Ketika usahanya mengalami kebuntuan, Hyo So membanting dokumen di kantor. Setiap kali suara dentuman dokumen jatuh, selalu disertai teriakan, "Keparat, sialan, dasar lelaki bodoh!" Dalam hitungan menit, banyak dokumen berserakan di lantai, membuat ruang kerjanya bak kapal pecah.
Hyo So terengah, meneguk air putih sambil bersandar di tepi meja kerja. Dia membiarkan Jaja memungut dokumen.
"Bagaimana kalau menjalankan rencana dari Lu Baek Yeon? Bos tidak rugi. Kita tinggal mencari kambing hitam."
Hyo So menggeleng. "Aku tidak ingin mencederai anak kecil, kau dengar? Aku bukan monster!"
Ya, dia takut jika nanti Mae Mae tewas. Bukan hanya dia kehilangan Hyung Jae, karirnya bisa hancur lantaran skandal. Tidak, dia tidak sebodoh atau terdesak itu menjalankan permainan Lu Baek Yeon.
"Oh, begitu. Bos, kenapa tidak kau taruh obat perangsang saja ke makanan Gu Hyung Jae. Dengan begitu kau bisa membuatnya gagal mengendalikan diri, kan?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください