webnovel

174. Interogasi

Frans bisa melihat sebesar apa dendam yang ada pada diri Firmansyah. Sosok pemuda dua puluh lima tahun, yang pertemuannya sungguh hampir diwarnai perdebatan sengit.

Frans masih mengingat dengan jelas bagaimana Firmansyah hampir kehilangan nyawanya, andai saat itu dirinya tidak mendapatkan donor darah yang sesuai dengan miliknya.

Darah yang dipakai pun darah milik Frans sendiri. Entah sebuah kebetulan belakang atau memang sudah menjadi takdir keduanya? Ternyata golongan darah keduanya sama.

Frans tanpa ragu mendonorkan darahnya guna menyelamatkan Firmansyah yang sudah kritis dan harus cepat mendapatkan darah tambahan.

"Jika memang kau tidak memiliki tujuan, maka tetaplah tinggal di rumahku," tawar Frans yang melanjutkan perbincangan santai mereka.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