webnovel

Ch. 18 — Kelinci Percobaan

Pernahkah kalian merasa hampa, seolah semua yang kalian lakukan tidak berguna? Tidak ada cahaya harapan dan yang menanti hanyalah kegagalan.

Itulah yang NieR rasakan saat ini.

Satu tahun penuh berada di dunia permainan namun tidak bisa melakukan apa-apa selain meratapi hidup. Leveling tidak bisa, bertarung tidak bisa, dan bahkan berteman pun tidak bisa.

'Kenapa hidupku sangat ampas...'

Kazuma sebelumnya menjelaskan seberapa buruknya bug yang NieR hadapi. Tapi itu terlalu banyak sampai-sampai ia hanya bisa mengingat sedikit hal yang bisa ia lakukan.

Ini adalah rekomendasi dari Kazuma.

Pertama, selagi menunggu bug selesai di perbaiki, NieR bisa berlatih meningkatkan skill sinkronisasi atau yang dikenal sebagai OverSync. Tentu tidak mudah, namun kata Kazuma mengembangkan skill ini secara teori jauh lebih efektif untuk pemain berlevel rendah.

Kedua, berganti Job menjadi kelas produksi. Ini adalah cara satu-satunya yang paling optimal jika NieR ingin berkembang. Status dan level miliknya bisa meningkat jika ia terus melakukan produksi.

Dan yang ketiga, menyewa seseorang untuk membantunya menaikkan level. Sudah pasti opsi ini hanya berlaku untuk orang kaya, jadi NieR bisa dengan mudah mengabaikannya.

Sebenarnya ketiga opsi ini tidak ada yang NieR sukai. Untuk apa coba berlatih tapi mendapatkan hasil yang tidak pasti. Berbeda jika itu pemain lain, mereka bisa mendapatkan status tambahan jika berlatih, sedangkan NieR tidak sama sekali.

NieR sekali lagi membuang napasnya sembari mengamati langit biru yang indah. Untung saja suasananya terasa nyaman, jika tidak, mungkin emosinya sudah meledak.

"Oiii Nier!" Suara panggilan tiba-tiba terdengar dari belakangnya.

NieR yang sedang bengong kemudian melihat ke asal suara dan menemukan seorang pria tampan sedang mendekat sembari melambaikan tangannya.

"Apa... Brune?"

Tidak dapat dipercaya, pria yang kemarin sekarat seolah sejengkal lagi menuju akhirat, kini tampak sehat tanpa sedikit pun luka pada tubuhnya. Dan yang lebih aneh, tangannya yang terputus dan perutnya yang bolong sudah kembali seperti sedia kala.

'Ahh benar, dunia fantasi...'

"Hahaha maaf tidak menyapamu sebelumnya, aku terlalu fokus dengan ujian yah walaupun akhirnya gagal juga." Brune mendekat dan mengarahkan kepalan tinjunya kepada Nier.

'Ohh brofist, sialan dia keren juga.' Nier tersenyum sambil meninju pelan tangan Brune, kemudian menjawab.

"Santai saja, ngomong-ngomong apa yang kau lakukan disini?"

Brune tidak langsung menjawab, ia melihat Nier sebentar lalu melihat ke sekitar. Matanya bergerak ke kiri dan ke kanan seolah sedang mencari seseorang.

"Aneh sekali. Aku dari kemarin mencari jejak para immortal, tapi kemana mereka semua pergi? Apa kau tahu sesuatu?"

Brune tampaknya tidak tahu bagaimana cara sistem bekerja, pasalnya sistem saat ini sedang melakukan maintenance dan akan selesai 2 hari kemudian. Semua pemain pasti terpaksa logout tanpa ada cara lain untuk login.

Dan untuk NieR sendiri? Dia adalah anomali dengan bug anehnya. Trik ini dia temukan ketika dirinya dihantam oleh bola saat ujian sinkronisasi.

"Jadi begini..."

NieR kemudian menjelaskan kepada Brune tentang sistem dan kenapa hanya dirinya sendiri yang bisa masuk ke dalam Exaworld. Dan anehnya Brune langsung percaya.

"Lalu untuk apa kau mencari kami? Apakah butuh sesuatu?" Tanya Nier, tentu saja dia berharap mendapat Quest.

"Ini sedikit rumit, apa kau ingat gua iblis pertama kali kita bertemu?"

Nier mengangguk.

"Gua itu hilang kemarin malam, dan anehnya makhluk immortal sepertimu juga ikut menghilang entah ke mana. Situasi ini sangat berlawanan dengan wahyu yang diberikan dewi." Ada jejak ketakutan di wajah Brune.

NieR mengangguk, kurang lebih dia bisa merasakan apa yang terjadi jika dilihat dari sudut pandang NPC.

"Gua itu seharusnya hanya bisa menghilang 7 hari setelah ditemukan dan dia akan muncul kembali di tempat yang benar-benar acak." Lanjut Brune.

Dungeon yang bisa menghilang dan muncul dengan sendirinya. Nier tidak mau mempertanyakan keanehan ini, sebab dari awal saja semuanya sudah aneh.

"Lalu akhirnya kau menemukanku disini?" Tanya Nier dan dijawab Brune dengan anggukkan.

"Aku ingin mengamati para immortal. Bagaimana kekuatan mereka, seperti apa pertumbuhannya, dan apakah mereka berpengaruh signifikan terhadap dunia atau tidak." Jawab Brune.

'Ohh inikah sikap paladin yang menjaga dunia?'

