Sudah dua minggu lagi telah terlewati. Dia menghabiskan hari-harinya dengan penuh canda dan tawa, tetapi di saat yang bersamaan juga dipenuhi rasa duka. Duduk di depan pintu rumah, di tengah malam dan berteman dengan kesepian.
Matanya terus memandangi hujan di luar sana, dengan pakaian tipis dan sebatang rokok di tangan. Seakan dinginnya malam sama sekali tidak bisa menembus kulitnya, Casanova hanya terus merenung di sana. Seseorang datang menghampirinya, membawakan secangkir kopi.
"Apa yang kamu lamunkan?" tanya Servant duduk di sebelahnya.
Casanova hanya diam, melirik ke arahnya sejenak. Sedikit terkejut saat melihat Servant meminum kopi, karena biasanya dia tidak bisa lepas dari yang namanya anggur ataupun wine.
"Ceritakan saja jika ada masalah. Toh kita sudah sering mengalami pertarungan hidup dan mati bersama. Anggap saja aku seperti saudaramu sendiri," lirih Servant dengan sebuah saran.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください