webnovel

Bab 7: Kekacauan di Tengah Sungai

Angin dingin berhembus pelan di sepanjang sungai yang tenang, menciptakan riak kecil di permukaannya. Jembatan es yang sebelumnya dibuat Lily masih membentang kokoh di atas air, meskipun retakan mulai muncul akibat pertarungan yang baru saja berlangsung. Suara napas berat Thalassius dan Selene terdengar jelas, penuh waspada, saat mereka menatap Raka dengan intensitas yang tak terelakkan.

Thalassius, yang masih merasakan dampak dari serangan Raka, bergumam dalam hati.

"Sial, bahkan dengan kekuatan ekolokasiku, aku tak bisa mendeteksi gelombang kejut dari gerakan tadi. Apa sebenarnya kekuatan orang ini?" pikirnya, tatapannya penuh kekesalan.

Selene berdiri sedikit di belakangnya, mengawasi dengan tenang namun penuh kewaspadaan dan rasa terkejut.

"Dia sekarang sangat berbahaya," bisiknya memperingatkan.

Thalassius hanya mendengus, "Aku sudah tahu itu."

Raka, yang masih berdiri dengan tegang, mengangkat telunjuknya ke arah mereka berdua. Perasaan buruk segera menghinggapi Selene dan Thalassius. Mata mereka terbelalak saat Raka mulai menggerakkan jarinya secara halus, dan dengan itu, keempat Gear miliknya meluncur dengan kecepatan luar biasa, menyerang mereka dengan manuver tajam dan tak terduga.

Gear tersebut menyerang tanpa henti, membuat Thalassius dan Selene sibuk menangkis serangan demi serangan. Dentingan senjata beradu terdengar riuh di udara. Namun, di tengah kekacauan itu, mereka tak menyadari sesuatu yang aneh terjadi pada kaki mereka.

"Apa ini? Kakiku..." gumam Thalassius, matanya melebar saat melihat es mulai membekukan kakinya. Selene juga merasakan hal yang sama, tubuhnya kaku. Dari kejauhan, Lily tersenyum puas,

"Jangan lupa kalau aku masih di sini."

Dengan suara tenang, Lily melafalkan mantra

"Fractal," dan dalam sekejap, tubuh Thalassius dan Selene terbalut es yang kuat, membuat mereka tak bisa bergerak.

Gear Raka melayang di atas mereka, siap menghantam. Dengan satu gerakan telunjuknya ke bawah, Raka berkata,

"As you wish,"

dan dalam sekejap, keempat Gear itu meluncur cepat menghantam mereka berdua, menghancurkan jembatan es Lily dalam prosesnya. Es retak dan pecah, air sungai memercik ke mana-mana. Tubuh Thalassius dan Selene terhempas ke bawah dengan keras, tenggelam di balik reruntuhan es.

Raka jatuh terduduk, napasnya tersengal. "Haah... Kukira kita akan mati," desahnya, lega.

Namun, sebelum ia sempat bersantai, Lily memukul kepalanya dengan kesal,

"Memangnya ini salah siapa, hah?!"

Raka tersenyum lemah dan meminta maaf, lalu, seperti baru teringat sesuatu, ia mengubah ekspresi wajahnya menjadi serius.

"Bantu aku ambilkan Mana Potion dari tas, Lily. Kalau tidak, aku mungkin tidak bisa berdiri lagi," katanya,

berusaha untuk mengalihkan pembicaraan dari kekacauan yang baru saja terjadi. Lily, yang tadinya ingin bertanya lebih lanjut tentang kata (Sinkron) yang diucapkan Raka sebelumnya, akhirnya mengurungkan niatnya. Ia mengangguk, mendekati tas Raka dan mulai mencari potion.

Namun, sebelum Lily sempat mengambilkan potion tersebut, kilatan cahaya terang tiba-tiba muncul dari arah jembatan yang telah runtuh.

"Menunduk!" teriak Raka,

segera menggerakkan Gear-nya untuk membentuk perisai di depannya dan Lily.

Dalam sekejap, semburan api yang sangat panas menyelimuti mereka, membakar udara selama hampir satu menit penuh. Gear baja Raka, yang bertugas melindungi, meleleh di bawah panas yang luar biasa. Raka menggigit bibirnya, berkeringat deras.

"Sial... Apa ini?! Ulah siapa ini?" pikirnya, tatapannya gelisah.

Detak jantungnya memacu lebih cepat, ingatan buruk tentang api kembali muncul di benaknya.

"Kenapa harus api?" pikirnya, panik.

Dari balik api yang berkobar, muncul dua sosok dengan aura yang sangat kuat. Yang pertama adalah seorang wanita dari ras Dragonkin, tanduk naga yang melengkung elegan menghiasi kepalanya, sementara di dadanya terdapat api yang terus berkobar—simbol dari kekuatan api murni yang dia miliki. Ekor naga yang menyala di ujungnya menambah kesan menakutkan. Di sampingnya, seorang pria Beastman, dengan penampilan gagah seperti singa jantan. rambut emasnya berkilauan di bawah sinar api, matanya tajam berwarna kuning keemasan, memberikan kesan kekuatan yang tak tertandingi.

Raka menelan ludah, ia tahu dari sekali pandang bahwa dua orang ini jauh lebih kuat daripada Thalassius dan Selene. Namun, sebelum ia bisa bereaksi, Lily, dengan penuh emosi, memandang mereka dengan penuh kemarahan.

"Lily, tunggu! Kenapa kau tiba-tiba marah ?, Jangan terbawa emosi!" teriak Raka, mencoba memperingatkannya.

Namun, Lily sudah tidak mendengar lagi. Dengan kekuatan penuh, ia menyerang keduanya, "Absolut Zero!"

Seketika, es menyelimuti seluruh area di depan Lily, bahkan udara terasa membeku. Es tajam menyerang mereka dengan cepat. Wanita naga tersebut terkesan dengan kekuatan Lily. Dengan tenang, ia membalas serangan itu dengan satu kata, "Inferno."

Api murni keluar dari telapak tangannya, menghancurkan es Lily dalam sekejap, dan memantul kembali ke arah Lily, membakarnya dalam proses. Raka, yang melihat keadaan Lily, segera meluncurkan Gearnya, tapi sebelum ia sempat bertindak lebih jauh, pria Beastman itu muncul di hadapannya dengan pedang besar yang berkilauan.

"Mati kau!" serunya, mengayunkan pedang tersebut ke arah Raka.

Terdengar suara ledakan besar, dan semuanya menjadi gelap.

{Anda telah mati.}

次の章へ