Kisah perjalanan menuju kesempurnaan penerimaan diri karena memiliki perspektif paling puitis dan melihat kebiasaan, ketakutan, dan penderitaan orang serta tubuh yang gemetar. Perjalanan pencarian jati diri menuju kesempurnaan penerimaan diri. Entah aku ada berapa namun mereka adalah aku!
Sekarang, jika aku berkaca,
Lihat, apa yang telah membentuk mu?
Dari ujung kepalamu, hingga ujung kakimu.
Dan pantulan cermin itu,
Adalah sosok yang kau benci,
Dalam dirimu,
Ada mereka yang berusaha kamu enyahkan.
Apa kau yakin,
Terus menerus akan hidup,
Dan terus bermusuhan dengan dirimu sendiri?
Tenang,
Bukankah kita,
Sama kerasnya untuk menyatakan?
Kadang kita mengangkat kepala.
Kadang kita mengangkat tangan.
Tapi selalu berakhir mengangkat doa.
Jika tuhan memang rindu denganmu,
Bagaimana dengan dirimu sendiri?
Aku adalah kamu,
Kamu adalah aku.