Orang-orang berbaju hitam tersebut menyerang dengan cara yang nyaris tak tersentuh. Mereka meloncat dari tempat persembunyian—di balik semak, di ranting pohon, di balik gerobak—untuk melakukan sebuah serangan, lalu kemudian kembali ke tempat persembunyian lagi. Cara ini ternyata sangat efektif untuk menumbangkan pasukan pengamanan kerajan yang jumlahnya lebih besar. Sebab jumlah pasukan yang besar tidak akan berarti apa-apa dihadapan strategi penyerangan seperti ini.
Hit...
... and Run!
"Celaka! Semuanya pertahankan posisikalian, jangan sampai kita terpecah belah!" Salah satu petugas keamanan berteriak memberi semangat kepada rekan-rekan yang lainnya. Namun situasi ini suda sulit karena mereka sudah kehilangan sang pemimpin, menyebabkan barisan kacau dan porak poranda oleh serangan dari kubu pasukan pengkhianat. Bahkan orang yang barusan memekik memberi semangat harus mati pada detik berikutnya, sebab sebuah pisau lempar tepat menghujam di batok kepalanya. Nahas!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください