Arabella mau tak mau menceritakan kehidupannya yang pertama lantaran ia membutuhkan bantuan Ravino untuk ke depannya.
Semua itu didengarkan oleh Ravino secara seksama. Ia tidak menyela, ataupun bertanya sedikitpun.
"Yah.. begitu saja sih," gumam Arabella mengakhiri cerita panjangnya. Sebenarnya ia malas mengulangi cerita yang sama ke orang-orang tentang hidup pertamanya.
"Kamu... hebat," ucap Ravino tanpa melepaskan tatapannya dari Arabella.
"Hm?" Arabella kebingungan mendapat ucapan seperti itu. Singkat, tapi hangat.
"Aku akan membantumu," kata Ravino.
"Apapun bantuan yang kamu butuhkan, entah itu pengobatan, ataupun hal-hal yang tidak bisa kamu lakukan karena dirahasiakan dari orang lain seperti Julian, Felix, ibumu, ataupun adikmu, aku yang akan membantumu, Arabella."
Netra emas dan abu-abu itu saling bertukar pandang. Ravino menggigit bibir bagian dalamnya cukup kuat, menahan desiran aneh yang menggelikan di dalam dadanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください