Pras memarkir mobilnya di depan Fakultas Ekonomi.
"Aku tunggu ya. Kamu kuliah cuma satu mata kuliah kan hari ini?", tanya Prasetya ketika Xena akan keluar dari mobilnya.
"Iya, tunggu aku ya sayang. Ini semester terakhirku, semester depan aku akan cuti satu semester untuk melahirkan anakmu dan mengurusnya. Hadeh kapan kelar kuliah ku", ujar Xena mengeluh.
"Kamu ngga ikhlas mengandung anakku?", tanya Pras merajuk.
"Hahahaha aku becanda sayang. Tentu saja aku sangat bersyukur diberikan rezeki dari Tuhan ini. Pasti akan aku jaga sebaik-baiknya. Uda akh jangan merajuk lagi", ujar Xena lalu keluar dari mobil Maybach Hitam Pras. Lily, Adriana dant Wilma langsung berhamburan ke arah Xena.
"Serius kamu sedang hamil Xena?", tanya Wilma.
"Tuh bapaknya, tanya aja sendiri", ujar Xena sambil menunjuk ke arah Pras yang keluar dari mobil.
"Keren kan saya", celetuk Pras cuek.
"Dasar Pangeran Narsis. Aku naik ya", ujar Xena sambil menarik teman-teman nya naik ke kelasnya.
"Daa kak Pras", ujar Lily, Adriana dan Wilma bersamaan yang dijawab Pras dengan lambaian saja. Pras mengeluarkan rokoknya dan membakarnya satu batang. "Loh pak Pras kok ada di sini? Ngga ngantor?", tanya Delon yang baru tiba dan memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Pras. Pras hanya melirik tidak menjawab pertanyaan Delon.
"Ganti mobil lagi pak? Widih enak bener", ujar Delon lagi sambil melihat mobil Pras.
"Emang kamu doang yang bisa ganti-ganti mobil", sindir Pras kesal.
"Jee jangan sewot pak, saya kan cuma nanya. Uda akh Naik dulu ya pak", ujar Delon sambil buru-buru kabur masuk ke kelasnya.
Pras sedang asyik merokok saat seorang menepuk punggungnya pelan.
"Beneran kamu Pras", ujar seorang wanita yang menepuk Pras.
"Eh Bu Tina, apa Khabar ni? Mau ngajar apa Uda selesai?", tanya Pras santun.
"Uda selesai, Saya cuma kasih soal doang ke Mahasiswa. Ayo ke sekretariat banyak yang tanya kamu tuh", ujar Tina sambil menggandeng tangan Pras ke sekretariat. Mau tak mau Pras mengikuti Tina ke sekretariat Fakultas Ekonomi.
"Teman-teman lihat siapa yang saya bawa", ujar Tina saat membuka pintu.
"Haii Pras apa Khabar? Tumbenan mampir ke sini", ujar Nico kepala bagian sekretariat FE.
"Baik pak Nico. Apa Khabar semua", ujar Pras ramah menyapa teman-temannya yang lain.
"Tadi saya temui dia di depan Fakultas Ekonomi lagi asyik merokok. Kamu kangen mengajar di sini? Balik lagi aja", ujar Tina semangat.
"Saya sudah bekerja ibu di tempat lain", ujar Pras.
"Loh kalo Uda kerja kenapa ada disini?", tanya Nico heran.
"Lagi nunggu istri saya pak", ujar Pras tersenyum.
"Istri? Kamu Uda menikah? Uda berapa lama? Selamat ya. Eh istri kamu dosen atau mahasiswi", ujar Tina lagi.
"Sudah mau dua bulan ini Bu saya menikah. Kebetulan istri saya kuliah di sini", ujar Pras.
"Oh jadi Mahasiswi? Apa kita kenal orangnya?", tanya Nico.
"Mungkin Bu Tina kenal orangnya", ujar Pras.
