Keputusan Malvyn

Kehangatan terasa di kediaman keluarga Adams. Meskipun Sopia sedang tidak ada di rumah. Namun tak mengurangi kebahagian mereka.

Bahkan  Ximena dan Pamela tengah memasak di dapur untuk menyiapkan makan siang.

Mereka sangat kompak. Kedekatan mereka sudah  seperti saudara kandung sungguhan.

"Apa aku telepon Ibu saja, ya?" ujar Sopia seraya memotong sayuran untuk salad.

"Ah, nanti saja, Pamela. Kalau sudah mendekati jam makan  siang baru kau meneleponnya," ujar Ximena.

"Ah, begitu ya!"

"Yah," Ximena menganggukkan kepalanya, "bagaimana dengan salad yang kau buat, apa sudah siap?"

"Sebentar lagi," jawab Pamela.

"Baguslah, dagingku juga hampir matang," timpal Ximena.

Sementara itu Ratu Vivian dan Malvyn tengah bermain bersama.

Malvyn menunjukkan bakat menggambarnya pada sang nenek.

"Bagaimana hasil lukisanku, Nek?"

"Bagus, Sayang! Bahkan Nenek baru tahu jika kau pandai menggambar," jawab Ratu Vivian seraya membelai  rambut Malvyn dengan bangga.