Apakah Anda Percaya Padaku? (16)

Qiao Lian berbaring di atas tempat tidur menatap langit-langit setelah mandi malam. Dia tidak bisa tidur.

Saat dia menutup mata, wajah penuh penghinaan dari Shen Liangchuan terbayang dalam pikirannya.

Dia mengangkat tangan dan menekannya ke dadanya. Yang dia rasakan hanyalah nyeri tumpul di hatinya sekarang.

Dia memiliki keluhan yang tidak bisa diungkapkan dan itu mencekiknya.

Dia tanpa uang ketika pertama kali tiba di Beijing.

Sebagai seorang wanita, cara apa lagi yang ada untuk menghasilkan uang?

Tapi dengan hak apa Shen Liangchuan marah pada masa lalunya? Dengan hak apa dia meninggalkannya begitu saja, hanya karena merasa bahwa dia memiliki semacam kaitan dengan Liu Tua?

Dia berpaling ke samping dan menarik napas dalam, tapi itu tidak menghilangkan kepahitan di hatinya.

Menggigit bibirnya, dia tiba-tiba duduk.

Tidak, dia tidak akan membiarkan dirinya dianiaya seperti ini.

Dia langsung berpakaian dan turun ke bawah. Dia berjalan keluar dari rumah dan menuju vila nomor 18.