Aroma amis nan busuk refleks membuat hidungku menahan napas, dengan sisa tenaga kubuka mata perlahan ketika seseorang dengan pakaian lusuh seperti mayat berjalan seraya memapah tubuhku. Sedikit mengerang ketika rasa pedih di perut dan dada muncul lagi, namun lelaki di sampingku menyuruh untuk diam dengan tatapan tajam. Menoleh kiri dan kanan, seketika kesadaranku kembali cepat, mulutku hampir berteriak keras saat kami masih mengitari rumah preman yang penuh dengan mayat.
Biji mataku menatap lelaki yang memapahku dan seketika itu pula aku tercengang. Kayro selamat walau beberapa titik wajahnya terlihat terluka dan bengkak, pun penampilannya benar-benar kotor tak seperti biasanya. Darah dan lumpur membasahi sekujur tubuh tinggi itu, pakaian kebesaran entah milik siapa kini melekat di badan atletisnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください