webnovel

Chapter 112

Para Topi Jerami tinggal di pulau tropis itu selama dua minggu. Mereka telah menjalani program pelatihan hardcore dengan Luffy. Suatu pulau yang dua minggu lalu terlihat indah, sekarang tampak seperti tanah kosong.

Ada banyak asap mengepul dari berbagai bagian pulau dan hutan tropis yang dulunya indah sekarang hanyalah tumpukan abu. Para Topi jerami benar-benar menghancurkan pulau itu dalam dua minggu terakhir, tetapi jika kalian bertanya pada Luffy, dia akan mengatakan bahwa itu semua sepadan.

Pelatihan selama dua minggu itu membuahkan hasil yang baik bagi para kru. Dia sekarang dapat mengatakan bahwa semua orang di krunya telah bisa menggunakan observasi dan armament haki, tetapi hanya beberapa dari mereka yang dapat mengendalikannya.

Zoro, Sanji, dan Nojiko sekarang sadar bahwa mereka memiliki armament haki dan dapat menggunakannya dalam batas tertentu. Terkadang mereka bisa memanggunakan haki kapan saja ketika mereka mau dan terkadang tidak bisa keluar sama sekali. Zoro dan Nojiko tampaknya lebih dominan dalam menggunakan Armament daripada Observasi haki, sementara Sanji tampaknya lebih dominan dalam observasi.

Sanji cukup kecewa ketika Luffy mengatakan kepadanya bahwa ia tampaknya lebih berbakat dengan Observasi haki, tetapi Luffy mengingatkannya bahwa dia masih bisa mempelajari keduanya.

Chopper juga menunjukkan tanda-tanda bahwa Armament akan menjadi spesialisasinya bersama dengan Robin, sementara Usopp dan Nami tampaknya lebih dominan dalam Observasi haki.

Masih terlalu dini bagi Luffy untuk mengetahui bagaimana mereka akan menggunakan tipe haki yang telah ditentukan, tetapi mereka berada di jalur yang benar. Semua orang saat ini berdiri di dek utama kapal, menatap kehancuran yang akan mereka tinggalkan.

"Ya ampun, aku tidak percaya bahwa tempat ini dulunya adalah pulau yang indah dua minggu lalu," ucap Nami ketika dia memandang pulau yang berasap itu.

"Pulau ini akan memperbaiki dirinya sendiri," ucap Luffy sambil menatap pulau itu. "Alam selalu menemukan jalannya," tambahnya.

"Kapten benar," sahut Robin dengan anggukan. "Abunya akan meremajakan tanah dan keindahan akan kembali lebih baik daripada sebelumnya," tambahnya.

"Anyway," ucap Luffy sambil berbalik untuk pergi. "Naikkan jangkar dan lepaskan layar. Sudah saatnya kita melanjutkan perjalanan," tambah Luffy, menyebabkan mereka semua mengangguk sebelum mereka mulai berpencar di atas kapal. Ketika kapal mulai berlayar di kanal dan menjauh dari pulau, Luffy duduk di singgasananya dan menuang segelas wiski sebelum menenggaknya dan menghela nafas lega.

Begitu kapal mulai berlayar dengan lancar, seluruh kru menyebar di sekitar kapal. Zoro dan Nojiko sedang berlatih sendiri-sendiri di depan kapal, Nami berada di dalam kamarnya menggambar peta pulau tempat mereka sebelumnya, Sanji ada di dapur mencatat beberapa persediaan yang telah mereka kumpulkan dari pulau sebelum mereka menghancurkannya. Usopp duduk di belakang Luffy membuat beberapa bahan peledak, sementara Chopper dan Robin berada di dek utama bersantai membaca buku. Luffy menemukan hubungan antara Robin dan Chopper sangat lucu, terutama ketika Robin pertama kali mencoba berbicara dengan si dokter rusa kecil. Butuh beberapa waktu bagi Chopper untuk bisa akrab denga Robin, tetapi begitu mereka mulai akrab, keduanya tidak dapat dipisahkan.

"Semoga tidak ada hambatan lagi setelah dari sini," ucap Luffy sambil mengubah singgasananya menjadi kursi pantai dan meletakkan topi jeraminya ke wajahnya. "Nami! Kau yang bertanggung jawab!" teriak Luffy sambil menutup matanya. Nami, yang berada di dalam kamar datang keluar untuk melihat mengapa kaptennya menunjuknya. Ketika Nami pergi ke dek belakang, dia melihat Luffy berbaring di kursi pantai yang terbuat dari awan dengan topinya menutupi wajahnya.

"Aye," ucap Nami sambil tersenyum dan kemudian memeriksa log pose di pergelangan tangannya.

** The Moby Dick **

The Moby Dick, kapal utama dari manusia terkuat di dunia Edward Newgate, atau lebih dikenal sebagai Shirohige. Shirohige saat ini duduk di atas singgasananya yang agak besar dengan barel sake di tangannya dan berbagai peralatan medis menempel di tubuhnya. Krunya tersebar di sekitar kapal raksasa itu, tetapi sebagian besar dari mereka mengelilingi tempat dia duduk.

"Oi Pops!" terdengar teriakan seseorang yang berjalan menuju manusia raksasa itu.

"Marco, kau kembali," ucap Whitebeard sambil melihat komandan kedua kapalnya yang sedang berjalan ke arahnya sambil memegang dua koran. "Apakah kau mendapatkan semuanya?" Whitebeard bertanya.

"Ya, kami punya semuanya," jawab Marco dengan anggukan. "Apakah kau membaca koran selama dua minggu terakhir?" Marco bertanya sambil menatap kaptennya.

"Tidak, News Coo belum datang ke sini," jawab Shirohige sebelum dia menyipitkan matanya dan melihat ke arah Marco. "Ada apa?" Dia bertanya.

"Itu aneh mengingat beberapa berita yang mengejutkan dunia terjadi selama dua minggu terakhir," ucap Marco menarik perhatian seluruh kru. "Ini, lihatlah sendiri," ucap Marco sambil menyerahkan kedua koran itu. Shirohige meletakkan berel sakenya ke bawah dan meraih kedua koran itu sebelum dia mulai membaca. Koran pertama berisi tentang Luffy yang mengalahkan Crocodile dan wawancara yang dilakukannya tepat setelah itu.

"Bocah itu sudah menyebabkan masalah," ucap Whitebeard sambil tertawa.

"Tunggu sampai kau melihat koran kedua," kata Marco sambil menyeringai. Lelaki tua itu meletakkan koran pertama setelah membacanya dan kemudian mengambil koran kedua, namun matanya langsung melebar saat melihat berita utama di koran itu.

"Apa yang sedang di rencanakan kedua bocah itu," ucap Whitebeard pada dirinya sendiri.

"Ada apa Pops?" Tanya salah kru.

"Akagami dan Luffy membentuk aliansi," jawab Marco, membiarkan kaptennya terus membaca. Para anggota kru yang lebih tua seperti para komandan terkejut ketika mendengar itu, sementara anggota yang lebih baru terlihat bingung.

"Apa yang buruk tentang itu?" salah satu dari mereka bertanya, menyebabkan Marco tertawa kecil.

"Jika kau kenal Luffy, kau akan tahu bahwa dia bisa menyamai salah satu dari empat Yonkou dalam hal kekuatan," ucap Marco mengejutkan mereka. "Aliansi ini pada dasarnya adalah aliansi antara dua Yonkou," tambahnya.

"Dikatakan di sini bahwa Shanks memanggilnya equal," ucap Shirohige yang menyebabkan Marco mengangguk.

"Benar, itulah yang membuat semua orang menjadi panik," ucap Marco sambil menghela nafas. "Banyak orang di pemerintahan merasa gelisah tentang aliansi ini," tambah Marco dengan sedikit ekspresi khawatir di wajahnya.

"Seharusnya begitu," ucap Shirohige itu dengan nada tidak suka. "Ngomong-ngomong, apakah kau mendengar berita tentang anakku yang kurang ajar itu?" Shirohige bertanya sambil melipat koran.

"Ya, keduanya ada di paradise," jawab Marco.

** Toto Land **

"Mama! Berita besar!" teriak Mont-d'Or sambil berlari ke kamar utama dengan dua koran di tangannya.

"Kenapa kau berteriak-teriak !?" Big Mom bertanya sambil menatap putranya. Di dalam kamar bersama Big Mom ada tiga Sweet Comander, putra pertama dari Big Mom Pirates, Perospero, dan putri kedelapan Keluarga Charlotte, Brulee.

"Ya, tolong berhenti berteriak," Ucap satu-satunya Sweet Comander wanita, Smoothie.

"Itu berita yang menarik," ucap Katakuri dengan dingin, membuat semua orang memandangnya.

"Bisakah kau menghentikan itu!" teriak Sweet Comander yang terakhir, Snack.

"Kalian semua diam," ucap Big Mom menutup mulut semua orang. "Berita apa yang membuatmu begitu bersemangat?" Big Mom bertanya sambil melihat Mont-d'Or.

"Ini tentang Rambut Merah," jawabnya, menarik perhatian semua orang. "Dia membentuk aliansi," tambahnya, mengejutkan semua orang.

"Dia melakukan apa !?" teriak Big Mom. "Dengan siapa!?" dia berteriak lagi.

"D-dengan bajak laut Rookie," kata Mont-d'Or dengan suara takut. "Thunder Demon, Straw Hat Luffy," tambahnya.

"Berikan itu padaku!" Big Mom berkata kemudian mengambil koran itu darinya. "Dulu aku mengajak bocah itu untuk bergabung namun dia menolak ku, dan sekarang dia berani bergabung dengan orang lain," ucap Big Mom dengan marah sambil membaca koran.

"Kau mengajak Straw Hat Luffy untuk bergabung dengan kru kita?" Perospero bertanya sambil memandang ibunya.

"Bukan Rookie itu!" Big Mom berteriak. "Aku sedang membicarakan tentang Shanks," tambahnya sebelum melanjutkan membaca koran. "Lagipula, siapa rookie ini?" Big Mom bertanya.

"Tampaknya dia murid dari Rambut Merah," ucap Smoothie. Dia telah mendengar cerita tentang Rookie baru yang menyebabkan masalah di Paradise, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan menimbulkan masalah sebanyak ini.

"Ada beberapa rumor yang beredar bahwa Marine mengirim Buster Call untuk membunuh Rookie ini setelah berita tentang aliansi muncul," ucap Mont-d'Or sambil memandang ke seluruh saudara-saudaranya.

"Dan?" tanya Snack sambil memandang Mont-d'Or menunggunya untuk melanjutkan.

"Sepuluh kapal perang Marine dihancurkan oleh topi jerami Luffy," jawabnya. Jika ada orang di dalam ruangan yang terkejut dengan informasi itu, tidak ada dari mereka yang menunjukkannya.

"Setara dengannya?" Big Mom berkata pada dirinya sendiri ketika dia membaca koran.

"Benar, di sana Shanks menyebut Rookie itu setara dengannya," ucap Mont-d'Or, menyebabkan reaksi terkejut menyebar di seluruh ruangan.

"Itu ... mengejutkan," ucap Smoothie.

"Mamamama!" Big Mom tertawa sambil melipat koran itu. "Beri tahu aku apabila bocah ini memasuki New World. Aku akan menyambutnya dengan meriah!" ucap Big Mom dengan ekspresi sadis di wajahnya, membuat tidak satu orangpun di sana yang mau memberitahunya bahwa Luffy sudah pernah tinggal di New World sebelumnya.

** Wano Country **

"Tuan Kaido! Tuan Kaido!" Teriak seorang anggota Beast Pirates sambil berlari menyusuri lorong-lorong rumah Kaido di Onigasima.

"Kenapa kau berteriak-teriak?" tanya suara laki-laki dari sebelah kanannya. Ketika bajak laut itu menoleh, dia melihat dua pria duduk di samping meja kayu, menatapnya. "Tuan-King! Tuan Queen!" ucap lelaki itu sambil memandangi dua komandan kaido. "Di mana Lord Kaido? Ada berita besar," ucapnya sambil berlari ke arah mereka dan menyerahkan sebuah koran kepada mereka.

"Mari kita lihat," ucap King sambil mengambil koran itu dan membaca isinya. "Kapten sedang mabuk, dan ini bukan urusan kita," kata King sambil melemparkan koran itu ke atas meja.

"Itu cepat," ucap Queen sambil mengambil koran untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Ketika dia melihat berita utama, dia juga membuangnya. "Aku setuju, ini bukan urusan kita," ucapnya sambil mengangguk.

"Ketika kapten sudah sadar, kami akan memberitahunya," ucap King kepada anggota berpangkat rendah dari Beast Pirates itu.

次の章へ