Seorang gadis cantik yang awalnya dekat dengan Bae Jinyoung dari CIX dari aplikasi chat lanjut kuliah ke Korea Selatan untuk mencari saudari kembar beda 4 bulan yang punya masalah di hidupnya. Gadis itu yang awalnya jadi idol untuk menggantikan posisi saudarinya, jadi terbiasa. Apakah gadis itu bisa sukses bersama grupnya di agensi SM entertainment?
Di sebuah kampung Payakumbuh, Sumatra Barat.
Di sebuah rumah sederhana ada seorang gadis yang duduk di luar sambil bermain HP. Dia mengetik sesuatu sambil tersenyum tipis sampai ada seorang gadis berambut keriting diikat satu duduk di sampingnya bertanya.
"Uni lagi lihat apaan sih?" tanya gadis itu.
"Oh ini dek uni ada teman dari Korea Selatan gitu loh di KakaoTalk dan dia akan datang ke sini bersama dengan temannya" jelas gadis itu.
"Wah uni ada teman Korea?" tanya gadis cantik berambut keriting itu berbinar dan gadis itu mengangguk.
"Kapan dia datangnya?" tanyanya.
"Hari Sabtu katanya loh" jawab gadis itu tersenyum senang.
"Dia cowok atau cewek?" tanya gadis keriting.
"Cowoklah" jawab gadis itu enteng.
"Dia ketemu di rumah kita?" tanya gadis keriting itu yang ternyata itu adalah adiknya.
"Dia katanya di lapangan" jawab gadis itu lagi.
"Kok di lapangan, apa dia bermain sepak bola?" Tanya adiknya itu.
"Di lapangan ada kedatangan boygroup Korsel jadi dia datang untuk melihat kedatangan Idol k-pop itu kan dia bisa saja lihat di negaranya sendiri" jelasnya.
"Memangnya boygroup apa uni?" tanya adiknya itu.
"Oh itu namanya Complete in X atau CIX dan salah satu dari mereka itu member WannaOne namanya Bae Jinyoung" jelas gadis itu lagi.
"Hari Sabtu kita ke sana ya ini" tanya adiknya dengan mata berbinar.
"Boleh deh lagi pula uni bawa 2 teman uni juga namanya Ifah dan Nana" jawabnya.
"Memangnya uni ada yang kah untuk beli tiketnya?" tanya adiknya.
"Gaklah itu gratis karena pemerintah kita yang membeli tiketnya" jelasnya.
"Wah mantap tuh uni Cia, gak sabar aku tuh" kata adiknya sambil tersenyum kesenangan.
"Dan juga kita bisa dapat hadiah jika kita menunjukkan bakat loh, Zura" tambah Cia.
"Untuk apa?" tanya Zura.
"Itu penambahan acara karena boygroup itu kan baru debut jadi lagu yang dibawakan sedikit jadi acaranya jadi complete jika kita tunjukkan bakat" jelas Cia.
"Uni tunjukkan bakat apa?" tanya Zura.
"Oh uni nyanyi juga teman cheerleader uni datang juga untuk penunjukan bakat" jawab Cia.
"Bagus deh kalian latihan ya sebelum konser itu?" tanya Zura.
"Iya nanti kita latihan dan juga dek antarkan uni ke lapangan ya kami mau latihan nanti sore jam 4" pinta Cia.
"Oke deh ni" jawab Zura.
Percakapan itu pun berakhir.
"Oh ya uni temani dedek ke toko buku ya beli novel" pinta Zura.
"Oke deh ayo" kata Cia mengangguk setuju. Lalu keduanya kembali masuk ke dalam rumah dan mempersiapkan sesuatu untuk pergi ke toko buku.
Setelah selesai, kedua gadis yang beda 3 tahun itu melakukan perjalanan dengan menggunakan motor dengan disetir oleh Zura. Di tengah perjalanan termasuk di lampu merah, motor berhenti dan mereka menunggu. Di samping kanan, ada sebuah mobil yang di dalamnya ada seorang pria yang menatap Cia yang berada di kursi tengah di tepi mobil. Cowok itu menggumam dengan bahasa Korea.
"Cantiknya, siapa namanya?" gumamnya sambil tersenyum tipis.
Di samping cowok itu, ada seorang cowok tampan lainnya yang mengetahui temannya bergumam sendiri.
"Siapa itu Jinyoung?" tanyanya.
Cowok yang dipanggil Jinyoung itu menoleh dan menjawab.
"Oh itu seorang gadis yang naik motornya di belakang gadis yang naik motor di samping mobil kita" Jelasnya.
Mendengar itu, cowok itu menoleh ke arah yang ditunjuk Jinyoung.
"Dia saja berada di depan kita, gak mungkin kan kita tahu wajahnya seperti apa" balasnya dengan menghela napas pendek.
"Yak gadis itu menoleh sebentar di belakang dan dia cantik kok, Yonghee" jawabnya tak mau kalah.
"Oke deh terus kenapa kalo dia cantik?" tanya Yonghee tenang.
"Gak ada hanya menarik perhatianku saja" jawab Jinyoung dan Yonghee hanya menggelengkan kepalanya. Yonghee lalu menyandar di kursi tengah mobil dan tidur sedangkan Jinyoung tetap menoleh ke arah gadis yang dibonceng itu. Cowok itu tersenyum tipis dan bergumam.
"Semoga kita bertemu, cantik" dan kembali melakukan hal yang sama seperti Yonghee.
Keduanya tidur karena macet sementara dan ada 3 cowok tampan di kursi belakang. Yang satu di pojok kanan tidur sambil mendengarkan musik dengan airpod, yang berada di tengah lagi main game di hpnya begitu pun yang dipojok kiri mungkin mereka lagi duel main game.
Lampu lalu lintas berganti jadi warna hijau dan membuat semua pengendara baik motor maupun mobil melanjutkan perjalanan dan membuat Jinyoung dan Yonghee terbangun.
"Apa kita sudah sampai, BX hyung?" tanya Jinyoung setengah menguap.
"Belum Jinyoung ini baru saja mobil ini lanjut jalan" jelasnya yang fokus bermain game.
"Oh ya Jinyoung punya teman cewek dari Indonesia loh" kata Yonghee secara tiba-tiba. Dan membuat 3 cowok yang sibuk pun menoleh ke arahnya kebingungan. Yang ditatap menahan geram ke arah Yonghee.
"Oh dia dari kota mana, hyung?" tanya cowok di samping BX namanya Hyunsuk.
"Oke ku jelaskan ya sebenarnya aku punya teman dari Indonesia, dia bisa sedikit bahasa Korea dan mahir bahasa Inggris. Dia seumuran Hyunsuk dan baik sekali walaupun gak banyak omong jadi aku harus sering menyapanya di waktu luang" jelasnya.
"Kalo begitu, minta nomor id nya hyung aku mau jadi temannya" pinta Hyunsuk.
"Oke deh namanya Alicia Nanda, dan dia adalah teman perempuan pertama ku di luar negeri" jelas Jinyoung lalu memperlihatkan nomor id Alicia ke depan wajah Hyunsuk dan dengan cepat cowok itu mengetik idnya.
"Terima kasih Jinyoung hyung" balasnya setelah selesai mengetik.
"Oh kurasa dia belum mengundangku" tambah Hyunsuk.
"Mungkin dia lagi sibuk" jawab Jinyoung santai.
"Kudengar dia dari sini juga tapi belum aku ketemu dengan dia dan dia akan datang ke konser kecil kita" jelasnya dan semuanya melotot kesenangan.
"Oh ya apa dia tahu siapa kamu?" tanya Yonghee.
"Gak tahu karena aku pakai username "my bae bae" jawabnya sambil tersenyum nyengir.
"Saranku nih ya jangan sampai dia tahu siapa kita berdua sampai mengadakan konser" ujarnya kepada Hyunsuk dan Hyunsuk mengangguk menyanggupi.
Sementara itu, motor Zura sudah sampai di toko buku dan mereka berdua turun dari motornya dan berjalan masuk ke dalam toko buku. Di dalam, mereka disambut oleh pelayan dengan ramah dan mereka lanjut untuk melihat-lihat buku di rak. Di bagian novel, mereka melihat-lihat novel terbaru yang akan mereka beli.
"Uni mau beli juga?" tanya Zura.
"Iya nih lagian kebetulan uni mau beli novel Mariposa 1, 2,dan cerita Glen Anggara" Jelasnya.
"Kan di rumah ada uni" balas Zura.
"Ini untuk uni nanti uni baca di kamar" jawabnya.
"Oke deh" balasnya.
"Oh ya dedek mau beli novel apa?" tanya Cia.
"Ayat-ayat cinta dan kumpulan cerpen" Jawabnya.
"Sudah selesai milih-milihnya?" tanya Cia.
"Sudah uni. Ayo kita bayar" ujarnya dan Cia mengangguk.
Lalu mereka keluar dari rak perpustakaan dan membayar novel di kasir.
Setelah selesai, merek keluar dari sana dengan membawa bungkusan novel. Tapi ketika keluar dari toko buku, kedua gadis itu dihampiri oleh pria berseragam jingga memberikan sebuah brosur.
"Halo dek selamat siang. Maaf mengganggu" sapanya dengan sopan.
"Halo juga bang" jawab keduanya kompak.
"Oh ya perkenalkan nama saya Ridho panggil saja Ridho. Saya memberikan sebuah brosur perekrutan pemain sinetron pameran Clara saja" jelasnya.
Lalu keduanya mengambil brosur itu dari tangan pria itu.
"Btw, kalian berdua usianya berapa ya?" tanya Ridho.
"Oh ya perkenalkan saya Alicia Nanda. Panggilan Cia, usia 18 tahun mau masuk 19 tahun pada tanggal 30 Mei nanti" jelasnya sambil tersenyum tipis . Ridho tersenyum terpana dengan senyuman tipis Cia tapi dia tersadar.
"Kalo saya Azura Tridayana, panggilan Zura, usia 15 tahun" jawab Zura dan lagi-lagi Ridho mengangguk.
"Oh ya jika ingin datang ke lokasi casting, ada nomor telepon yang tertera di sana ya dek" tambah Ridho dan keduanya mengangguk.
"Kalo begitu, saya permisi dulu ya dek" Sapanya dan keduanya mengangguk. Lalu cowok itu pergi sambil menatap Cia dengan senyuman. Cia hanya menatapnya bingung dan Zura menatapnya tersenyum jahil ke Cia sembari berbisik.
"Uni mungkin abang tadi suka sama uni tuh"
"Ya Allah dek gak mungkin lah. Ayo kita pulang!" ajaknya lalu mereka naik motor dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Next part 2