Sementara di tempat lain, Lemin terus menyeret kakinya untuk menuju ke istana kerajaan. Dia sudah sangat kelelahan denga terik matahari yang membakar kepalanya, tapi tak peduli dengan itu dan terus berjalan saja.
"Demi jiwa dan ruh para leluhur, aku tidak boleh menyerah sampai di sini! Perjuangan rakyat harus dilakukan. Aku tidak tega jika ada rakyat yang harus menjadi korban dari percobaan senjata biologi. Pun aku tak peduli jika ternyata rakyat malah memakiku, menganggapku sebagai pengkhianta, yang padahal kenyataannya akulah yang berdiri membela mereka."
Sungguh ironi. Terkadang memang kebaikan tidak mendapatkan balasan kebaikan yang lain. Namun bagi Lemin itu tidaklah masalah, sebab tujuannya saat ini yang terpenting adalah untuk membela rakyat. Sehingga dengan gagah berani dirinya terus berjalan melangkahkan kaki menuju ke tempat perjanjian pertempuran, yaitu di pelataran istana kerajaan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください