Para pengawal keluarga Simanjuntak menyebar mencari keberadaan Alex, tapi mereka juga tidak boleh membawa Alex dalam keadaan terluka sedikitpun. Tentu saja hal tersebut membuat para pengawal kebingungan, bagaimana cara nya bisa membawa orang tanpa melukainya?.
Sementara itu Alex yang sudah menjadikan Poltak sebagai asisten pribadinya, ia menyuruh Poltak untuk mulai menata ulang perusahaan yang sudah sistem beli.
"Aku percayakan semuanya kepadamu, tenang saja aku akan membantu mu dari belakang, pergilah!!" perintah Alex sambil menepuk bahu Poltak.
"Tuan Alex, apa benar aku bisa menjadi lelaki sejati nantinya?" tanya Poltak yang masih tidak percaya diri.
"Percayalah, kamu pasti bisa melakukannya, tenang saja aku ada di belakang mu! Sudah sana masuk, aku masih banyak urusan!!" Alex sedikit mendorong Poltak agar turun dari mobilnya.
Poltak pun turun dari mobil, ia menghirup nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya, ia dengan percaya diri masuk ke dalam perusahaan. Alex yang melihat itu tersenyum, dengan adanya Poltak sebagai asistennya, ia yakin tidak perlu turun tangan sendiri menangani perusahaan nya, apalagi ia memiliki sistem yang akan selalu membantu nya.
"Baiklah, sekarang waktunya balas dendam.
"Jon, aku tidak akan pernah melupakan pada apa yang pernah kau lakukan selama ini padaku." gumam Alex sambil menyeringai.
Alex berencana memberikan pelajaran kepada Jon, preman pasar yang selalu mengganggu nya, padahal ia tidak pernah melakukan kesalahan sedikit pun padanya.
Dalam pikiran Alex , sebelum ia benar-benar turun ke Dunia bisnis sepenuhnya, ia mau memberikan pelajaran pada orang-orang yang dulu nya pernah menindas nya terlebih dahulu.
Beberapa saat kemudian, mobil Alex pun sampai di pasar tempat ia dulu sering di ganggu oleh Jon, ia segera menaruh mobil nya di parkiran pasar.
Petugas parkir yang mengetahui segala jenis mobil , apalagi ia penggemar mobil mewah dan bermimpi bisa membeli mobil-mobil tersebut, ia sontak terkejut saat melihat Alex keluar dari mobilnya.
Alex turun dari mobilnya dengan gagah, petugas parkir itu dengan semangat menghampiri nya. "Tuan selamat datang di pasar kumuh nan jorok ini," ucapnya jujur.
Alex mengerutkan keningnya, "Kamu itu ya, bukannya memuji tempat kamu mencari uang malah menghina nya,,, kau masih sehat bro?"
"Hehehe...jelas masih sehat lah Tuan, ngomong-ngomong ada gerangan apa Tuan yang terhormat ini mau datang ke tempat seperti ini?" tanya tukang parkir itu penasaran.
"Ada sesuatu yang harus aku urus, tolong jaga mobil ku baik-baik!!" perintah Alex dengan tegas.
"Siap bos ,saya akan menjaga mobil anda dengan segenap jiwa dan raga ku!!" jawabnya lugas.
Alex menggelengkan kepalanya melihat tingkah tukang parkir itu, ia merasa tukang parkir itu sedikit gila.
Setelah itu ia pun bergegas meninggalkan parkiran dan pergi ke tempat penjual sayuran langganan nya.
"Siang Pak !!" sapa Alex bersemangat.
Penjual sayur itu pun menoleh, "Astaga Alex!! Kau masih hidup rupanya!! celetuknya saat melihat Alex di hadapannya.
"Bapak ini kalau becanda gak lucu, mana mungkin aku mati sebelum bahagia!! l" jawab Alex sedikit kesal .
"Maaf-maaf, Alex sebaiknya kamu pergi saja dari sini, soalnya dari tadi si Jon mencari mu dengan membawa orang-orang berpakaian serba hitam!!" tukas penjual sayur itu khawatir.
"Tenang saja pak, saya juga kesini ingin menemui nya."
Penjual sayuran itu pun bingung, padahal biasanya Alex selalu menghindari Jon, tapi sekarang ia malah mencari nya.
Namun penjual sayuran itu mulai menyadari kalau penampilan Alex sudah berubah, ia tidak terlihat dekil seperti dulu lagi.
"Itu dia orangnya Tuan," saat penjual sayur itu mau bicara lagi, terdengar teriakan Jon, sehingga membuat mereka berdua menoleh kearah suara itu secara bersamaan.
"Alex , cepat lari !!" tegur penjual sayur itu.
Alex malah menyeringai, "Bapak tenang saja, biar aku yang urus ini."
Bukannya kabur , Alex malah dengan percaya diri menghampiri Jon yang sedang bersama orang-orang berpakaian hitam.
"Wah..wah....masih berani juga kau nongol disini ya Lex, berakhir sudah...."
Plak..
Plak...
Jon belum selesai bicara tapi orang berpakaian hitam itu sudah menampar nya dengan keras, sehingga salah satu giginya terlepas dan langsung tersungkur di tanah.
Alex tentu saja terkejut melihat kejadian itu, ia tidak menyangka kalau Jon akan mendapatkan tamparan keras seperti itu.
"Aduh.. pasti sakit sakit sekali itu" ejek Jon sambil menggosok pipi nya.
