webnovel

Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 29

Pagi-pagi lagi Humaira sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Nik , sambil menunggu Nik bersiap , dia pun membuat air panas dalam jag . Sambil dia mengacau air yang di buatnya , hidung nya menangkap satu wangian yang segar . Pantas dia menoleh ke belakangnya apabila terasa wangian itu semakin dekat , "𝖬𝗈𝗋𝗇𝗂𝗇𝗀" . Sergah Nik yang berada di belakang Humaira . Dia memandang Nik yang nampak segak memakai kemeja berwarna hitam . "𝖨𝗌𝗁𝗁 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗇𝗂 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖾𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄 . 𝖳𝖾𝗍𝗂𝖻𝖾 𝗃𝖾 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗁𝖺𝗇𝗍𝗎" . Bebel Humaira sambil tangannya meletakkan sudu yang telah di gunakan tadi di dalam sinki .

"𝖳𝖾𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍 𝗄𝗈𝗇𝗈𝗇 , 𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 𝗃𝖾𝗅𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝗎 𝗍𝖾𝗇𝗀𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝖺𝗒𝖺𝗅" . Sindir Nik sambil tangannya menarik kerusi meja makan . Humaira terus menyeduk kan nasi goreng ke dalam pinggan Nik , "𝖧𝗆𝗆 , 𝗌𝖾𝖽𝖺𝗉 𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖺𝗎 . 𝖳𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗂 𝗆𝖺𝗌𝖺𝗄 , 𝗂𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝗎𝗋 𝗃𝖾" . Perli Nik lagi sambil menghidu nasi goreng nya . "𝖡𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗌𝗈𝗇𝗀𝖾𝗁 𝗅𝖺𝖺 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗇𝗂 , 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗅𝖺" . Geram Humaira yang tengah menuangkan air teh panas ke dalam cawan kaca Nik .

Baru saja dia ingin berganjak , Nik pantas menarik hujung baju tidur Humaira . "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺 ?" . Tanya Nik sambil memandang Humaira yang terkedu . "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗂𝗄 𝖺𝗍𝖺𝗌 𝗅𝖺𝖺 , 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗇𝖽𝗂" . Jawab Humaira sambil mengerutkan keningnya . "𝖳𝖺𝗄𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁 ! 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇" . Arah Nik serta bangun dari tempat duduk nya dan menarik kerusi di sebelahnya . "𝖪𝖺𝗎 𝖽𝗎𝖽𝗎𝗄 𝗌𝗂𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎" . Suruh Nik dan terus mengambil satu lagi pinggan lalu di letakkan di hadapan Humaira . Dia juga menyeduk nasi goreng ke dalam pinggan Humaira , "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗅𝖺𝗉𝖺𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗅𝖺𝖺" . Sahut Humaira sambil memandang nasi goreng di hadapannya .

"𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗅𝖺𝗉𝖺𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 , 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗃𝖾 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂" . Pinta Nik sambil tangannya menyuap nasi ke dalam mulutnya . Humaira hanya terdiam , dia memandang kosong nasi goreng yang terhidang . "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖾𝗉𝗎𝗍𝗎𝗌𝖺𝗇" . Sahut Humaira sambil menarik nafas bagi menyatakan hasratnya . Pandangan Nik terus di alihkan ke arah Humaira yang masih menunduk , sudu yang berada di tangannya di letakkan perlahan di atas pinggan nya . "𝖪𝖾𝗉𝗎𝗍𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 ?" . Tanya Nik yang tidak sabar menunggu Humaira membuka mulut . Humaira terus menghadap kan tubuh nya ke arah Nik , "𝖴𝗀𝗁𝗁 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 .. 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗌𝖾𝗍𝗎𝗃𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗐𝖺𝗄" . Kata Humaira gugup , tangannya di genggam kuat . Nik terus mengangkat keningnya , dia merasakan seperti sedang bermimpi .

