"Aku tetap mau pulang, Mah. Masalah bertemu dengan Dokter kita jadwalkan di luar rumah sakit saja," Leon dengan keinginannya yang tidak bisa dihalangi menjadikan Diana cemas.
"Leon, pikirkan lagi. Mamah tidak bisa tenang ketika tahu kondisimu sangat menghawatirkan. Kenapa kamu mau pulang cepat?? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Diana kecemasannya mulai berubah menjadi kemarahan.
Lisa yang ada disana merasa bersalah dengan keadaan yang menimpa Leon, menundukkan kepala di dalam rangkulan Putra. Putra mengusap lengan Lisa berkata, "Nggak papa, tenangkan dirimu."
"Aku harus menemui Qonin Mah, dia depresi sampai nggak mau ngomong. Aku ingin melihat keadaannya, Mah," jelas Leon dengan guratan cemas terpetak di wajah, dia sudah tidak ada rasa cemas untuk dirinya sendiri.
Diana terdiam sejenak, dia tahu bahwa Qonin adalah orang yang sangat berarti bagi anaknya. Tapi dia juga tidak rela saat kondisi Leon tidak memungkinkan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください