webnovel

Fitnah

Xena keluar dari kelas dan akan menuju ke mobilnya saat ia kemudian melihat Takeshi menunggu nya di lantai bawah gedung FE.

"Xena aku perlu bicara denganmu", ujar Takeshi.

Dua orang pengawal Xena datang mendekati saat mereka melihat nona mereka seperti tidak senang dengan kehadiran Takeshi. Takeshi pun ternyata membawa dua orang pengawalnya.

"Ada apa ini kak? Apakah harus seperti ini?", tanya Xena mulai ketus.

"Aku hanya perlu bicara denganmu", ujar Takeshi.

"Xena ada apa?", tiba-tiba Delon muncul dengan beberapa teman lelakinya menghampiri Xena.

"Ngga apa-apa Delon. Kak Takeshi hanya ingin bicara denganku. Terimakasih ya. Kak ayo kita cari tempat bicara, aku akan mengikuti mu dengan mobilku", ujar Xena tenang.

"Baiklah aku ikut denganmu", ujar Takeshi santai.

Kedua pengawal Xena memasuki mobilnya dengan Xena dan Takeshi duduk dibangku belakang.

"Pak, kita ke resto yang kemaren ya", ujar Xena kepada pengawalnya yang sekarang merangkap menjadi sopirnya yang dijawab anggukan orang itu.

Mobil Vellfire itu kemudian melaju meninggal halaman parkir meninggalkan kampus menuju ke sebuah restoran diikuti sebuah mobil Maybach dibelakangnya.

Sesampainya di restoran, Xena kemudian turun diikuti oleh Takeshi dan mencari duduk yang nyaman untuk mereka berdua. Pengawal mereka sengaja duduk tak jauh dari kedua tuannya.

"Baiklah kak, apa yang kamu mau bicarakan", ujar Xena setelah ia selesai memesan menu makan siang.

"Aku menyukaimu Xena. Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama", ujar Takeshi.

"Kak Takeshi jangan ngaco. Aku sudah menikah dan aku juga sudah punya anak. Jangan seperti ini", ujar Xena sambil menarik tangannya yang digenggam oleh Takeshi.

"Xena, aku siap menerimamu bila kamu bercerai dengan Pras. Aku akan segera menikahimu. Aku akan menyayangi kedua anakmu seperti anak kandung ku sendiri", ujar Takeshi.

"Kak Takeshi, tolong lah. Aku masih memandangmu sebagai kakak Lily jadi aku tidak akan berbuat kurang ajar padamu. Tapi kalau kamu memaksa juga, jangan salahkan aku bila aku akan kurang ajar padamu dan jangan salahkan Pras bila dia bertindak jauh", ujar Xena tenang.

"Xena apakah kamu tidak melihat ketulusan dimataku? Aku benar-benar mencintai kamu", ujar Takeshi memohon.

"Cukup kak. Aku mencintai Prasetya, hanya dia suamiku di duniaku dan untuk akhirat ku. Tak ada satupun pria yang mampu menggantikan posisi nya di hatiku", ujar Xena tegas.

"Bagaimana kalau suamimu yang berselingkuh? Lihatlah foto-foto ini", ujar Takeshi memberikan sebuah amplop coklat kepada Xena.

"Makanlah dulu kak. Makanan disini enak loh", ujar Xena dengan cueknya kemudian memakan makanannya tanpa melihat foto yang ada di dalam amplop coklat itu.

Takeshi memperhatikan raut muka Xena yang terlihat tenang sekali. Xena benar-benar tenang sekali sambil memakan makan siangnya dengan lahap tanpa ada kecemasan di raut mukanya.

"Xena lihat dulu foto-foto itu. Pras yang telah menyelingkuhi kamu", ujar Takeshi mulai tak sabaran.

Dengan tenang Xena mengambil amplop coklat itu lalu membukanya. Ekspresi mukanya begitu tenang tanpa ada gangguan apapun, senyum melintas di bibirnya.

"Bagus sekali kak foto-foto nya. Terlihat real banget ya", ujar Xena tenang.

"Itu foto yang real Xena. Itu foto Pras yang sedang berselingkuh. Ini bahkan ada foto dia sedang tidur dengan perempuan lain", ujar Takeshi kesal melihat ketenangan Xena.

"Lantas kenapa kak? Itu urusan rumah tangga aku", tanya Xena dengan cueknya.

"Xena apa kamu tidak merasa harga dirimu diinjak-injak oleh Pras? Kamu ngga sakit hati?", tanya Takeshi.

"Cukup kak kamu memfitnah kak Pras. Semua omongan mu dan semua pembicaraan kita sudah aku rekam sejak aku tadi bertemu denganmu", ujar Xena tenang.

"Apa maksudmu?", tanya Takeshi kebingungan.

"Baik kak. Kamu tinggal tunggu saja panggilan pengadilan ya atas pencemaran nama baik suamiku", ujar Xena lalu memberikan amplop yang ia pegang kepada salah satu pengawalnya yang langsung memasukkan ke dalam tas yang dibawanya.

"Xena kamu itu bodoh atau bagaimana si? Kenapa kamu malah mau menuntut saya? Yang berselingkuh itu suamimu", ujar Takeshi.

"Kak Pras tidak pernah berselingkuh dari aku, aku tau dia dimanapun dan dengan siapapun demikian juga dia. Saat ini dia sedang melihat kamu dari Ponselnya dan dia pasti sedang mempersiapkan tuntutan hukum kepadamu. Asal kamu tau ya kak, sejak aku tadi bertemu denganmu, aku sudah mengaktifkan kamera yang ada di brosku ini yang terhubung langsung dengan ponsel kak Pras", ujar Xena tersenyum sambil memperlihatkan Bros yang melekat di blusnya.

"Oh iya satu lagi kak. Bilang sama programmer mu, kalau mau memanipulasi foto jangan menggunakan foto model AN Entertaintment, karena aku sudah melihat semua foto mereka. Yang kamu bilang foto kak Pras meniduri perempuan itu, aku sudah pernah lihat foto itu tapi dengan muka pria yang berbeda. Lagipula apa kamu pikir aku bodoh tidak mengenali setiap inci tubuh suamiku?", tanya Xena tenang namun bagaikan petir disiang bolong ke hati Takeshi.

"Aku akan membayar makan siang ini kak. Tenang saja, di pengadilan nanti aku akan menuntut lebih banyak kok dari hanya harga makan siang kali ini. Semoga harimu menyenangkan", ujar Xena bangun dari duduknya lalu berjalan keluar restoran setelah pengawalnya memberitahukan kalau mereka sudah selesai membayar tagihan makan siang kali ini.

Takeshi hanya terdiam di tempat duduknya karena rencananya memisahkan Xena dengan Pras gagal, malah berakibat masalah fatal yang harus dia hadapi nanti.