Jon menatap Alex dengan sinis, ia kemudian bertanya pada orang yang menampar nya tadi, "Bos, kenapa saya malah di pukul ,apa salah saya??*
"Diam kau ,bajingan!!" bentak orang itu lagi, hingga membuat Jon langsung terdiam dan menundukkan kepalanya.
Orang yang menampar Jon tadi melangkah maju ke depan menghampiri Alex.
Alex tentu saja langsung waspada, karena ia yakin kalau orang tersebut pasti lebih kuat dari Jon, mengingat Jon saja memanggil nya dengan sebutan Bos.
Ia pun lantas memasang kuda-kuda untuk bertarung tapi tiba-tiba pria itu membungkuk pada nya.
"Tuan, tolong ikut dengan kami, nona muda ingin bertemu dengan anda, tolong selamatkan nyawa kami!" ucapnya tegas sambil membungkuk.
Alex pun sontak melebarkan rahangnya begitu juga dengan Jon dan semua orang yang melihat hal tersebut.
Mereka semua tidak percaya kalau Alex anjing nya keluarga Hartanto akan di hormati seperti itu oleh para pengawal keluarga Simanjuntak, apalagi yang datang itu adalah Markus pengawal terkuat keluarga Simanjuntak.
Tidak sampai disitu saja, semua orang berpakaian hitam lainnya juga membungkuk hormat sambil memohon hal yang sama kepada Alex.
Alex menggelengkan kepalanya agar segera tersadar dari keterkejutan nya, "Kalian mengenal ku?" tanya nya kebingungan.
"Tidak Tuan," jawab Markus jujur.
Alex terkejut lagi ia tidak tahu harus tertawa atau menangis, tadi harga dirinya seolah di junjung tinggi, tapi sesaat kemudian langsung di jatuhkan dengan telak.
"Lalu kenapa kalian memohon padaku?" tanya Alex kesal.
Markus pun segera berdiri tegap, "Kami memang tidak mengenal Tuan, tapi nona muda kami mengenal Tuan, kami disuruh mencari Tuan dan membawa Tuan kehadapan nya, kalau sampai kami tidak bisa membawa Tuan, nyawa kami akan jadi taruhannya."
"Lah, aku saja tidak mengenal nona muda kalian itu siapa?" tanya Alex kembali dengan raut wajah bingung.
Markus terkejut karena Alex tidak mengenal nona muda nya, tapi dia berpikir kembali kalau Alex mungkin dari luar negeri sehingga ia tidak kenal dengan nona muda nya.
"Nona Sherly Simanjuntak, Tuan pasti mengenalnya kan?!" tanya Markus semangat.
Alex memegang dagu nya yang masih kebingungan, lalu Markus bertanya kembali, "Tuan pasti mengenal Nona Sherly bukan?"
"Tidak !!" jawabnya singkat.
Sekarang giliran Markus yang melebarkan rahangnya, padahal nona muda mereka bukan hanya terkenal karena keluarga Simanjuntak yang berkuasa di kota Medan, tapi kecantikan nya juga sungguh di atas rata-rata, bisa dikatakan orang tercantik di kota Medan.
Alena mantan istri Alex yang cantik juga kalah dengan kecantikan nya dengan Sherly, namun apa boleh buat Alex memang tidak mengenal nya sama sekali.
Ia memang pernah bertemu dengan Sherly tapi waktu itu ia tidak terlalu memperhatikan nya dan juga ia tidak sempat menanyakan namanya.
Markus menghela nafas dan ia pun berbicara lagi, "Tuan lebih baik anda ikut saja dulu dengan kami, Tuan pasti tidak akan menyesal kalau bertemu dengan nona muda kami."
"Tapi aku masih punya urusan dengan nya," Alex langsung menunjuk Jon, seketika Jon langsung menelan ludah, melihat Markus membungkukkan badan kepada Alex saja, ia sudah ketakutan dari tadi.
Markus lantas menoleh kearah Jon, "Kalau boleh tau apa urusan Tuan dengan nya, biarkan kami kami saja yang mengurus nya," jawab Markus sambil menatap tajam kearah Jon.
"Banyak, dia menghina ku , menghajar ku dan....."
"Apa, Bedebah!! Berani sekali kau melukai calon nona muda, Hajar dia !!" Perintah Markus langsung.
Alex terkesiap mendengar perintah Markus, ia tidak menyangka kalau Markus akan sebrutal itu.
"Ampun bos , Tuan Alex tolong maafkan a.....arghh.....!!!!
Jon belum selesai bicara ia sudah di hajar habis-habisan oleh bawahan Markus, mereka menghajar Jon seperti menginjak-injak semut.
Alex yang melihat itu saja merasa ngilu, ia yakin kalau balasan yang di dapat Jon lebih sakit dari pada yang di alaminya dulu sewaktu Jon menghajar nya .
Setelah Jon berlumuran darah dan tak sadarkan diri, bawahan Markus segera menghentikan pukulan nya.
"Tuan, apa anda puas ?!
Apa perlu kami kuliti dia hidup-hidup?" tawar Markus dengan sopan.
"Tidak, cukup-cukup, aku akan ikut kalian sekarang," jawab Alex langsung , walaupun ia marah dengan Jon tapi ia tahu batasannya.
"Lewat sini Tuan," Markus menunjukkan jalan dengan sopan.
Alex mengangguk, ia pun mengikuti Markus masuk ke mobil mereka. Orang-orang di pasar yang melihat kejadian itu, seketika mereka semua jadi merinding melihat Alex yang berubah drastis seperti itu.