankan tiket buat kamu dan Mommy. Kalian bisa belanja sepuasnya nanti di Singapura sebelum kamu mulai bekerja cari uang sendiri", ujar Nathan tersenyum.
"Yee ... Daddy yang terhebat. Iya nanti pulang dari Singapura aku bakalan magang di sini. Daddy mau bulan madu ya sama Mommy? Kak Xavier sudah chat aku tadi", ujar Xena menggoda.
"Dasar kalian berdua. Selalu seperti ini ya nak, sesama saudara saling membantu dan saling melindungi. Jaga kehormatan kalian masing-masing, Jaga kehormatan keluarga", nasehat Nathan.
"Tentu Dad. Aku Uda boleh pulang ya? Kasian Lily di luar, aku harus antar dia pulang kalo ngga nanti Tante Yuni bisa ngomel. Dad, Tante Yuni itu galak loh. Aku kasian sama Lily dan om Andika", ujar Xena mengadu.
"Huss kamu jangan usil sama keluarga orang. Ya Uda nanti Daddy kasih tau Mommy suruh bilang sama Tante Yuni kalau kamu yang bawa Lily ke sini", ujar Nathan.
"Ngga usah Dad. Aku Uda bilang duluan sama Tante Yuni, makanya Lily berani jalan sama aku. Ya Uda pulang ya Dad", ujar Xena lalu mencium tangan Daddy-nya yang oleh Nathan dicium kening anak perempuan tersayangnya.
"Hati-hati. Jangan melanggar peraturan lalulintas lagi", ujar Nathan.
Xena dengan riang keluar dari ruangan Nathan lalu menghampiri Jason dan memberitahukan pesan Nathan. Lily bangun dari duduknya dan menghampiri Xena lalu dengan riang Xena dan Lily pergi meninggalkan ruangan Nathan.
Xena dan Lily sempat menjadi perhatian karena dua gadis cantik ini memang pantas diperhatikan. Xena akhirnya masuk ke mobilnya yang terparkir tak jauh dari lobby dan keluar melajukan mobilnya menuju ke rumah Lily sahabatnya yang merupakan anak dari Andika dan Yuni yang pertama.
Sepanjang perjalanan mereka berceloteh riang gembira sampai tak terasa sampai di rumah Lily. Setelah pamit dengan Tante Yuni dengan sopan, Xena akhirnya melakukan mobilnya menuju ke rumahnya.