"Syukurlah, kau dan suamimu harus menjaga asupan. Apalagi kalian pengantin baru," sahut Safira. Tangannya meletakkan kotak makan kosong itu ke tempatnya.
"Bu, aku rindu," ucap Arisha. Mengatakan hal itu pelan. Ada petugas katering lainnya di tempat itu.
"Aku juga merindukanmu Nak. Itu sebabnya ibu bekerja di sini," jawab Safira. Apa yang dilakukannya sekarang demi bertemu anaknya. Dia ingin bersama putrinya meskipun tidak bisa bersamanya.
Arisha ingin memeluknya tapi apa daya. Hanya ungkapan kerinduan yang bisa dilontarkan.
"Bagaimana perasaanmu setelah menikah? Apa kau bahagia?" tanya Safira. Dia ingin memastikan pernikahan atas dasar perjodohan itu tidak membuat putrinya tertekan apalagi menderita. Dia akan menjadi orang yang paling bersalah jika itu terjadi. Karena dialah yang memaksa Arisha menikah dengan Erland.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください