"Terlambat?" Rex mengerutkan kening. Tak lama matanya berkedip, "Apa yang kau lakukan?!"
"Sayang sekali kau tak dapat mengetahuinya, selamat tinggal, anakku yang durhaka."
"Bang!"
Hanya satu detik sebelum dia menarik pelatuk, Piper terobos masuk ke dalam ruangan, menyebabkan pintu terbentur Madam Caroline di punggung yang kemudian mencetuskan dia menembakkan pistol namun meleset dari sasarannya.
Madam Caroline menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang ada di situ. Dia tidak terkejut mengetahui
Itu adalah Piper dengan air mata mengalir di wajahnya.
"Kau juga di sini, kalian berdua bisa mati bersama!" Tepat ketika dia hendak menembak Piper, Rex, yang sudah mulai merasa pusing, terhuyung ke arahnya dan mereka mulai berkelahi merebut pistol itu.
Piper tidak tahu harus berbuat apa. Dia masih belum bisa mencerna apa yang baru saja dia dengar. Ketika dia melihat Rex semakin lemah, dia mencari benda, apa pun yang bisa membantu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください