"Rara udah sadar, Bun?!" Pekik Roy.
Roy tanpa sadar melepaskan tangan Amanda dan buru-buru masuk tanpa mendengar larangan bundanya kalau pengunjung terbatas. Amanda merasa ada yang hilang ketika Roy melepas begitu saja genggaman tangannya lalu masuk ke sana, seakan tak peduli jika ada dirinya.
"Astaga, tuh anak tuli apa? Udah Bunda kasih tahu, masih aja masuk," omel Dona.
"Ih, Bunda, namanya juga senang sahabatnya sadar setelah sekian lama," ujar Sherli.
Amanda masih menatap tangannya yang dilepaskan begitu saja. Kenapa rasanya sakit? "Apa yang gue bilang dulu kejadian, kan? Roy bahkan lupain lo saat tahu Rara udah sadar. Gimana kalau Rara udah kembali ke sekolah?" Bisik Edo.
Amanda menatap Edo. "Dia cuma senang kalau Rara udah sadar. Lo nggak usah jelekin pacar gue," bela Amanda.
Edo mengangkat bahunya seakan tidak pedulu. "Gue cuma kasih tahu, jagain pacar lo tuh, nanti bisa kecentol sama Rara. Karena Rara lebih penting di kehidupan kami berdua," balasnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください