Suasana menjadi hening, Angga masih belum mengeluarkan sepatah kata pun, dia masih diam tidak ada yang berani bertanya atau mengatakan sesuatu kepada Angga, mereka paham saat ini Angga sedih dan masih belum bisa menerima kenyataan atas apa yang telah Tuhan berikan kepadanya, namun dia terlihat Tegar dan berusaha ikhlas,
"Angga makan dulu, jangan melamun nanti Nena akan sedih, jika kamu melamun terus, dan kamu makin sakit. Dia menunggumu di sana segeralah sembuh, dan menjemput dia, sekalian nikahkan. Sudah lama aku tidak makan daging," ucap Zuki yang membuat suasana sedikit lebih cair dari yang tadi.
"Kamu mau makan daging, bisa, kita akan berburu dulu di hutan, nanti saya kasih kamu makan daging rusa atau daging burung elang, mau kamu," kelakar Pak Mahmud yang membuat semuanya tertawa.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください