"Gue diam bukan berarti lo bisa ngelakuin apa yang lo mau." Suara Dipta menghentikan langkah Hening yang mau naik kelantai dua. Dia baru aja pulang dari perpustakaan sama Zayn.
Karena tau dirumah ini cuma mereka berdua, Hening langsung berbalik dan menanggapi ucapan Dipta, "memangnya aku ngapain? Perasaan gak aneh-aneh." Ya wajarlah Hening nanya, wong dia merasa gak ngelakuin apapun. Kok ditegur gitu?
Dipta yang sedang nonton diruang keluarga tanpa menoleh langsung berkata, "jangan berhubungan lagi sama si Zayan Zayan itu."
"Zayn, bukan Zayan. Jangan salah-salah nyebut nama anak orang. Ortunya susah payah kasi nama, kau main ganti aja. Sayang pulut kuning sama ayamp kampung panggangnya."
"Dubai gak ada pulut kuning sama ayam kampung." Koreksi Dipta. Pemuda itu tau asal muasal Zayn. Darimana dia tau, tentu aja nyari tau, gak mungkin dia ngebiarin Hening bergaul gitu aja sama orang tanpa tau asal usulnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください