webnovel

We Are Friends Now

Dia kembali lagi ke tempatnya, dengan melakukan kesalahan lagi.

"Tidak apa, kamu sudah menunjukan semampu mu."

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?"

Marie mendekatkan mulutnya pada Aiden dan berkata dengan suara kecil.

"Itu adalah awal dari kutukan mu."

"Menjadi raja iblis itu adalah kutukan, menjadi abadi itu adalah kutukan."

"Apakah itu akan terjadi padaku?"

"Belum tentu."

"Marie, ada banyak yang harus kamu jelaskan padaku! semua mulai tidak masuk akal!"

"Jangan marah seperti itu, aku tidak bermaksud untuk membuatmu terjebak dalam sesuatu yang sulit. Mungkin suatu hari nanti aku bisa membuatmu mengerti secara perlahan."

"Kenapa tidak langsung memberitahu ku sekarang?"

"Itu bukan hal yang bagus untuk melakukannya sekarang, tidak semua hal itu instan. Lagipula, aku benar-benar tidak ingin mengatakannya padamu, kamu akan menemukannya sendiri dan aku akan membuatmu paham sedikit demi sedikit. Tidak menyenangkan ketika rencanaku berhasil begitu saja, aku rela menunggu lebih lama."

Aiden mulai menganggap Marie bertindak semakin aneh setiap hati dan makin aneh lagi, lagipula dia masih ingat perkataan itu, tentang dia sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.

Marie bukanlah seorang iblis biasa di matanya, pasti ada hal lain di belakang itu, dia menyembunyikan semua identitas dirinya, walau dia memberitahu beberapa, itu hanya padanya.

Berjalan di panjangnya koridor sekolah yang agak sepi ini, suara langkah berlari menghampirinya.

"Aiden! Aiden! Tunggu."

Dia berbalik sedikit ke belakang dan melihat Eiji yang datang mengejarnya.

"Apa yang kau inginkan?"

"Tidak, tidak apa-apa, aku hanya kebetulan berjalan sendiri dan melihatmu disini. Ngomong-ngomong kamu mau kemana?"

"Entahlah."

Kemudian, mereka berjalan beberapa detik dengan suasana yang agak canggung, maka dari itu, Eiji segera mencari topik yang memang sebelumnya ingin dia tanya, lagipula Aiden tidak pandai membuat topik untuk berbicara.

"Oh ya, kamu ternyata bisa sihir dengan sangat baik, tapi apa yang kamu lakukan tadi, aku belum melihat pedangmu dengan jelas, rasanya seperti hilang ingatan, yang kulihat hanyalah ruangan yang menjadi gelap gulita, kamu luar biasa!!"

"Lalu?"

"Kami berpotensi memiliki sihir yang besar di dalam dirimu, yah menurutku."

"Apa keuntungannya?"

Sambil melihat ke samping pada Eiji.

"Setelah lulus, kita bisa menjadi bagian dari Astral demon. Kami tidak menginginkan itu?"

"Apa itu Astral demon??"

Bertanya dengan Benar-benar tidak tahu apa-apa sebagai orang baru.

"Apa?? Kamu tidak tahu apa itu Astral demon?"

"Tentu tidak, memangnya kenapa?"

"Kamu ini berasal dari mana? Seluruh dunia tahu apa itu Astral demon. Astral demon adalah salah satu kelompok pasukan iblis yang menjaga perbatasan antar lantai dunia iblis."

"Hah? Lantai? Lantai apa?"

"Serius? Kamu bahkan tidak mengerti aturan lantai? kamu tidak bercanda bukan?"

Aiden segera menghentikan langkahnya, mendekatkan wajahnya dengan tatapan yang kosong dan berkata...

"Aku tidak bercanda!"

"Aku bukanlah iblis asli."

"Dan aku adalah manusia."

Ekspresi wajah Eiji langsung berubah seketika seperti tidak percaya.

"Ma-m-ma-manusia? Apa-apaan! Bagaimana kamu bisa berada disini?"

"Jangan berisik! Jalan dan berbicaralah dengan nada kecil."

Mereka segera kembali berjalan menyusuri koridor panjang ini, Aiden mulai menjelaskan bagaimana dia bisa terperangkap oleh cahaya dari dalam sebuah surat dan terpindah ke dunia lain.

Eiji tau, manusia itu berbeda alam dengan iblis, tidak hidup berdampingan. Di dunia iblis tidak ada manusia, tapi di dunia manusia sudah pasti ad iblis. Iblis maupun setan, tidak peduli dia manusia atau bukan, jika sifatnya busuk dan jahat maka dia termasuk golongan setan, lagipula iblis bukan berarti selalu sifatnya jahat.

"Aku awalnya adalah manusia, aku terperangkap di kamar ku ketika membuka surat misterius dan berisi cahaya yang benar-benar silau, aku bagaikan melihat putih tanpa warna apapun di dalamnya. Hingga aku terus berlari dan cahaya yang hilang membuatku tiba-tiba berada di dunia ini."

"Begitu ya, lalu ... bagaimana kamu bisa tahu kalau kamu menjadi iblis? Apakah kamu masih menjadi manusia?"

"Aku kurang yakin soal itu, karena ini adalah dunia iblis, maka aku akan menyatakan diriku sebagai iblis juga, lagipula di kehidupan sebelumnya aku tidak bisa melakukan hal-hal seperti sihir, tujuh puluh persen di dunia manusia adalah mereka yang tidak mempercayai sihir itu ada."

....

"Tapi aku yakin, sihir itu ada dan itu nyata, suatu hari aku menemukan sihir sesungguhnya, yeah itu disini tepatnya, jika aku kembali ke duniaku, mungkin orang-orang tidak bisa lagi menyangkal keberadaan kekuatan sihir."

"Jadi begitu, sepertinya kamu tidak bis kembali lagi ke duniamu."

"Kenapa bisa seperti itu?"

"Tidak, bukan apa-apa, hanya pemikiran ku saja, lagipula jika kamu di bawa kemari...bukankah itu lebih mirip dengan sebuah panggilan?"

"Panggilan?"

"Kurang lebih seperti itu, panggilan yang lebih mengarah pada menculik seseorang."

Maksud sebenarnya adalah masyarakat iblis dengan kekuatan sihir yang besar biasanya dapat membuat rune lingkaran iblis bersama ritual pemanggilan. Hal ini bertujuan memanggil mahluk-mahluk yang di mereka percayai bahwa ada di luar sana.

Dunia di luar dunia iblis, mahluk yang mereka panggil bukan monster, melainkan mendatangkan manusia dari berbagai semesta lain, tidak selamanya ritual itu berhasil, walau di coba terus menerus. Tujuan nya adalah membuat mahluk yang di panggil untuk di jadikan sebagai budak mereka.

Maka dari itu, mahluk panggilan tidak boleh memiliki kekuatan magis atau semacamnya pada mereka, agar mereka tidak melawan. Kemudian mereka akan di ancam jika tidak ingin menjadi budak, ancaman itu mungkin ada berbagai macam tergantung keinginan pemanggilnya.

Sebenarnya ada beberapa manusia yang sudah di datangkan dan menjadi budak, namun mereka sekarang menjalani kehidupan sebagai iblis, daripada kata "Budak" sebenarnya mereka lebih mirip dengan "pelayan" namun tidak sama seperti pelayan.

Perlahan, keduanya saling bertukar informasi dan pengetahuan mereka. Aiden merasa Eiji adalah orang yang cukup berguna untuknya, sama seperti Marie.

"Eiji, sebelum itu mungkin kita akan berpisah ke pembelokan ini."

"Bagaimana bisa begitu?"

"Karena kamu tidak akan pergi ke perpustakaan, bukan?"

"Perpustakaan? Aku setiap hari pergi kesana. Bagaimana denganmu?"

"Apa? Aku tidak pernah melihatmu, padahal aku sudah setiap hari berada disana juga."

"Perpustakaan itu lebih dari satu tingkat, kamu melihat tangga bukan?"

"Jadi itu adalah lanjutan tingkatan lain yah, kupikir itu adalah bagian lantai kedua untuk para pengurus perpustakaan."

"Tidak, bukan begitu, ikutlah denganku, aku akan memperlihatkan padamu."

Dengan begitu, di pertigaan keduanya sama-sama belok ke arah kiri, tempat dimana menjadi arah seharusnya perpustakaan.

Di balik tangga itu adalah ruangan yang terlihat lebih luas dan sepi, mereka yang mencari pengetahuan bacaan lebih lanjut akan kemungkinan berada di bagian-bagian atas, dimana tempat-tempat di atas adalah bagian yang tidak terlalu banyak orang.

Tidak terlalu banyak suara membuat para pembaca menjadi fokus, lagipula perpustakaan ini berisi delapan puluh persen jenis buku pelajaran sihir, walau begitu banyak buku-buku dengan pelajaran di dalamnya, namun banyak buku kemungkinan hanya akan menghasilkan satu sihir dengan satu cara dari banyaknya cara yang lain.

Dan dua puluh persen sisanya adalah buku sejarah, namun perhitungan ini bukan berarti bagian yang pasti antara delapan puluh persen dan dua puluh persen, kemungkinan perhitungan telah berubah sesuai buku-buku yang bertambah setiap tahun dengan catatan sejarah yang berbeda.

Tidak banyak kejadian baru tercipta, namun kejadian-kejadian langka akan di catat dalam sejarah dunia iblis untuk pengetahuan baru yang di cetak ke dalam buku. Biarkan orang-orang tahu apa yang terjadi dan kemungkinan sesuatu di luar pengetahuan yang mereka kira.

"Jadi ini bagian keduanya."

"Benar, aku selalu memilih disini, bagaimana? Kamu benar-benar ingin membaca sesuatu lagi?" Tanya Eiji.

"Sepertinya, aku masih terus mencari pengetahuan tentang dunia ini, tolong jangan beritahu siapa-siapa jika aku berawal dari dunia manusia." Berkata dengan suara pelan.

"Tentu saja, kita teman ... bukan?"

"Teman? Sejak kapan?"

"Sejak aku menyelamatkanmu di dalam ruangan guru soal pertengkaran mu dengan Cade."

"Oh, benar juga, aku masih merasa berterima kasih padamu soal itu, jadi kita teman sekarang."

"Teman!"

Kata Eiji sambil tersenyum sedikit.

Sejak awal hanya dia yang tidak terus memandang rendah Aiden, sama seperti Marie. Walau pertama kali dia sempat tertawa di hari pertama karena kegagalan Aiden, tapi tidak setelah dia menjadi tidak terlalu kehilangan ingatan ketika Aiden mencoba memperlihatkan pedangnya.

"Oh, buku apa yang kamu cari?"

"Tentu saja buku yang memiliki cara mempelajari sihir lebih dan lebih lagi."

"Lalu, kamu belum memberitahuku soal Astral demon? Apa itu? Organisasi? Tentara?"

"Umm, tentara? Kurasa kamu benar-benar dari dunia lain, apa itu tentara? Aku akan bertanya balik lebih dulu."

"Di duniaku, tentara adalah seperti organisasi manusia bersenjata yang memiliki banyak anggota, mereka di latih, lalu bertugas melindungi negara."

"Kalau kata negera, seperti kita masih paham dengan kata negara, karena disini juga memakai kata seperti itu. Kalau begitu, berarti Astral demon kurang lebih seperti tentara yang kamu sebutkan."

"Tentara, pasukan ... kurang lebih seperti itu."

"Ahh! Pasukan! Aku mengerti, itu dia seperti itu."

"Jadi? Apa yang di lakukan Astral demon, dan apa yang menarik dari mereka?"

"Astral demon yang aku tahu adalah menjalankan tugas seperti itu, namun mereka bukan menjaga negara seperti itu, disini yang lebih mengarah pada yang kamu katakan adalah sebuah korps, demon korps."

"Demon korps? Apa lagi itu?"

"Ah, sepertinya aku lupa menjelaskannya dari bawah. Baiklah, demon korps sebenarnya terbagi menjadi tiga bagian, Phantom, Surculus dan Vechter."

Phantom adalah korps iblis yang memiliki kemampuan dalam bertarung di balik pertempuran terbuka, mereka lebih sering berada di balik-balik bayangan ataupun berubah wujud menjadi bayangan apapun.

Begitulah Eiji menjelas yang pertama.

"Seperti seorang assassin."

"Assassin?"

"Di duniaku, itu mungkin di juluki sebagai Assassin, seperti berada di dalam game, mereka adalah pembunuh, terkadang pembunuh bayaran."

"Tepat sekali! dalam aturannya seperti itu mirip dengan pekerjaan Phantom, mereka tidak bertarung secara terbuka, mereka menculik penjahat secara diam-diam, dan mungkin tidak keberatan untuk mengeksekusi penjahat secara langsung."

"Eee, langsung di putuskan di tempat kejadian?"

"Benar, mereka tidak ragu untuk langsung mengeksekusi buronan penjahat jika mereka menemukannya."

"Terdengar cukup menakutkan yah, tapi aku belum pernah melihat seperti apa mereka semua."

Dia masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Eiji soal pasukan-pasukan ini, hal yang seperti ini tidak pernah di jelaskan Marie padanya.

次の章へ