webnovel

Karma

Seorang Pria paruh baya sedang menarik paksa seorang gadis dan gadis itu menjerit meminta tolong. Teman-teman pria gadis itu hanya diam saja tanpa ada yang bersedia membantunya.

"Tolong .... Tolong saya", teriak gadis itu yang ternyata adalah Tia.

"Maaf ya, ini keponakan saya", ujar Pria yang menarik Tia.

Anthony yang sedang bersama Xena membantunya mengurus surat-surat untuk Ijasahnya melihat ke arah gadis yang menjerit itu.

"Itu bukannya Tia?", tanya Xena dan Anthony hanya menggangguk namun tanpa ada pergerakan sama sekali untuk membantu.

"Kamu ngga akan menolongnya?", tanya Xena.

" Untuk apa?", tanya Anthony pelan.

"Kok teman-temannya juga ngga ada yang bantu dia ya?", tanya Xena makin heran.

Tak lama sebuah mobil mendekat ke arah Tia dan orang itu menariknya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kampus dengan segera.

"Terang aja ngga ada yang mau bantu Xena, itu yang tarik Pamannya, adik papanya Tia, temannya kenal sama Pamannya yang biayain kuliah si Tia. Tia Uda banyak buat masalah buat keluarganya", ujar Delon tiba-tiba disamping Xena.

"Kok loe bisa tau si?", tanya Xena penasaran.

"Apa si berita di kampus ini yang gw ngga tau, soal si Tia sama Anthony aja gw tau kok. Bagusnya loe ngga lama ya. Gw si lagi nunggu sebulan kalau loe masih sama si Tia, gw bakalan kasih tau Lily, tapi bagusnya loe cuma sebentar aja", ujar Delon sambil melirik ke arah Anthony.

"Gw keburu ketauan Xena", ujar Anthony tertunduk.

Delon langsung melihat muka Anthony dan memutar-mutar tubuh Anthony.

"Kok loe ngga bonyok si ketauan sama Xena?", tanya Delon polos.

"Abang dia langsung lari dari meeting buat selamatin dia dari gw", gerutu Xena.

"Busyet si Bos ketahuan banget Bucin nya sama loe Xena. Dia tuh bukan takut Ade nya bonyok sama loe tapi dia takut tangan loe bakalan sakit abis pukulin si Anthony", ujar Delon sambil merangkul Anthony.

"Kayanya bener kata loe Delon, kakak bukan karena mau ngelindungin gw tapi karena dia takut Istrinya kecapean ya. Hadeh gw ngga berarti banget dong kalo gitu", keluh Anthony.

"Nah tuh loe tau", ujar Delon.

"Tapi itu si Tia gimana nasibnya ya", ujar Xena kasihan.

"Biarin aja kale. Itu di dalam mobil ada Babenya si Tia. Dengar-dengar si katanya si Tia mau dinikahi sama bandot tua kenalan pamannya. Rasain Pelakor ya gitu nasibnya", ujar Delon dengan nada gemas.

"Hussy jangan gitu akh. Eh loe ngga kuliah?", tanya Xena.

"Ngga, gw Uda selesai. Loe bawa mobil? Kalo ngga ayo gw anterin", ujar Delon.

"Ayo anterin gw ke kantor laki gw ye", ujar Xena senang.

"Ya Uda, ayo. Gw ambil mobil dulu", ujar Delon lalu berjalan menuju ke mobilnya.

"Xena, aku jadi ngga usah antar kamu ya? Ya Uda, aku langsung balik ke rumah ya. Bilangin sama kakak, aku langsung balik ya. Kasihan Lily, cape urusin si Dede, Brandon cengeng banget karena pilek makanya dari semalam ngga bisa tidur", ujar Anthony.

"Gitu dong, bantuin Lily urus Brandon. Umurnya Uda 7 bulan kan ya si Brandon?", tanya Xena.

"Iya, Uda 7 bulan. Tuh si Delon Uda datang. Hati-hati ya", ujar Anthony.

Anthony lalu membukakan pintu mobil untuk Xena dan seperti Pras, dia menjaga kepala Xena saat akan masuk ke dalam mobil Delon dan Anthony menutup pintu saat Xena telah memakai seat belt nya.

"Bye Anthony", teriak Xena dan mobil akhirnya berjalan melaju membelah jalanan.

Agak jauh dari kampus, ada kemacetan di jalan depan, sepertinya ada iringan pengantin yang akan menikah menuju ke dalam KUA yang kebetulan dilewati oleh mobil Delon. Tak sengaja Xena menoleh ke arah dalam halaman KUA itu dan ia melihat Tia yang sudah didandani seperti pengantin walaupun terlihat menor sekali berjalan diapit orang tua nya dan dari mobil lain keluar seorang pria agak tua dengan perut agak sedikit buncit berpakaian pengantin berjalan menuju ke dalam KUA itu juga.

"Xena busyet, itu calon suaminya si Tia, itu mah seumuran babe gw, eh salah, itu mah seumur babenya si Tia kale", ujar Delon yang ternyata melihatnya juga sambil tertawa terbahak-bahak.

"Hei loe jangan gitu akh, jangan suka ketawain nasib orang lain", ujar Xena mengingatkan.

"Iya maaf. Tapi itu karma nya dia juga, suka jahat sama orang si. Katanya keluarganya perusahaan nya kolaps gara-gara salah satu keluarga istri yang suaminya di ganggu Tia balas dendam. Nah si Bandot tua itu bantu keluarga Tia dalam keuangan nya biar bisa lunasin hutang dan sebagai gantinya si Tia yang ditumbalin. Masih ada aja ya Siti Nurbaya jaman sekarang", ujar Delon geleng-geleng.

"Itu sudah nasib si Tia", ujar Xena sedikit kasihan.

Setelah agak lama berkendara, akhirnya sampailah mereka di Lobby Lexi Group. Delon hanya mendrop Xena di Lobby dan Xena lalu naik sendiri menuju ke ruang kerja suaminya yang langsung memeluknya erat saat melihat kedatangan istrinya.