Pagi-pagi sekali Ariela sudah terbangun. Wanita itu langsung turun dari ranjang tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Ariela heran, kenapa ia tidak merasakan mual di pagi hari. Padahal ia ingin sekali merasakannya.
"Apa mungkin belum waktunya ya?" gumam Ariela.
Ariela keluar dari dalam kamar mandi. Ia langsung membuat dua minuman panas untuknya dan untuk suaminya yang masih tertidur dengan lelap.
Aroma kopi yang begitu menyengat mulai memenuhi ruang kamar. Padahal, Ariela ingin sekali mencobanya. Tapi sayangnya Dokter tidak mengizinkannya.
Ariela membawa cangkir kopi dan tehnya ke ranjang tidur. Ia menaruhnya di atas meja nakas lalu menatap suaminya yang terlihat seperti bayi saja.
Ariela mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi suaminya. Rey yang merasakan dingin di bagian pipinya pun merasa terusik. Pria itu menangkup tangan istrinya sambil membuka kedua matanya perlahan-lahan.
"Selamat pagi, suami aku," ucap Ariela sambil menunjukkan senyum manisnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください