webnovel

1-12

Pagi ini Azka menikmati sarapan nya dengan perasaan tak tenang seperti seseuatu yang buruk sudah terjadi

"napa loe bengong gitu"ucap si kakak menegur

"enggak kak" Azka melanjutkan makan

Salah satu pembantunya datang ke ruang makan

"den Azka"

Azka menoleh saat namanya disebut "kenapa bi"

"ada teman aden yang datang, dia menunggu di ruang tamu"

"o-oh iya bi"ucap Azka sedikit heran

Siapa temanya yang datang, apakah kak Hesa?

Azka segera menghabiskan sarapanya lalu pergi ke ruang tamu,sesampainya ia melihat Joan duduk dengan anteng disana

"oh loe Jo, gue kira siapa"ucap Azka

"hehe iya kak"ucap Joan

"tumben kesini"tanya Azka

"e-enggak, a-aku lagi pengen pergi ke sekolah aja bareng kakak"ucap Joan

"oh yaudah, ayo kita berangkat sekarang"ajak Azka

~

Azka memperhatikan Hesa dan Setta yang asik mengobrol bersama di lorong "kenapa mereka deket, apa mungkin ini emang rencana kak Hesa?"

"kak"Joan menyenggol lengan Azka

"e-eh iya Jo"Azka sedikit terkejut

"kenapa kak"ucap Joan

"enggak, lanjut aja kita ke kelas" Azka merangkul Joan untuk pergi bersama

~

Joan melamun di dalam kelas, untung saja bel masuk belum berbunyi "apa maksud pembicaran mereka?"

Saat itu Joan berencana untuk membaca buku di rooftop tapi saat akan membuka pintu, ia mendengar pembicaraan mencurigakan Azka dan Hesa

Joan sempat memacing Hesa dengan bertanya lagi tentang kejadian saat ia didorong di rs namun Hesa berkata seolah kejadian yang dirasakan Joan tak terjadi "apa yang gue gak tau"

"hei cimol" Niki datang lalu mendorong bahu Joan tak santai

"apa loe titan"ucap Joan menatap Niki malas, sedang asik santai sendiri malah ada gangguan

"jangan ngelamum, ntar kesambet"Niki melirik Setta

"apa liat2"ucap Setta sambil melotot

"ih serem, Settan nya mau marah"ucap Niki bergidik ngeri, lebih tepanya sih meledek

"loe ya"Setta bersiap dengan buku di tanganya, tapi sayang pertengkaran mereka harus terhenti karna bel masuk sudah berbunyi

~

Azka berjalan di koridor menuju kelasnya, tak sengaja ia melihat Winter yang sedang memberi makanan pada Hesa di depan ruang osis "kok gue ngerasa gak enak ya padahal ini pemandangan yang biasa aja"pikir Azka bingung

Tak tahu yang sedang dibicarakan tapi mereka berdua asik tertawa bersama anak2 osis lainya "ntah kenapa, gue bisa ngerasain kalo dia bukan kak Hesa"

Sebuah suara membuat Azka reflek menoleh

"napa loe malah nge bug di tengah jalan gini"ucap Satya

"miror lah kau manusia kutub"Azka menatap Satya datar

"hehehe"

Azka berjalan pergi diikuti Satya

~

Saat jam istirahat, semua sedang tenang memakan makanan masing2

"Nikiii"ucap Setta

"napa loe"ucap Niki watados

"loe kan yang udah nuker tulisan botol saos sambel sama saos tomat"ucap Setta

"gak tuh"ucap Niki

"loe kepedesan Set"ucap Joan

"gak sih, untungnya gue baru pake dikit"ucap Setta

"lebay banget loe bikin heboh"ledek Niki

"bodo amat wleee"Setta balik meledek

"btw rencana entar gimana"ucap Jio

"jadiin camp aja, gue udah dapet tempat rental"ucap Hesa yang otomatis membuat Azka menoleh

'ck, udah gue duga'

"gue tau tempat camp yang bagus, kita kesana aja ntar"tambah Setta

"boljug"ucap Satya

"kapan kita pergi"ucap Niki

"besok, loe bisa gak kak"ucap Setta pada Hesa

"gak tau sih, tapi kayanya bakal gue usahain, ntar bakal gue kasih tau di gc"ucap Hesa

"gak kecepetan?"ucap Joan

"kita kan cuma perlu siapan barang masing2 karna peralatan record udah siapa, ya kan Ji"ucap Setta

Jio mengangguk

"iya juga sih, gak perlu sewa tempat jadi bisa secepetnya kesana"ucap Hesa

"oke jadinya besok aja"ucap Niki

Semua mengangguk kecuali Azka, ia hanya memandang teman2 nya malas

"kaya di sinet ajab aja yang gampang kepengaruh"

~

Azka berdiam di pinggiran rooftop menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya, suara pintu yang terbuka itu reflek membuat Azka menoleh

"gue cariin ternyata disini toh"ucap Hesa, ia lalu duduk di bangku yang tersedia sembari memperhatikan Azka yang berdiri depan pembatas

"loe nyari gue"ucap Azka malas

"menurut loe"Hesa balik bertanya

"mana gue tempe"ucap Azka

"loe keliatan gak suka sama rencana camp kita"tanya Hesa

"gak tuh, biasa aja"ucap Azka acuh

"jelas banget ekspresi loe nunjukin rasa gak suka"ucap Hesa

"perasaan loe doang"ucap Azka

"gak usah ngelak, loe tau sesuatu kan"ucap Hesa, ia bangkit menghampiri Azka

"maksud loe"ucap Azka pura2 heran

"tentang teror ini"ucap Hesa

Azka tertawa "wah apa gue udah ketauan ya kalo gue tau loe bukan kak Hesa"

Hesa terkekeh sinis "gak salah ternyata kembaran gue ngajak loe kerja sama karna loe emang orang yang peka meskipun gak punya sixth sense"Hesa lalu cemberut

"gue kecewa, padahal gue udah akting sebagus mungkin"

Azka memalingkan wajahnya malas melihat sisi gelap Hesa yang sok imut "apa mau loe"

"loe masih tanya mau gue"Hesa menyeringai

"sejauh apa loe tau tentang teror ini"

"gak penting kan gue cerita sama loe"ucap Azka sambil menatap Hesa datar

"oh iya ya gak penting gue tau dari loe"

Hesa langsung mencekik Azka dengan kuat sembari sedikit mencodongkan tubuh Azka kebelakang "sayang banget loe gak bisa liat kebelakang di posisi kaya gini, loe gak bisa liat lapangan itu yang udah nunggu loe jatoh di atasnya"

Hesa tertawa senang sedangkan Azka terus meronta agar cekikan di lehernya terlepas

Bughhh

Azka berhasil menendang perut Hesa yang membuat Hesa terdorong kebelakan dan otomatis cekikan di lehernya terlepas

Azka menunduk sambil terus terbatuk

"loe ngerasa seneng karna gue gagal bunuh loe hahahahah, tapi gue emang gak niat bunuh loe sih cuma pengen main2 aja"

Ctakk, Hesa menghilang bersamaan dengan jentikan jarinya

"cuma main atau percobaan pembunuhan sih"

Azka jatuh terkapar disana, sepertinya ia akan ke kembali setelah rasa sakit di lehernya reda

Disisi lain, seseorang yang berdiri di balik pintu roofop memeluk bukunya dengan erat

"siapa yang bisa gue percaya"

~

Joam menaruh buku yang selesai ia baca ke dalam rak

"gue tiba2 kepikiran kak Hesa sama kak Azka nyulik Setta cuma buat pastiin kecurigaan mereka kalo orang itu bukan Setta yang asli"

"dan apa bener kak Hesa yang sekarang juga bukan kak Hesa yang asli?"

~

Azka berjalan pulang kerumah sambil terus kepikiran Hesa "sial, kayanya mereka udah tau tentang gue dan kak Hesa yang bakal gagalin rencana mereka makanya mereka nyulik kak Hesa"

Pukk, Azka reflek menoleh ketika bahunya ditepuk

Seorang anak manis yang sedang memakan ice cream "jangan bengong kak, ntar kesambet"

"brisik loe bocil ff"ucap Azka, ia menanggapi menanggapi seadanya karna anak itu mengikuti Azka yang berusaha acuh

"gue cuma lebih muda satu taun ya dari loe"

"sotoy loe, kenal aja kagak"ucap Azka

Orang itu cengengesan "loe mikirin kak Hesa?, dia baik2 aja selama ada di bawah pengawasan gue"

Azka menoleh terkejut "loe yang nyulik kak Hesa"ucap Azka sedikit nge gas

"muka gue emang keliatan kaya kriminal apa"si anak menatap Azka malas

"ya terus kenapa tadi loe bilang kak Hesa ada di bawah pengawasan loe"ucap Azka

Si anak hanya berjalan pergi sambil memakan ice cream nya

次の章へ