Mengikuti contoh mereka, anggota tim lainnya berjalan mendekat satu demi satu.
Pada akhirnya, hanya Su Penghao yang tersisa. Dia menatap Qiao Lian dengan tatapan menantang di matanya. Dia hendak berkata sesuatu ketika Qiao Lian memberinya tatapan peringatan.
Dia menatap yang lain lalu memberikan 'hmpf' dingin.
Walaupun tidak ada satu pun dari mereka yang berkata lagi selama sesi tersebut dan bahkan bekerjasama dengan pelajaran yang diberikannya, Qiao Lian dapat merasakan dalam dirinya rasa tidak hormat mereka terhadapnya.
Sesi latihan dimulai dengan praktik pertarungan online setelah instruksi minimal. Dia membagi mereka menjadi dua tim dengan kekuatan yang hampir sama. Kemudian dia memilih lawan secara acak untuk dirinya sendiri.
Dia duduk di sofa. Atmosfer ini sangat familier baginya, mulai dari layar hingga musik dalam permainan. Ini ada dalam darahnya. Sesuatu di dalam dirinya perlahan terbangun.
Tanpa sadar, pandangannya tertuju pada tangan kanannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください