Pokoknya Hening lagi mode on marah sama pandawa lima, bangun tidur langsung bersiap dan pergi kekampus. Gak buat sarapan kecuali untuk diri sendiri, group penuh dengan chat untuknya, gadis itu gak perduli.
'Ketawa aja sampe muntah darah, mana tau kenyang' itu pesan yang Hening kirim dengan emosi udah sampe ubun-ubun. Sepanjang jalan koridor menuju kelasnya, mulutnya mendumel terus.
Dan saat itupula dia bertemu tatap dengan dosen yang hampir hadir dalam do'anya. Udah paling bener gak usah di do'ain, setiap yang di do'ain gak pernah jadi. Bukan salah do'anya tapi salah Hening yang minta kelewat maksa.
"Pagi, pak," sapa Hening sopan. Brayn mengangguk dan setelah itu berlalu gitu aja, emang udah fix gak ketolong lagi.
Udahlah kalo kemarin mungkin Hening gak terlihat menarik karena datang kerumahnya sore sama Dipta pula, tapi hari ini pagi, lagi seger-segernya terus lagi cantik-cantiknya, tapia pa? tu dosen sama sekali gak minat.
Warbiasah ….
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください