📌 PART 39
Nik mengetap bibirnya , tangannya di letakkan di atas meja sambil bersilang . Wajah sahabatnya di pandang satu persatu sebelum memulai ceritanya . "𝖳𝖺𝗄𝗉𝖾𝗅𝖺𝗁 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗋 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗎𝗅𝗎 , 𝖻𝗂𝖺𝗋 𝖺𝗄𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗅𝖺𝗌𝗍 , 𝖺𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆" . Ujar Nik sambil menaikkan kedua keningnya . "𝖮𝗄𝖺𝗒 𝗇𝗈 𝗉𝗋𝗈𝖻𝗅𝖾𝗆 . 𝖡𝗂𝖺𝗋 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝗎𝗅𝗎" . Kata Harris yang mempelawa dirinya . Yang lain hanya mengangguk tanda setuju dan mempersilakan Harris terlebih dahulu .
"𝖧𝗎𝗁 , 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄 𝗉𝗎𝗇 , 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖼𝗎𝗍𝗂 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗆𝗉𝗎𝗇𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝖺𝗎𝖽𝖺𝗋𝖺 𝗆𝖺𝗋𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗍𝗇𝗀 . 𝖣𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝗎𝗉𝖽𝖺𝗍𝖾 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗍𝗎𝗅𝖺𝖺 , 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 . 𝖪𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗆𝗉𝗎𝗇𝗀 𝗍𝗎 , 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗂𝗄 𝖺𝗍𝖺𝗌 𝖻𝗎𝗄𝗂𝗍 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗅𝗂𝗇𝖾 , 𝗂𝗍𝗎𝗉𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 , 𝗁𝗎𝗁 𝗁𝖺𝗆𝗉𝖾𝗁𝗁 .. 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗍𝗎 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝖽𝗎𝖽𝗎𝗄 𝗄𝖺𝗆𝗉𝗎𝗇𝗀 , 𝗌𝖾𝗍𝖺𝗄𝖺𝗍 𝗍𝗎 𝗃𝖾𝗅𝖺𝖺" . Cerita Harris sambil mengacau jus tembikai di hadapannya .
"𝖧𝖺𝖺 , 𝖻𝖺𝗀𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺" . Sahut Muaz dengan semangat . Yang lain hanya menuruti dan memasang telinga . "𝖢𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝗅𝖺 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄 , 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗄𝗎𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖱𝗂𝗌 . 𝖬𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗉𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖾𝗇𝖽𝗎𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗃𝗅𝗂𝗌 𝗄𝖾𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝖺𝗇 , 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗍𝗎 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗌𝗎𝗋𝗎𝗁 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 . 𝖣𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝗎𝗉𝖽𝖺𝗍𝖾 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗌 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝗎𝗄𝖺 𝖿𝗈𝗇 , 𝗁𝖾𝗁𝗁𝖾𝖾𝗁" . Setelah Muaz cerita , dia terus tersengih-sengih sambil menampakkan barisan giginya yang rapi . Yang lain hanya turut menggeleng sambil berpeluk tubuh .
"𝖬𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 , 𝖻𝗂𝖺𝗌𝖺𝗅𝖺 . 𝖪𝖾𝗋𝗃𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗃𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝗂𝗌𝗇𝖾𝗌 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝖽𝗅𝖾 . 𝖲𝗈 , 𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎 𝖥𝗂𝗋𝖽𝖺𝗎𝗌 𝗉𝗎𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖼𝗅𝗂𝖾𝗇𝗍 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗇𝖺 , 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝖻𝗈𝗌 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗇 𝖼𝗅𝗂𝖾𝗇𝗍 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝖽𝗂𝖺 . 𝖣𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅 𝖺𝗉𝖺 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗎𝗉𝖽𝖺𝗍𝖾 𝗍𝗎 , 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍-𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 .. 𝗍𝗎𝗅𝖺𝖺 𝖺𝗄𝗂𝖻𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎 𝖻𝗎𝗌𝗒 𝗌𝗂𝖺𝗉𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗍𝗎𝗍" . Jelas Raihan matang . Hazim di sebelahnya di pandang sekilas sambil tersenyum , setelah habis menjelaskan , mereka berempat terus merapatkan tubuh di meja sambil tangan di silangkan . Mata mereka terus memerhatikan Nik yang leka bermain handphone di tangannya sambil tersengih-sengih .
"𝖤𝗁𝖾𝗆 ! 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗇 , 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺 𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝖺𝗌𝗒𝗂𝗄 𝖽𝗎𝗄 𝗆𝖺𝗂𝗇 𝗁𝖺𝗇𝖽𝗉𝗁𝗈𝗇𝖾 𝗆𝖺𝗁𝖺𝗅 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝗎" . Harris berdehem dan terus memerli Nik , pandangan mereka berempat tajam menikam ke arah Nik . Perlahan-lahan Nik mengangkat wajahnya , wajah kawannya terus di perhati , bibirnya terus membuka senyuman lebar . "𝖮𝗄𝖺𝗒 , 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗂𝗇 𝗁𝖺𝗇𝖽𝗉𝗁𝗈𝗇𝖾 . 𝖸𝖺 , 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗐𝖺𝗅 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗍𝖺𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗎𝗌𝗒 , 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗍𝗎 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗎𝗄𝖺 𝗆𝗎𝗅𝗎𝗍 𝖺𝗇𝖽 𝗍𝗁𝖾𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝖼𝗁𝖺𝗍 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗍 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗀𝗋𝗎𝗉 . 𝖲𝗈 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗄𝖾𝖻𝖾𝗅𝖺𝗄𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗇𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗌𝖾𝗇𝗒𝖺𝗉 𝗃𝖾 𝖽𝖺𝗇 𝗍𝗂𝖻𝖺-𝗍𝗂𝖻𝖺 𝖺𝗃𝖺𝗄 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗇𝗂" . Kata Nik dengan tenang .
"𝖶𝖺𝗂𝗍 , 𝗇𝗆𝗉𝖺𝗄 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗌𝖾𝗋𝗂𝗈𝗎𝗌 . 𝖬𝗎𝗄𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝖾𝗋𝗁𝖺𝗍𝗂 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖾𝗋𝗂-𝗌𝖾𝗋𝗂" . Cela Hazim sambil menuding jari ke arah Nik . Nik hanya tersenyum senget , betul atas dugaan Hazim . "𝖲𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗐𝗂𝗇" . Kata Nik pantas , bulat mata mereka apabila mendengar perkataan kahwin . "𝖶𝗈𝗐𝗈𝗐𝗈 , 𝗇𝗂 𝗍𝖺𝗄 𝖺𝖼𝗂 𝗇𝗂 . 𝖠𝗌𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗐𝗂𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗆𝗉𝗎𝗍 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗁 ?" . Geram Raihan sambil memukul bahu Nik kuat . "𝖨𝗌𝗁 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍𝗅𝖺 . 𝖪𝖾𝗃𝖺𝗉 𝗅𝖺𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗇𝗂" . Kata Nik dengan semangat lagi , hatinya terus merindui Humaira .
"𝖬𝖺𝗌𝖺 𝗄𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺 𝖻𝗎𝗌𝗒 , 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗍𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝖺𝗄𝖺𝖽 𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁 𝗉𝖺𝖽𝖺 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗂𝗌𝗇𝗂𝗇 𝗆𝗂𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗅𝖺𝗅𝗎 . 𝖴𝗇𝖼𝗅𝖾 𝖥𝗂𝗋𝖽𝖺𝗎𝗌 𝗉𝗎𝗇 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝖺𝗀𝗂 𝗍𝖺𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖱𝗂𝗌 𝖽𝖺𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖠𝗓 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖼𝗎𝗍𝗂 , 𝗌𝗈 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝖼𝖺𝗎 . 𝖠𝗇𝖽 𝗍𝗁𝖾𝗇 , 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖱𝖺𝗂 , 𝖽𝖺𝗇 𝖺𝗅𝗁𝖺𝗆𝖽𝗎𝗅𝗂𝗅𝗅𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺 𝗆𝖺𝗃𝗅𝗂𝗌 𝖻𝖾𝗋𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝖺𝗇𝖼𝖺𝗋 𝖽𝗂 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗎𝗇𝖼𝗅𝖾 𝖥𝗂𝗋𝖽𝖺𝗎𝗌" . Terang Nik sambil menyandarkan tubuh nya di perut kerusi . "𝖶𝖺𝗁𝗁 , 𝗉𝖺𝗍𝗎𝗍𝗅𝖺 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖾𝗋𝗂-𝗌𝖾𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝖼𝖺𝖿𝖾 𝗇𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 , 𝗋𝗎𝗉𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂" . Puji Muaz sambil menampar lembut pipi Nik . "𝖳𝖺𝗁𝗇𝗂𝖺𝗁 𝖻𝗋𝗈 ! 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗎 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎 , 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗐𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝗇𝖺𝗌𝗂𝖻 𝗋𝗎𝗉𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗎𝗋𝗎𝗄 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗂 𝗃𝖾 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇" . Kata Harris lagi .
"𝖧𝗆𝗆 , 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗀𝗂 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗆𝗉𝖺𝗄 𝗀𝖺𝗆𝖻𝖺𝗋 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗄𝖾 ?" . Tanya Hazim yang baru bersuara . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝗍𝗎 , 𝖺𝗄𝗎 𝗌𝖾𝗍𝗎𝗃𝗎 , 𝗆𝖾𝗌𝗍𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗀𝖺𝗆𝖻𝖺𝗋 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝖺𝗄𝖺𝖽 𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁 𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗇 ?" . Sahut Muaz teruja . "𝖮𝖿 𝖼𝗈𝗎𝗋𝗌𝖾 𝗅𝖺𝖺 𝖺𝖽𝖺 , 𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 𝖾𝗁" . Balas Nik sambil membuka galery nya . Setelah mendapat gambar yang di minta , dia terus menghulurkan telefonnya di tengah-tengah meja . "𝖶𝗈𝗐 , 𝗌𝖾𝗀𝖺𝗄 𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗂 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂 , 𝖻𝗋𝖺𝗏𝗈 .. 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗂 𝗇𝗂 𝖭𝗂𝗄 . 𝖯𝖺𝗇𝖽𝖺𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝗂𝗅𝗂𝗁 , 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗍𝗎𝖽𝗎𝗇𝗀 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗍𝗎" . Muaz tidak habis-habis memuji orang dalam gambar itu . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝗅𝖺𝖺 , 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗇𝗒𝖺 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂" . Puji Harris pula .
Nik hanya tersengih-sengih mendengar pujian dari kawannya , mindanya terus membuka layar lebar yang terpampang wajah Humaira . Wajah yang tidak bosan di pandang , senyuman yang membuatkan hati nya selalu cair , serta sikap yang lemah lembut dan pemurah . "𝖤𝗁 𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 , 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗅𝖺𝖺 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂" . Kata Raihan sambil berkerut dahi , Nik terus mendekati mereka yang masih berkumpul . Hazim terus menyandarkan tubuh nya apabila mendengar Raihan membuka mulut , '𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 ! 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘙𝘢𝘪 𝘤𝘢𝘬𝘢𝘱 𝘨𝘢𝘮𝘣𝘢𝘳 𝘔𝘢𝘪𝘳𝘢𝘩 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘧𝘰𝘯 𝘢𝘬𝘶 , 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘶 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘕𝘪𝘬' , gumam Hazim dalam hati . "𝖪𝖺𝗎 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗄𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝖺𝗄𝗎 ?" . Tanya Nik dengan nada mendatar namun kedengaran rasa ingin tahu .
"𝖠𝗄𝗎 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗃𝖾 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗍𝖾𝗅𝖾𝖿𝗈𝗇 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝖻𝗋𝗎 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖼𝖺𝖿𝖾" . Jawab Raihan selamba , mereka terperanjat , serentak mereka memandang wajah Hazim yang sedang tertunduk . "𝖡𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗄𝖾 𝖹𝗂𝗆 ? 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗄𝖾 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝗂𝗆𝗉𝖺𝗇 𝗀𝖺𝗆𝖻𝖺𝗋 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 ?" . Tanyaa Nik sambil bangun dari kerusi nya . Harris , Raihan , Muaz , mereka terus memandang Nik dengan Hazim secara silih berganti . Semua memandang hairan ke arah mereka berdua , "𝖭𝗂𝗄 , 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 , 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗐𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 . 𝖲𝗎𝗆𝗉𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 , 𝗆𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝖻𝖺𝗁 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 . 𝖠𝗄𝗎 𝖻𝗋𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗇𝗂 𝖭𝗂𝗄 , 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝗎𝗇𝗃𝗎𝗄 𝗀𝖺𝗆𝖻𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝗄𝖺𝖽 𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗌𝗂𝖺𝗉 𝖺𝖽𝖺 𝗀𝖺𝗆𝖻𝖺𝗋 𝗆𝖺𝗄 𝖺𝖻𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎 . 𝖲𝗎𝗆𝗉𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺" . Sayu Hazim yang juga turut bangun dari kerusi nya .
Nik terus meraup wajahnya , bibirnya bawahnya di ketap , "𝖠𝗄𝗎 𝖼𝖺𝗐 𝖽𝗎𝗅𝗎" . Pamit Nik dan terus mengambil kasar telefonnya . "𝖶𝖾𝗁 , 𝖺𝗉𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗇𝗂 ?" . Tanya Harris sambil memandang Hazim . Muaz dan juga Raihan terus bangun tanda bingung dengan apa yang berlaku . "𝖧𝗎𝗁 , 𝖺𝗄𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗍𝗍𝗅𝖾 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄" . Kata Hazim sambil menepuk bahu Harris , dia pun membuka langkah seribu untuk mendapatkan Nik . Mereka bertiga terkebil-kebil memandang Hazim yang pergi begitu saja , "𝖳𝖾𝗍𝗂𝖻𝖾 𝗃𝖾 𝖽𝗂𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗂𝗄 𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇 , 𝖻𝗅𝖺𝗁 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗍𝗎 𝗃𝖾" . Kata Raihan sambil memegang lehernya . Muaz hanya mengangkat bahunya sambil memuncungkan mulutnya , "𝖭𝖺𝗆𝗉𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅 𝗋𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗄𝗈𝗍 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝖭𝗂𝗄" . Duga Harris sambil memasukkan tangannya di dalam poket seluar pendek nya . "𝖡𝗂𝖺𝗋𝗅𝖺 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗍𝗍𝗅𝖾 𝗁𝖺𝗅 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗇𝗀-𝗆𝖺𝗌𝗂𝗇𝗀 , 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 , 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗍𝖺𝗄𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝖼𝖺𝗆𝗉𝗎𝗋 , 𝗄𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗉𝖾𝗍𝖺𝗄𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀" . Ujar Muaz sambil melabuhkan semula punggungnya di kerusi . Harris pun turut duduk serta Raihan , pertanyaan demi pertanyaan yang timbul dalam benak mereka bertiga .