Sangat berbeda dengan polisi atau politikus yang ada di bumi. Brune terlihat tulus ingin berjuang melindungi dunianya.

Pada dasarnya para pemain bisa diibaratkan seperti alien yang ingin menjajah dunia, akan tetapi karena wahyu sang dewi yang menerima eksistensi para pemain, mau tidak mau mereka harus menerima dengan suka rela.

Tiba-tiba terbesit sebuah ide di benak Nier. Ide yang agak licik namun memberikan solusi pada masalah Brune.

"Biasa para player tidak akan mau diamati seperti itu, tapi karena aku temanmu, apa salahnya kan kita bersenang-senang sebentar?"

Nier menepuk bahu Brune sambil tersenyum. "Biarkan aku jadi kelinci percobaanmu."

***

Nier dan Brune sekarang berjalan masuk ke dalam hutan. Sudah 30 menit mereka berjalan namun belum juga sampai ke tujuan. Aura di sekitar terasa berbeda, agak lebih sunyi dan mencekam.

Nier tahu wilayah ini dari Ardan, katanya area ini dihuni oleh monster Armored Bear level 10. Monster yang sangat cocok untuk berlatih skill karena memiliki HP yang tinggi dan Exp yang lumayan.

"Apa kau sudah mencatat semua Brune? Kami para pemain memiliki kemampuan untuk berkembang saat mengalahkan monster. Bisa juga dengan menjalankan Quest dan seperti yang kusebutkan tadi."

"Aku mengerti." Jawab Brune sambil mencatat semua omongan Nier.

Monster sesekali melirik ke arah mereka, ada beberapa yang mencoba mendekat dan ingin menyerang, namun sekali ditatap oleh Brune, monster itu langsung lari tanpa pernah sekali pun melihat ke belakang.

Nier berjalan sambil menjelaskan beberapa hal tentang pemain dan Brune juga menjelaskan bagaimana cara dunia ini bekerja, mereka saling bertukar informasi tanpa ada yang disembunyikan.

"Ahh itu dia, ingat yang kukatakan tadi Brune, kau harus membuatnya sekarat dan batasi pergerakannya. Apa kau mengerti?"

Nier segera bersembunyi di balik pohon saat melihat monster beruang berlapis baja berjalan mendekat ke arahnya. Tinggi beruang itu kira-kira sekitar 2 meter, kukunya panjang dan tampak kokoh, dan air liurnya yang menetes membuat monster itu semakin menyeramkan.

『 Armored Bear

level: 10

Type: normal

Health: 2.000 』

"Hanya pukul sampai hampir mati kan?" Tanya Brune.

"Benar, jangan dibunuh!" Jawab Nier dari balik pohon.

Brune merasa ini adalah tugas yang mudah, namun ketika ia meninju monster itu.

BANG!

Kepala monster itu langsung pecah menjadi gumpalan daging.

"Eh?" Brune tampak bingung dengan situasinya.

"Gila, kau menghabisinya dalam satu kali serang!"  Seru Nier.

Gerakan yang ditampilkan Brune sangatlah keren. Meskipun diluar rencana, tapi melihat aksi one shot one kill membuat hati kecil Nier terkagum.

Brune mengerutkan kening sambil melihat tangannya yang mengepal.

"Padahal aku meninjunya dengan sangat pelan." Gumamnya, lalu melambai ke arah Nier. "Baiklah selanjutnya pasti bisa."

Mereka kembali berjalan mencari monster dan untung saja salah satunya langsung muncul. Kali ini Brune tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Brune segera berlari dan menangkap beruang itu dengan tangan kosong. Tidak ada pukulan atau tendangan, ia hanya mengunci beruang itu dengan tangannya.

Beruang yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar daripada Brune dibuat tak berkutik. Itulah kekuatan statistik, mau seberapa besar tampilannya tapi jika statistiknya kosong maka itu menjadi tidak berguna.

"Nier, kau bisa mulai menyerang." Brune terlihat santai, ia bahkan tidak berkeringat atau kesakitan saat beruang itu mencakar dan menggigit bahunya. Malah ekspresi gemas yang keluar.

"Gila..."

Nier menyerang beruang itu dengan kekuatan penuh, tapi...

『 Anda telah menangani 23 kerusakan pada target. 』

『 Anda telah menangani 26 kerusakan pada target. 』

Kerusakan yang diberikan sangat menyedihkan, padahal Nier sudah memasukkan seluruh status poinnya ke STR.

Apa karena dia menyerangnya dengan tangan kosong? Itu mungkin saja, soalnya dia tidak memiliki satu pun senjata.

'Fokus!'

Nier segera menggelengkan kepalanya dan terus fokus memukul beruang. Hingga kemudian bagaikan tetesan air yang menghancurkan batu, beruang itu pun akhirnya mati juga.

『 Critical! 』

『 Anda telah menangani 44 kerusakan pada target! 』

『 Anda telah mengalahkan Armored Bear. 』

『 Level Telah Meningkat. 』

Satu monster, satu level.

"Mantap!" Nier berseru kegirangan. Ia tidak menyangka akan langsung naik level.

Inilah strateginya. Karena Brune ingin melihat bagaimana cara pemain tumbuh berkembang. Jadi Nier bersedia menjadi kelinci percobaan untuk diamati, dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat.

『 Level Telah Meningkat. 』

『 Level Telah Meningkat. 』

Levelnya meningkat pesat dengan perburuan tanpa henti.

次の章へ