bab

" Iya benar, padahal pertemuan ini juga memperbesar relasi. alumni tentu sudah bekerja di banyak tempat. sikapmu itu buruk sekali, tahu?! kau tak sadar, orang-orang selalu membicarakanmu di belakang?" yang lainnya mulai ikut bicara.

aku meremas tanganku sendiri. bisa-bisanya orang seperti mereka memakiku. harusnya mereka tahu tempat. lagi pula tanpa dijelaskan pun aku tahu semuanya. mereka kira aku bodoh? aku peduli?

" Yak! yak! yak! Hentikan! apa yang kalian katakan? jangan seperti itu!" salah seorang dari mereka berusaha melerai. itu yang membuatku lebih muak ketika melihat penjilat-penjilat ini. wanita itu lalu membungkuk. " Maafkan kami. kami tak bermaksud seperti itu. Ah, kalau ada waktu berkumpullah bersama kami. Oh ya, namaku Go Eunbyul."

" Byul-ah, untuk apa berbaik hati pada gadis seperti dia. dia mengingat nama kita saja belum tentu. sombong sekali. kalau dia tak punya uang, paling juga dia menjadi jalang. dia itu hanya mau berteman dengan yang setara dengannya. Aish, manusia anti sosial".

Aku meminjamkan mata menahan diri dan mengontrol emosiku. Sebagai penerus Kim Group, aku tak boleh bertindak gegabah atau membuat image buruk dengan pertengkaran yang pasti akan menjadi viral. aku menatap lurus mereka sambil tersenyum begitu tenang. aku mengangkat dagu dengan angkuh.

" Ehm, kalian benar. aku memang tak punya teman. tapi bukan karena tak bisa. aku tak butuh teman seperti yang kalian bilang, orang-orang mengajakku hanya karena aku memiliki uang. Oh ya, Terima kasih telah menegaskan berkali-kali bahwa aku kaya raya dan sombong. untukku, itu sebuah pujian," kataku lalu menunduk sekali dengan sopan.

" lagi pula berkumpul seperti itu hanya membuang-buang waktuku. Relasi macam apa yang bisa aku harapkan disana? Toh banyak juga diantara alumni yang bekerja diperusahaan keluargaku," Sarkasku sambil tertawa.