"Sakit gak?" tanya Rey yang terdengar begitu perhatian, dia semakin memperhatikan wajah pacarnya dalam jarak yang begitu dekat dan fokus matanya sekarang memperhatikan hidung Retta.
Senyuman Retta terukir sambil menggelengkan kepalanya. "Enggak sih kalau sakit, cuma kaget aja tiba-tiba kepentok kepala kamu."
Bukan masalah sakitnya, tapi memang karena dia yang merasa kaget sampai akhirnya dia langsung berteriak saat hidungnya terpentok.
"Kepala kamu sakit gak?" tanya Retta dengan nada bicara yang terdengar setengah khawatir kalau sampai pacarnya yang merasa sakit.
Rey menggelengkan kepalanya, karena memang benar-benar tidak kencang kepentoknya, hanya saja rasa kaget itu dirasakan.
"Kenapa bisa sampai kejedot?" tanya Rey yang merasa setengah penasaran kenapa sedari tadi berjalan saja tidak sampai kejedot, tapi sekarang malah terjedot, apalagi saat hidung dan kepala yang bertemu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください