Rui: siapa kamu.?"yang melihat ke arah vestu.?
Arif: dia adalah vestu.
Rui: dari yang kulihat kamu bukan orang kami, dan kultivasi diusiamu sekarang yang tinggi.apakah kamu dari benua lain.?
Vestu: benar.aku adalah vestu dari benua diruq.nama keluargaku nui.!
Rui: Nui,sepertinya nama itu tidak asing di telingaku."dengan wajah yang mengingat nama itu"sambil menggaruk kepala belakang.
Arif: bibi,bibi rui tolong selamatkan ibuku.
Rui: menyelamatkan ibumu bukanlah perkara mudah, belum lagi pasti ada korban jiwa dalam menyelamatkan ibumu.!
Arif: tapi bibi.
Bagas: cukup rif,untuk apa kita membuang waktu untuk orang yang tidak mau membantu, mungkin kita telah salah meminta bantuan kepada orang yang katanya rekan ibumu.!"dengan wajah kesal sambil mengisyaratkan untuk pergih.
Rini: kali ini aku setuju dengan apa yang dibilang bagas.
Bagas: apa maksud mu dengan kali ini.?
Rini: bukankah sudah jelas kamu hanya menggunakan otot dan sekarang yang kamu lakukan sesuai dengan maksudku.
Bagas: chiee,memang nya kamu pikir,hmm sudahlah bukan saatnya kita berdebat,rif.sekarang yang penting adalah waktu kita harus merencanakan sesuatu.
Arif: bibi,kami pamit semoga jika bibi berubah pikiran untuk membantu kami,kami dengan senang hati menerima bantuan itu.!"dengan penuh hormat dan berjalan keluar dari tempat tersembunyi.
Rini: jadi apa rencananya.?
Vestu: bagaimana dengan ibumu rini.?
Rini: ibuku sebagai pedagang yang hebat punya intuisi yang hebat dia pasti selamat lagi pula kemampuan jangan diragukan."dengan rasa bangga.
Vestu: aku tidak mengerti dengan maksudmu.?apa hubungannya melarikan diri dengan pedagang yang punya intuisi tinggi.?"dengan wajah kebingungan sambil melihat ke yang lain untuk meminta penjelasan yang bisa dimengerti.?!
Arif: jadi seperti ini.
Rui: tunggu aku akan membantu,aku tidak mau generasi terbaik terbunuh sia-sia.
Rini: benarkah bibi.?
Rui: apakah kalian mau memakai peralatan tempur.?
"mereka masuk kedalam sebuah ruangan dan di balik lemari ada tembok berlubang yang dimana itu adalah lubang kunci,saat sudah terbuka puluhan senjata dari panahan,pedang,kampak dan tombak tersusun rapih.
Rini: bibi untuk apa senjata ini bukankah kita sebagai kultivator lebih mengutamakan tangan kosong, lagi pula yang kita lawan adalah puncak ranah pengerasan tubuh dan jiwa.
Rui: apakah kamu lupa siapa aku dimasa lalu.
Arif: ohh jadi seperti itu,memang rencana yang bibi buat sangat bagus, tapi apakah kita bisa memakai rencana itu.?
Rui: tentu meskipun ada celah dalam rencana ini, tapi aku yakin ini akan berhasil.
Arif: julukan rubah ilusi bukanlah isapan jempol."gumam dengan senyum tipis.
Rui: ok,operasi misi ini adalah nanti malam,jika ada pertanyaan,tanyakan pada arif.!!