"𝖲𝗈 𝗆𝖺𝗄𝗇𝖺𝗇𝗒𝖺 , 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺𝗅𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝗎" . Tanya Nik yang ingin memastikan lagi keputusan Humaira . Humaira hanya mengangguk , "𝖮𝗄𝖺𝗒 , 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗈𝖿𝖿𝗂𝖼𝖾 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗍𝗎 𝗍𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍" . Pesan Nik lalu menghirup teh panas yang sedia terhidang . "𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝖽𝗎𝗅𝗎" . Terketar-ketar Humaira berbicara . "𝖭𝖺𝗇𝗍𝗂𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 , 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗆𝖻𝖺𝗍 . 𝖻𝗒𝖾" . Kata Nik sambil mengerling jam nya sekilas , langkah nya terus di atur keluar dari ruang dapur . "𝖠𝖽𝗎𝗁𝗁 , 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗇𝗂 , 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗂 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 . 𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 , 𝖼𝗇𝖿𝗆 𝖭𝗂𝗄 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝗍𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅-𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅 𝖽𝗂𝖺 𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗎𝗇𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖾𝗆𝖺𝗍𝖺-𝗆𝖺𝗍𝖺 . 𝖠𝗁𝗁𝗁 , 𝗍𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗒𝖺 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗅𝖺𝖺 𝖺𝗀𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝖭𝗂𝗄 , 𝗇𝖺𝗄 𝗅𝖾𝗍𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗆𝖺𝗋𝗎𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎" . Keluh Humaira sambil mengetap bibirnya .

- SYARIKAT MUKHTAR HOLDING'S .

Selesai Hazim memperkenalkan dirinya dengan pekerja-pekerja lain , dia pun mengambil tempat duduk untuk memulakan pekerjaan pada hari ini . Dia pun mulai menyemak fail-fail serta dokumen dari pihak syarikat , baginya untuk bekerja menguruskan perniagaan ini bukan laa susah , dia pun sudah terbiasa dengn kerja-kerja begini memandangkan Nik sudah mengajarnya sedikit demi sedikit . Komputer riba di hadapannya di hidupkan , dokumen yang telah di sediakan tadi oleh Tengku Mukhtar tadi terus di salin di dalam komputer nya .

"𝖹𝗂𝗆 , 𝗃𝗈𝗆𝗅𝖺 𝗅𝗎𝗇𝖼𝗁 𝖽𝗎𝗅𝗎 . 𝖪𝖾𝗋𝗃𝖺 𝗍𝗎 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 , 𝗄𝖾𝗌𝗂𝗁𝖺𝗍𝖺𝗇 𝗍𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗃𝖺𝗀𝖺" . Ajak Raihan yang kebetulan juga bekerja di syarikat Tengku Muhktar . "𝖧𝖺𝖺 𝗒𝖾𝗅𝖺𝗁" . Balas Hazim lalu menutup semula fail nya . "𝖧𝖺𝗇 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗂 , 𝖭𝗂𝗄 𝗍𝗎 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗂𝗇 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝖽𝗈𝗐 . 𝖬𝖺𝗌𝖺 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗍𝗎 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗆𝗉𝗎𝗇𝗀 𝖺𝗄𝗎 , 𝗐𝖺𝗁 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂 , 𝗌𝖾𝗉𝖺𝗍𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 , 𝗌𝖾𝗉𝖺𝗍𝖺𝗁 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖽𝗂𝖺 𝗃𝖺𝗐𝖺𝖻 𝗐𝖾𝗁" . Omel Hazim kepada Raihan . "𝖠𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧𝖠𝖧𝖠 , 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝖻𝗋𝗈 . 𝖢𝗁𝗂𝗅𝗅 𝗅𝖺𝗁 , 𝖽𝗂𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗍𝗎 , 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗍𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝗎 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗃𝖾 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 . 𝖭𝗂𝗄 𝗍𝗎 , 𝖽𝗂𝖺 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗉𝖾𝗇𝖽𝖺𝗆 𝗌𝖾𝗌𝗎𝖺𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂𝗉𝖺𝖽𝖺 𝖽𝗂𝖺 𝗎𝗇𝗀𝗄𝖺𝗉𝗄𝖺𝗇 , 𝗌𝗈 𝗄𝗂𝗍𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍-𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝖿𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗄𝖾𝖺𝖽𝖺𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺 . 𝖣𝖺𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗌𝖺𝗍𝗎 , 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗌𝗂𝗄𝗂𝗍 𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗃𝖺𝗄 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗄 , 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝗂𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗍 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁" . Jelas Raihan panjang lebar . Hazim tersenyum apabila Raihan menyebut nama bini , mindanya terus teringatkan Humaira , gadis yang cantik itu di matanya .

Humaira merebahkan tubuhnya di atas katil , selesai membersihkan apa yang patut , dia pun telah selesai membersihkan dirinya . Syiling bilik nya di pandang kosong , sekali lagi dia mengeluh berat , dia pantas bangun semula . Tiba-tiba telefon redmi milik nya berbunyi , dia pun berjalan ke arah meja soleknya . Aplikasi whatsapp di buka , tertera nama ' mr . dingin ' . Laju tangannya membuka chat yang di kirim oleh Nik .

> 𝘮𝘳 . 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 🧊

"𝙨𝙤𝙧𝙧𝙮 , 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙡𝙚𝙬𝙖𝙩 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙣𝙞 . 𝙨𝙤 𝙠𝙖𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙥𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙣𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙠 , 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙖𝙪 𝙣𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙠 𝙟𝙪𝙜𝙖𝙠 , 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙠 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙖𝙪 𝙟𝙚 .

Humaira hanya membluetick chat dari Nik , dia meletakkan semula telefon redmi nya di atas meja solek . Setelah menyarungkan baju t-shirt berwarna hitam serta seluar labuh berwarna putih , dia pun menyarungkan tudung shawl berwarna magenta di kepalanya . Dia pun membuka langkah untuk turun ke bawah , setibanya dia di dapur , dia pun mengambil cawan lalu menuang air putih ke dalamnya .

Humaira pun mula mengatur langkah nya ke ruang tamu , remote tv di capai lalu dia melabuhkan punggung nya di atas sofa . Cawan yang berisi air putih tadi di letakkan di atas meja kaca di hadapannya , tangannya pun menekan butang remote itu untuk mencari channel yang menarik . '𝖳𝗂𝗇𝗀 𝖳𝗈𝗇𝗀' , kedengaran bunyi loceng di tekan berapa kali , Humaira pun mengerutkan dahinya lalu pergi mengintai di sebalik langsir yang terpasang . Namun , kelibat seseorang itu tidak kelihatan dari luar pagar , "𝖲𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 , 𝗍𝖺𝗄𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝗎𝗄𝖺 , 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗍𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅-𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗇𝗍𝗈𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 . 𝖠𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖻𝗎𝗄𝖺 , 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗅𝖺𝖺 𝗍𝖺𝗎 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀" . Duga Humaira sambil menyandarkan tubuh nya ke dinding .

"𝖠𝗂𝗌𝗁𝗁 , 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝖭𝗂𝗄 𝗇𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 ? 𝗆𝖺𝗒𝖻𝖾 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗄𝖺𝗍 𝗈𝖿𝖿𝗂𝖼𝖾 𝗄𝗈𝗍 . 𝖠𝗁 𝗍𝖺𝗄𝗉𝖾𝗅𝖺 , 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄" . Kata lelaki itu sambil menyelak rambutnya sedikit . Yaa , betul atas dugaan Humaira , lelaki yang datang itu adalah Hazim . Kebetulan dia dapat alamat rumah Nik daripada Raihan , dia ingin bersua muka dengan Nik untuk membincangkan soal Humaira . Dia berani untuk datang dengan Nik memandangkan Nik pun juga mengenali Humaira .

次の章へ