Ujian akhir pun tiba, Hening dan seluruh teman seangkatannya siap mengikuti ujian untuk menentukan kelulusan setelah menimba ilmu selama tiga tahun terakhir.
Setiap dari mereka sudah mempersiapkan diri untuk hari ini termasuk Hening. Jantung gadis itu berdebar kencang sudah sejak tiga hari sebelum ujian. Nervous, takut, semua bercampur jadi satu, Susi sampe jengah liatnya.
"Yang penting perut kenyang dan hangat, pasti bisa mikir," ucap Susi. Wanita itu sedang menyuapi Hening yang pagi ini masih membuka buku pelajaran matematika. Ya …, ujian pertama langsung dibuka dengan pelajaran mematikan itu.
Hening jago dalam pelajaran matematika tapi dia gak mau sombong, takutnya pas ngerjain soal ngeblank. Oleh karena itu di detik-detik terakhirpun dia tetap belajar sebagai bentuk kesungguhan hatinya, kalo udah gini Allah pasti bantu. Pikirnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください