Zang Lung melihat bahwa ayah dan ketiga pamannya sudah mulai menyerap Energi Alam Langit dan Bumi, dengan segera dia mengeluarkan Inti Batu Meteor yang sudah dia keluarkan dari bongkahan besar batu meteor yang ditemukannya. Kemudian meletakkan Inti Batu Meteor itu ditengah-tengah mereka. Inti Batu Meteor sebenarnya mengandung Energi Semesta, tapi karena telah berada di Alam Fana selama berjuta-juta tahun maka Energi Semesta telah berevolusi dan berubah mengikuti dengan jenis energi tempatnya berada sekarang yaitu Energi Alam Langit dan Bumi, hal ini diketahui oleh Zang Lung melalui pengetahuan yang diberikan oleh kedua gurunya.
"Ayah dan paman bertiga..., sekarang coba serap Energi Kekuatan yang terkandung dalam Inti Batu Meteor ini...!, aku akan melihat lihat kedalam hutan..." kata Zang Lung.
"Baik putraku...!" kata Zang Yun.
Sebelum menuju kedalam hutan Zang Lung meninggalkan Aura Kekuatan spiritualnya dipondok perburuan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah agar hewan buas tidak mendekat disekitar tempat tersebut. Aura Kekuatan auranya akan dirasakan oleh hewan buas dalam radius 2 kilometer, setelah itu dia memasuki hutan bagian dalam sambil mengedarkan kesadaran energi spiritualnya untuk mencari keberadaan hewan-hewan buruan. Beberapa saat kemudian dia mendapatkan keberadaan beberapa kelompok hewan biasa yang berjarak 500 meter dari posisinya, segera dia menarik hewan-hewan tersebut dengan teknik Tapak Dewa kemudian memasukkan mereka kedalam Dunia Jiwanya yang masih kosong dari makhluk hidup.
Sambil berkeliling dalam hutan Zang Lung senantiasa mengedarkan energi spiritualnya untuk menemukan hewan-hewan hutan yang akan dia jadikan sebagai penghuni Dunia Jiwanya, berbagai jenis hewan akhirnya dapat dia temukan dalam jumlah yang lumayan banyak. Sekelompok kuda liar, kelompok rusa, kelompok kera, berbagai jenis burung dan lain-lain dengan jumlah puluhan sampai ratusan ekor telah dia masukkan kedalam Dunia Jiwanya, bahkan sebagian dia masukkan kedalam ruang khusus cincin dimensinya sebagai hasil buruan yang akan dia serahkan kepada ayah dan ketiga pamannya.
Setelah puas dengan berbagai jenis hewan biasa kini Zang Lung beralih dengan niat mencari hewan buas, segera dia melesat kearah Kawasan Inti Hutan dan menemukan berbagai jenis hewan buas tingkat rendah dan tingkat menengah. Setelah memindahkan semuanya kedalam dunia jiwa, dia melanjutkan masuk lebih dalam diarea kawasan Inti Hutan Kabut. Dengan kesadaan spiritualnya dia merasakan keberadaan hewan buas tingkat tinggi sampai hewan siluman yaitu hewan buas yang telah berevolusi, hewan buas tingkat tinggi sudah memiliki Inti Hewan yang gunanya selain bahan pembuatan pil juga mengandung Energi Murni yang dapat diserap menjadi Kekuatan Hawa Murni.
Mendekati kawasan Inti Hutan Kabut dia merasakan aura kuat dari hewan buas tingkat tinggi, kemudian dia mendekat dan melihat kawanan Harimau belang sedang beristirahat didepan sebuah gua dan tanpa menunggu lama dengan menggunakan teknik 'Pedang Kaisar Dewa' puluhan hewan buas itu tewas. Kemudian satu persatu Inti Hewan Buas diambilnya dari dalam tubuh hewan-hewan itu, sedangkan bangkai hewan diamasukkannya kedalam cincin dimensi. Zang Lung melanjutkan perburuannya berkeliling di kawaasan Inti Hutan Kabut dia juga mendapatkan puluhan ekor Beruang Hitam, Banteng Mata Merah, Ular Hitam dan Serigala Darah serta berbagai jenis hewan buas lainnya.
Setelah merasa cukup Zang Lung melesat dengan cepat dengan menggunakan teknik Langkah Dewa menuju kembali kepondok perburuan, dimana ayah dan ketiga pamannya sedang menyerap Energi Kekuatan dari Inti Batu Meteor. Sesampainya dipondok dia melihat belum setengah dari Inti Batu Meteor yang terserap oleh mereka berempat, sambil menunggu dia ikut duduk bersila dan berkultivasi untuk menstabilkan aliran Energi Spiritual didalam tubuhnya sambil ikut menyerap Energi dari Inti Batu Meteor tersebut untuk mengisi Dantian bawah miliknya yang berkurang saat ia gunakan dalam perburuan didalam kawasan Inti Hutan Kabut. Hari mulai gelap tapi belum ada satupun dari keempat sosok pria dewasa yang terbangun dari kutivasi mereka, 1 jam kemudian Zang Lung mulai merasakan aliran Energi Spiritual dalam tubuhnya telah normal kembai dan karena melihat ayah dan ketiga pamannya masih khusuk dengan kultivasi mereka maka dia segera menuju kedalam pondok perburuan untuk beristirahat sejenak.
Kawasan pondok perburuan hanya diterangi oleh cahaya api unggun yang telah dibuat oleh Zang Lung, suara burung malam dan hewan-hewan hutan bersahutan menemani empat sosok pria dewasa yang khusuk berkutivasi. Kemudian beberapa saat mulai terlihat adanya gejolak energi ditubuh keempat sosok tersebut,...
@Zang Yun
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 20
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 30
Bhhuumm...!, Spiritual Petarung - 10
@Zang Cian
Bhhuumm...!, Hawa Murni Langit - 10
Bhhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 10
Bhhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 20
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 10
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 20
@Zang Ran
Bhhuumm...!, Hawa Murni Langit - 10
Bhhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 10
Bhhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 20
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 10
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 20
@Zang Fei
Bhhuumm...!, Hawa Murni Langit - 10
Bhhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 10
Bhhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 20
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 10
Bhhuumm...!, Spiritual Pemula - 20
"Selamat ayah..., dan ketiga paman...!, atas kenaikan tingkat kekuatannya..., saat ini ayah dan paman bertiga telah berada di Ranah Kekuataan Alam Tinggi..., dan untuk itu setelah kita kembali keDesa agar bersiap untuk saya bawa ke Alam Tinggi dan menerima Pembaptisan Petir Langit disana...!" kata Zang Lung menjelaskan.
"Kenapa harus ke Alam Tinggi nak...?, kenapa tidak di sini saja...?" kata paman Zang Cian.
"Hehehe..., paman bertiga belum mengetahui tentang seluk beluk Alam Semesta ini...!, baiklah untuk paman bertiga agar mempersiapkan diri..., aku akan mentransfer pengetahuan tentang Kekuatan dan tentang Alam Semesta ini...!" kata Zang Lung kemudian terlihat cahaya keemasan keluar dari kedua telapak tangannya dan bergerak keatas kepala ketiga pamannya.
"Itu semua adalah Pengetahuan tentang Alam Semesta ini..., nanti paman-paman dapat mempelajarinya diwaktu luang..." kata Zang Lung selanjutnya.
"Hmm..., begitu ya...?, wah..., ternyata masih sangat banyak yang paman-pamanmu ini belum ketahui..., nak...!, dari mana kamu mempelajari semua ini...!, apakah gurumu itu seorang Dewa...?" kata Zang Fei dengan heran.
"Paman Fei...!, saya juga bertanya demikian saat berhadapan dengan guruku...!, dan jawaban dari guruku bahwa banyak rahasia yang tidak terduga oleh kita manusia..., karena kehendak langit ada kalanya datang secara tiba-tiba dan tak terduga..., serta ada juga yang memang sudah direncanakan dan dipersiapkan langit sejak jutaan tahun sebelumnya...!" kata Zang Lung menjelaskan sambil tersenyum.
"Ahh..., sudahlah...!, apapun maksud langit tapi ini semua adalah berkah yang harus kita gunakan untuk kebaikan dan bermanfaat bagi banyak orang...!" kata Zang Yun menambahkan.
"Ayah benar...!, karena sebesar apapun kekuatan kita...?, tapi kalau tidak digunakan sebagaimana mestinya maka tidak akan berguna...!, baiklah sebaiknya malam ini ayah dan ketiga paman beristirahat sambil memahami secara sempurna semua pengetahuan yang saya berikan..., keemarin dan tadi siang saya sudah melakukan perburuan dan mendapatkan beberapa hewan buruan dan besok kita akan fokus pada pencarian tanaman herbal...!" kata Zang Lung.
"Baiklah nak...!" kata sang ayah.
Keesokan harinya Zang Lung bersama ayah dan ketiga pamannya melanjutkan perburuan dengan target utama adalah mencari berbagai jenis tanaman herbal, dan mereka langsung menuju kawasan bagian Dalam Hutan Kabut. Selain itu mereka juga akan menyisir kawasan dalam hutan itu untuk mencari keberadaan hewan buas tingkat tinggi yang sudah memiliki Inti Hewan. Zang Lung telah membagi 2 kelompok yaitu kelompok pertama terdiri dari ayahnya Zang Yun, bersama kedua pamannya Zang Cian dan Zang Ran sedangkan kelompok kedua hanyabterdiri dari 2 orang yaitu dirinya bersama paman Zang Fei, kedua kelompok tersebut bergerak menyisir kawasan bagian dalam Hutan Kabut tersebut. Menjelang sore mereka semua kembali kepondok perburuan dengan membawa hasil yang sangat banyak, hal ini ditunjang dengan peningkatan tingkat kekuatan mereka yang kesemuanya telah berada di Ranah Alam Tinggi.
Perburuan di hari kelima tersebut telah menghasilkan ratusan inti hewan buas, ratusan tangkapan kuda liar dan ratusan jenis hewan buas yang akan dijadikan daging konsumsi. Demikian juga dengan tanaman herbal yang mereka temukan dari puluhan jenis terdapat beberpa jenis tanaman herbal langka termasuk tanaman bunga Anggrek Dewa.