"Saya kenal istri kamu? Siapa namanya? Local berapa?", tanya Tina. Kawan-kawan wanita yang mendengarnya memasang telinga ingin mengetahui siapa istri dari mantan dosen yang banyak penggemarnya ini.
"Xena Alexandra Utomo Bismarck, anak Management SI Semester 3 Bu", ujar Pras tersenyum.
"Xena? Bukannya namanya cuma Xena Alexandra Utomo aja ngga ada Bismarck nya?", tanya Tina heran.
"Bismarck nama keluarga saya Bu Tina, saya kan Prasetya Bismarck", ujar Pras menjelaskan.
"Oh gitu. Pantasan saya lagi mikir siapa yang bisa menggaet hati dosen ganteng FE ngga taunya Primadona nya FE toh. Kalian kenalnya di sini kan ya makanya langsung jadian karena proses belajar mengajar ya? ", selidik Tina Kepo.
"Memang kami kenalnya disini, tapi kami mulai dekat karena pekerjaan Bu. Xena itu Vice Presdir WD Group dan kebetulan kerjasama dengan perusahaan saya Bu. Lagipula orang tua kami berdua kawan lama jadi amat mudah kami mendapatkan restu mereka", ujar Pras menjelaskan.
"Xena itu Vice Presdir WD Group? Beneran? Anaknya padahal low profile Banget loh, ngga pernah sombong dan santun banget. Ngga nyangka anak konglomerat", ujar Tina.
"Kakaknya Xavier juga Bu, sangat low profile. Dia bahkan pernah jadi Asdos pak Bambang kan", ujar Pras lagi.
"Xavier? Itu kakak Xena? Saya baru tau loh. Oh iya kalau dipikir-pikir nama keluarganya sama ya. Xavier Arkaan Utomo", ujar Tina manggut-manggut.
"Kalau kamu kerja dimana sekarang Pras?", tanya Nico.
"Saya urus perusahaan keluarga pak. PT. Lexi Group", ujar Pras santun.
"Kamu managernya di Lexi Group? Berarti kenal bapaknya Delon dong", ujar Tina.
"Saya CEO nya Lexi Group Bu. Iya saya kenal pak Erik Sugino bapaknya Delon. Dia manajer finance kami",ujar Pras.
"Astaga kamu CEO Lexi Group ? Pantas gaya kamu beda ya. Ternyata sama Xena sama-sama anak konglomerat. Hebat", kata Nico.
"Eh istrimu cuma satu mata kuliah kan hari ini, ya Uda kamu tunggu lah. Salam sama istrimu ya", ujar Nico.
"Iya, ini semester akhirnya Xena, semester depan ia akan cuti satu semester karena dia sedang hamil pak", ujar Pras bangga.
"Astaga? Xena hamil, aduh mesti dijaga banget. Ya Uda, Cepat kembali, jangan sampai istrimu menunggu terlalu lama", ujar Nico.
"Terimakasih ya pak. Oh Iya, barusan saya sudah order Pizza, tolong nanti diterima ya pak. Mgk 45 menit lagi tibanya. Saya permisi", ujar Pras.
"Ya ampun Pras, ngga usah repot-repot. Terimakasih ya", ujar Tina senang.
"Sama-sama Bu Tina, Pak Nico dan semua, saya pamit ya", ujar Pras sambil keluar dari ruang sekretariat. Sampainya di mobil ternyata Xena sudah menunggu.
"Darimana kamu kak?", tanya Xena.
"Dari sekretariat FE ketemu kawan-kawan lama. Ayo mau kemana sekarang?", tanya Pras.
"Pulang kak. Abis teman-teman ku ngga ada yang mau aku ajak jalan, takut aku cape. Menyebalkan", ujar Xena.
Pras membuka pintu mobil dan meletakkan tangannya di pintu bagian atas menjaga kepala Xena agar tak terbentur. Setelah Xena masuk, Pras menutup pintu mobil lalu ia masuk juga ke mobil dan tak lama mobil Maybach Hitam itu keluar halaman kampus menuju ke rumah Nathan Utomo.