"Apa yang telah terjadi pada, Mas Jefri?" tanya Wili tanpa basa-basi. Raut wajahnya kini berubah tak seperti biasanya. Wili bahkan tak sudi menatap Jeni yang kini berada hanya satu meter dari hadapannya.
"Kenapa kamu bisa berada di sini, Jeni? Ada apa ini? Mana Mas Jefri?" Deretan pertanyaan yang keluar dari mulut Selin menandakan kalau dia merasa ada yang aneh dengan situasi yang berada di hadapannya. Selin bahkan melihat wajah Jeni yang gugup dan tegang, serta wanita yang satunya lagi karena Selin tak mengenali Karin.
Jeni masih saja terdiam, dia tampak kebingungan harus menjawab apa. Sementara nafasnya terasa tersengal sehingga tak mampu mengeluarkan suara. Air mata yang kembali menganak sungai di kelopal matanya, dengan susah payah ia bendung agar tidak menetes di pipi.
"Wili, bukankah Jeni kekasih kamu?" Sindi menimpali dengan pertanyaannya. Ia juga merasa aneh dengan keberadaan Jeni.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください