webnovel

Chapter 136

** Dengan Luffy **

Saat pohon kacang itu jatuh, Luffy merentangkan tangannya lebar-lebar kemudian berbicara sambil memandang ke langit.

"Ada apa, 'Tuhan' ?!" Luffy berteriak, mengetahui bahwa Enel saat ini berada di pulau awan yang ada tepat di atas mereka. "Takut untuk menunjukkan wajahmu?" tanya Luffy dengan nada mengejek, mencoba untuk membuat si 'Tuhan' ini marah.

"Sepertinya kau bukanlah tuhan yang di elu-elukan oleh penduduk Skypiea, buktinya saja kau takut untuk menemuiku, seorang manusia rendahan!" ucap Luffy dengan tawa mengejek.

Tepat ketika Luffy selesai mengucapkan kata-kata itu, sebuah petir berwarna biru menghantam ke bawah dan mendarat sejauh 20 kaki di belakang Luffy, ketika cahaya dari listrik menghilang, di tempat itu sekarang terlihat seorang pria yang memegang tongkat terbuat dari emas.

"Berani-beraninya kau berbicara padaku, seorang tuhan seperti itu," ucap lelaki yang bisa dipastikan sebagai Enel, dengan ekspresi dingin di wajahnya. "Kau harus berlutut dan memohon belas kasih dariku jika kau ingin hidup," tambah Enel dengan arogan, menyebabkan Luffy mengangkat alisnya sambil melihat ke arahnya.

Luffy tidak benar-benar memperhatikan apa yang Enel katakan. Luffy malah lebih fokus pada penampilan orang yang mengaku-ngaku tuhan di depannya.

Enel adalah pria berkulit pucat dengan tubuh langsing namun agak kekar. Yang unik dari penampilannya adalah, daun telinga Enel memanjang sampai ke dadanya, di ujung adun telinganya terdapat anting emas dengan liontin berbentuk berlian.

Di punggungnya, tertancap di tulang belikatnya, adalah sebuah lingkaran besi besar dan pada lingkaran itu terdapat empat drum shime-daiko kayu yang berposisi di sebelah dan di atas kepalanya, masing-masing kulit drum berwarna krem ​​dan memiliki lambang mitsudomoe hitam di bagian depan dan belakang.

Luffy harus mengakui, dia telah melihat banyak orang dengan penampilan aneh ketika dia masih di grand Line, tetapi pria bernama Enel ini adalah yang teraneh yang pernah di lihat.

Ternyata, saat Luffy fokus pada penampilan pria itu, Enel masih terus berbicara. Ketika Luffy menyadari ini, dia menggelengkan kepalanya dan kemudian berbicara.

"Maaf, aku tidak mendengarkanmu. Bisakah kau mengulangi semua itu?" Luffy bertanya dengan sedikit menyeringai, sangat sadar sudah membuat tuhan itu marah.

"Kau bajingan!" Teriak Enel sebelum dia mengarahkan tongkatnya kepada Luffy.

"Sango!" teriak Enel sambil melepaskan energi listrik yang sangat besar dari tangannya melewati tongkat emas sebelum meledak keluar dari ujung tongkat dan melesat ke arah Luffy, yang hanya berdiri di tempatnya dan tidak melakukan apa-apa.

Ledakan itu menelan seluruh tubuh bagian atas Luffy dan berlangsung selama tiga detik. Ketika serangan Enel menghilang, yang tersisa dari serangan itu hanyalah bagian bawah tubuh Luffy yang masih berdiri di sana.

Enel menyeringai puas melihat ini, sebelum senyumnya menghilang ketika partikel-partikel listrik dari seluruh area mulai berkumpul di sekitar tubuh bagian atas Luffy yang hilang dan kemudian membentuk tubuh Luffy kembali.

Prosesnya tidak memakan waktu lebih dari satu detik sebelum seluruh tubuh Luffy kembali normal seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Apakah kau tidak memperhatikan?" Luffy bertanya dengan ekspresi bosan di wajahnya. "Aku adalah petir itu sendiri. Seranganmu tidak ada artinya bagiku," katanya sambil menyeringai sebelum menghapus senyumnya dari wajahnya sendiri dan berbicara dengan nada dingin.

"Kau sendiri sepertinya antara pemakan buah tipe paramecia atau tipe Zoan," ucap Luffy sebelum dia menghilang dan kemudian muncul kembali tepat di depan Enel, dengan kepalan tangannya yang menghantam perut Enel, menyebabkan tuhan itu batuk darah sebelum terlempar ke beberapa reruntuhan di belakangnya, karena kekuatan dari pukulan Luffy.

"Yang berarti kau memiliki bentuk fisik!" tambah Luffy tanpa emosi, sambil menyaksikan tuhan itu menembus banyak reruntuhan sebelum berhenti sekitar 12 meter jauhnya.

"Dia baru saja mengirim Enel terbang seolah itu bukan apa-apa," ucap seorang prajurit Shandorian yang memegang dua pistol.

"Ini tidak nyata," ucap yang lain sambil mereka menatap antara Luffy dan Enel yang terkubur di reruntuhan.

"Hei! Penghuni Blue Sea!" teriak seorang Shandorian, yang terlihat seperti pemimpin Shandorian. "Enel adalah mangsaku dan sekarang kau menghalang-halangiku!" ucapnya sambil berjalan menuju Luffy.

"Hmm?" ucap Luffy sambil melihat ke arah prajurit yang berjalan ke arahnya. "Kau adalah gorilas yang menyerang kapalku di white Sea bukan," tambah Luffy sambil menatap lelaki itu. "Kau bahkan tidak bisa melawan anak buahku dan sekarang kau pikir kau memiliki kekuatan untuk melawanku?" Luffy bertanya sambil mengangkat alisnya. "Arogan sekali," ucapnya dengan dingin.

"Ini bukan urusan kalian monyet Blue Sea," Sahut pria itu. "Berhentilah mencampuri urusan kami!" teriak pria itu sambil terus berjalan ke arah Luffy.

"Aku tidak terlalu peduli denganmu atau orang-orangmu," balas Luffy dengan dingin, menyebabkan pria tadi menggeram dan kemudian mengaktifkan dial di sepatunya dan menyerang Luffy.

"Wyper, jangan!" teriak prajurit Shandorian lainnya. Luffy hanya diam ketika Shandorian bernama Wyper semakin dekat dan lebih dekat dengannya. Wyper kemudian melompat membidik kedua kakinya untuk menendang dada Luffy.

'Bodoh,' pikir Luffy sambil menatap serangan yang akan datang. Ketika sepatu Wyper mengenai dada Luffy, semua orang terkejut melihat bahwa sepatu Wyper berhasil mengenai Luffy dan tidak menembus tubuhnya seperti yang semua orang duga.

Bahkan Luffy sendiri terkejut dengan ini. 'Sea Stone!' pikir Luffy ketika dia menyadari apa yang sedang terjadi. Luffy kemudian jatuh kebelakang dengan tubuh yang terasa melemah.

Wyper tidak berhenti di situ saja, dia dengan cepat meletakkan kedua kakinya di dada Luffy dan berdiri di sana, menyebabkan kekuatan tubuh Luffy semakin melemah.

"Kalian para penghuni Blue Sea pasti familiar dengan jenis mineral ini, Sea Stone," ucap Wyper dengan sombong.

"Apakah hanya ini?" Luffy bertanya dengan suara lemah sambil menatap Shandorian itu, menyebabkan Wyper kembali menggeram. "Tentu saja, Sea Stone bisa melemahkan pengguna buah iblis, namun, itu tidak mengambil kekuatan mereka," tambah Luffy sebelum tiba-tiba meraih kaki Wyper, mengejutkannya.

"Batu ini hanya membuat kami merasa sangat lemah, yang berarti kami tidak dapat mengendalikan kekuatan Devil Fruit yang kami miliki," tambah Luffy, membuat sang Shandorian sedikit lebih mengerti.

"Tapi ketika kau memiliki kekuatan petir seperti yang ku punya. Siapa yang butuh kontrol," ucap Luffy sekali lagi, sebelum melepaskan tegangan listrik yang tinggi dari tubuhnya, tanpa mengontrol seberapa besar kekuatan listriknya.

Karena Luffy memegangi kaki Wyper ketika ia mengeluarkan kekuatannya, Warrior Shandorian itu tersetrum hingga matanya berputar kebelakang kepalanya dan kemudian jatuh pingsan.

Luffy kemudian bangkit sambil membersihkan dirinya dan melihat ke arah dia mengirim Enel terbang.

"Wyper telah di kalahkan," ucap salah satu Shandoriands.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya yang lain.

"Aku menyarankan kalian untuk mengurus pemimpinmu itu dan pergi dari sini," Zoro tiba-tiba berkata kepada mereka. "Jika kaptenku memutuskan untuk mengeluarkan semua kekuatannya, kalian tidak akan mau berada di sini ketika itu terjadi," katanya memperingatkan para Shandorians.

Tanpa pikir panjang, semua warrior Shandorian yang ada di sana meraih pemimpin mereka dan segera berlari. Mereka telah melihat kekuatan Enel secara langsung dan itu sangat menakutkan, tetapi kekuatan Luffy berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada Enel.

"Beraninya kamu melakukan ini padaku, kau bocah brengsek!" geram Enel saat dia mulai bangkit berdiri. "Aku adalah Tuhan!" dia berteriak sebelum menghapus darah dari sisi mulutnya.

"Aku sudah muak denganmu!" tambah Enel sebelum listrik mengelilingi tubuhnya dan tinggi tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi lebih tinggi. Penampilannya sedikit berubah juga.

Rambutnya tumbuh sedikit lebih panjang dan berdiri tegak seolah-olah rambutnya menentang gravitasi, otot-ototnya menjadi lebih besar, dan wajahnya menjadi lebih ganas.

"Izinkan aku untuk menunjukkan kepadamu sekilas kekuatan tuhan dari buah Human-Human Fruit: Model Amaru!" seru Enel dengan arogan dan seringai lebar di wajahnya, sambil memutar tongkat emasnya.

"Masih sombong seperti sebelumnya," ucap Luffy sambil menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, sebelum berbalik ke arah Zoro. "Pergilah dari sini, Zoro," ucap Luffy, menyebabkan wakil kaptennya menganggukkan kepalanya sebelum berlari dan melompat dari pulau awan tempat mereka berada.

Luffy kemudian mengangkat tangan kanannya dan melapisi telapak tangannya dengan petir sebelum menambahkan armament haki ke petirnya, menyebabkan petir di sekitar telapak tangannya berubah menjadi berwarna hitam.

"Gear Second!" ucap Luffy sebelum mengepalkan tinjunya dan menyerap petir hitam tadi ke dalam tubuhnya. Tidak membutuhkan waktu sedetik, setelah ia melakukan itu percikan listrik hitam langsung keluar di sekujur tubuh Luffy.

"Kau melakukan kesalahan besar karena menyerang anggota kru ku," ucap Luffy dengan dingin sambil menyipitkan matanya.

"Sekarang aku akan memberimu kematian yang lambat dan menyakitkan," katanya dengan nada dingin sebelum dia menendang tanah dan melesat maju ke arah Enel dengan kecepatan tinggi, menghancurkan tanah tempat ia berdiri dalam prosesnya.

Meskipun Enel tahu apa yang akan dilakukan serangan Luffy berkat observasi hakinya, dia tidak bisa memblokir serangan itu tepat waktu. Luffy muncul di depannya dengan kecepatan lebih cepat daripada petir itu sendiri, yang kemudian memberikan pukulan uppercut kepada tuhan palsu itu dan mengirimnya terbang ke atas dengan kecepatan kilat.

Luffy kemudian sedikit menekuk lututnya dan menatap ke atas dengan mata menyipit, melihat ke arah 'Tuhan' yang terbang di langit yang di penuhi awan hitam.

Luffy kemudian melompat dari tanah dan langsung melesat ke atas dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara.

Enel, yang mendapatkan kembali kesadarannya, menengok ke bawah dan melihat Luffy terbang ke arahnya dengan kecepatan yang sangat mengerikan.

Enel menggertakkan giginya sebelum dia mengetuk dua drum di punggungnya dengan tongkat emas miliknya, yang menyebabkan dua drum itu menyala dengan warna biru listrik, Enel kemudian mengarahkan tongkatnya ke pada Luffy yang mendekat dan berteriak.

"God Judgment!" teriak Enel, bersamaan dengan petir yang merambat dari tangan menuju tongkatnya dan kemudain pilar petir keluar dari ujung tongkatnya menuju langsung ke arah Luffy.

Dengan Luffy berada di udara, Enel berpikir bahwa Luffy tidak akan punya cara untuk menghindari serangan miliknya.

Luffy hanya menyeringai ketika melihat pilar petir yang semakin dekat. ia kemudian mengubah tubuhnya menjadi kilatan petir hitam tepat ketika pilar petir biru Enel menghantam dirinya.

Enel menyeringai penuh kemenangan ketika dia melihat bahwa serangannya mengenai sasarannya, tetapi senyum itu menghilang dari wajahnya ketika dia melihat serangan petir biru miliknya mulai berubah menjadi hitam dari bawah sampai atas.

Ketika seluruh pilar petir berubah menjadi hitam, serangan milik Enel tadi langsung menghilang dan menunjukkan Luffy yang sekarang sudah ada di depan Enel.

次の章へ